Atap Dua Ruang Kelas Jebol di SDN 9 Penyaringan
Atap dua ruang kelas, yakni kelas IV dan kelas V di SDN 9 Penyaringan, Banjar Tembles, Desa Penyaringan, Kecamtan Mendoyo, Jembrana, jebol.
NEGARA, NusaBali
Lantaran khawatir mengancam keselamatan siswa, sementara dua ruang kelas yang jebol atapnya itu terpaksa dikosongkan. Sedangkan para siswa diungsikan belajar menggunakan ruang perpustakaan dan ruang kepala sekolah.
Menurut salah seorang guru di SD tersebut, yang minta namanya tidak ditulis di koran, Senin (14/5), atap dua ruang kelas tersebut jebol sekitar Desember 2017 lalu. Jebolnya atap ruang kelas itu diduga karena kap baja ringan atap kelas telah rapuh. Beruntung waktu jebol itu, tidak sampai menimbulkan korban luka maupun korban jiwa.
“Karena jebol, ya kami tidak berani menggunakan ruangannya ini. Terpaksa kami kunci. Karena kalau tetap digunakan, khawatir makin luas yang jebol, dan membahayakan siswa,” ujarnya.
Pihak sekolah telah melapor ke Kelian Dusun, Perbekel, UPT, dan Pemkab Jembrana, dan membuat surat permohonan sesuai ketentuan. Agar tidak mengganggu proses belajar mengajar, siswa kelas IV dipindah menggunakan ruang kepala sekolah, dan murid kelas V dipindah menggunakan ruang perpustakaan. “Ruang sementara yang ada kebetulan mencukupi, dan siswa masih dapat belajar,” ujar guru yang ketika ditemui Senin kemarin, menyatakan kepala sekolah sedang menghadiri acara di luar.
Sementara Kadis Dikpora Jembrana I Putu Eka Swarnama, yang diketahui sedang tidak ngantor karena sakit, Senin kemarin, belum dapat dikonfirmasi. Namun petugas Unit Pelaksana Teknis (UPT) SD Kecamatan Mendoyo Ni Nyoman Purnamiati, mengatakan adanya kerusakan atap dua ruang kelas di SDN 9 Penyaringan itu, sudah sempat dicek pihaknya bersama Kadis Dikpora Jembrana I Putu Eka Swarnama. Sesuai informasi dari Kadis Dikpora Jembrana, perbaikan terhadap kerusakan atap dua ruang kelas di SD tersebut telah diangaarkan dalam APBD Perubahan 2018. “Ya waktu ini Pak Kadis mengatakan sudah mengagarkan dalam (APBD) perubahan tahun ini,” katanya.
Yang jelas, kata Purnamiati, jebolnya atap dua ruang kelas itu tidak sampai mengganggu aktivitas belajar mengajar. Pihaknya bersama pihak sekolah, langsung mencari solusi untuk memindahkan anak-anak menggunakan ruangan yang layak digunakan tempat belajar, sembari menunggu realiasi perbaikan dari Dinas Dikpora Jembrana. “Belajar mengajar tetap berjalan normal. Kursi sama bangku kami pindahkan ke ruangan yang sementara digunakan tempat belajar,” ujarnya. *ode
Lantaran khawatir mengancam keselamatan siswa, sementara dua ruang kelas yang jebol atapnya itu terpaksa dikosongkan. Sedangkan para siswa diungsikan belajar menggunakan ruang perpustakaan dan ruang kepala sekolah.
Menurut salah seorang guru di SD tersebut, yang minta namanya tidak ditulis di koran, Senin (14/5), atap dua ruang kelas tersebut jebol sekitar Desember 2017 lalu. Jebolnya atap ruang kelas itu diduga karena kap baja ringan atap kelas telah rapuh. Beruntung waktu jebol itu, tidak sampai menimbulkan korban luka maupun korban jiwa.
“Karena jebol, ya kami tidak berani menggunakan ruangannya ini. Terpaksa kami kunci. Karena kalau tetap digunakan, khawatir makin luas yang jebol, dan membahayakan siswa,” ujarnya.
Pihak sekolah telah melapor ke Kelian Dusun, Perbekel, UPT, dan Pemkab Jembrana, dan membuat surat permohonan sesuai ketentuan. Agar tidak mengganggu proses belajar mengajar, siswa kelas IV dipindah menggunakan ruang kepala sekolah, dan murid kelas V dipindah menggunakan ruang perpustakaan. “Ruang sementara yang ada kebetulan mencukupi, dan siswa masih dapat belajar,” ujar guru yang ketika ditemui Senin kemarin, menyatakan kepala sekolah sedang menghadiri acara di luar.
Sementara Kadis Dikpora Jembrana I Putu Eka Swarnama, yang diketahui sedang tidak ngantor karena sakit, Senin kemarin, belum dapat dikonfirmasi. Namun petugas Unit Pelaksana Teknis (UPT) SD Kecamatan Mendoyo Ni Nyoman Purnamiati, mengatakan adanya kerusakan atap dua ruang kelas di SDN 9 Penyaringan itu, sudah sempat dicek pihaknya bersama Kadis Dikpora Jembrana I Putu Eka Swarnama. Sesuai informasi dari Kadis Dikpora Jembrana, perbaikan terhadap kerusakan atap dua ruang kelas di SD tersebut telah diangaarkan dalam APBD Perubahan 2018. “Ya waktu ini Pak Kadis mengatakan sudah mengagarkan dalam (APBD) perubahan tahun ini,” katanya.
Yang jelas, kata Purnamiati, jebolnya atap dua ruang kelas itu tidak sampai mengganggu aktivitas belajar mengajar. Pihaknya bersama pihak sekolah, langsung mencari solusi untuk memindahkan anak-anak menggunakan ruangan yang layak digunakan tempat belajar, sembari menunggu realiasi perbaikan dari Dinas Dikpora Jembrana. “Belajar mengajar tetap berjalan normal. Kursi sama bangku kami pindahkan ke ruangan yang sementara digunakan tempat belajar,” ujarnya. *ode
1
Komentar