Pelemahan Rupiah Angin Segar Ekspor Bali
DPD Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bali mengklaim penguatan dollar AS terhadap rupiah memacu peningkatan pertumbuhan ekspor Bali.
DENPASAR, NusaBali
Indikasi tersebut ditandai dengan peningkatan permintaan dokumen SKA ( Surat Keterangan Asal ) barang atau komoditas ekspor lewat Kadin. Permintaan ‘dokumen ekspor’ tersebut meningkat dua kali lipat dibanding dengan waktu-waktu sebelumnya.
Ketua Kadin Bali Anak Agung Alit Wiraputra, mengatakan Rabu (16/5). “Ini mengembirakan. Karena pertumbuhan ekspor meningkat,” ujar Wiraputa.
Jika sebelumnya dalam sehari permintaan ‘dokumen ekspor’ ke Kadin 1 – 2 permohonan, belakangan ini meningkat jadi 3- 5 permohonan. Demikian juga volume dan nilai ekspor dinilai mengalami peningkatan. “ Hanya dalam pertengahan bulan ini saja nilai ekspor diperkirakan sudah sampai 1 juta dollar lebih,” ujar Wiraputra.
Adapun komoditas yang dominan diekspor handicraf, funiture, tuna, juga produk pertanian dan perkebunan, di antaranya kopi. Sedang tujuan ekspor di antaranya Amerika Serikat (AS), Eropa, kawasan beberapa negara di Timur Tengah. “ Dari sisi ekspor untuk sementara kenaikan dollar berdampak pada peningkatan ekspor,” kata Wiraputra.
Sebelumnya Kabid Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Bali Anak Agung Ngurah Bagawinata, pergerakan ekspor masih stabil. Dikatakan Agung Bawawinata, baik pelemahan rupiah, maupun aksi teroris dalam berapa hari terakhir menunjukkan tidak ada perkembangan yang signifikan. “Pergerakan ekspor masih tak perubahan,” ujar Agung Bagawinata. Handicraft dan produkan perikanan khususnya tuna masih mendominasi produk ekspor Bali. *k17
Indikasi tersebut ditandai dengan peningkatan permintaan dokumen SKA ( Surat Keterangan Asal ) barang atau komoditas ekspor lewat Kadin. Permintaan ‘dokumen ekspor’ tersebut meningkat dua kali lipat dibanding dengan waktu-waktu sebelumnya.
Ketua Kadin Bali Anak Agung Alit Wiraputra, mengatakan Rabu (16/5). “Ini mengembirakan. Karena pertumbuhan ekspor meningkat,” ujar Wiraputa.
Jika sebelumnya dalam sehari permintaan ‘dokumen ekspor’ ke Kadin 1 – 2 permohonan, belakangan ini meningkat jadi 3- 5 permohonan. Demikian juga volume dan nilai ekspor dinilai mengalami peningkatan. “ Hanya dalam pertengahan bulan ini saja nilai ekspor diperkirakan sudah sampai 1 juta dollar lebih,” ujar Wiraputra.
Adapun komoditas yang dominan diekspor handicraf, funiture, tuna, juga produk pertanian dan perkebunan, di antaranya kopi. Sedang tujuan ekspor di antaranya Amerika Serikat (AS), Eropa, kawasan beberapa negara di Timur Tengah. “ Dari sisi ekspor untuk sementara kenaikan dollar berdampak pada peningkatan ekspor,” kata Wiraputra.
Sebelumnya Kabid Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Bali Anak Agung Ngurah Bagawinata, pergerakan ekspor masih stabil. Dikatakan Agung Bawawinata, baik pelemahan rupiah, maupun aksi teroris dalam berapa hari terakhir menunjukkan tidak ada perkembangan yang signifikan. “Pergerakan ekspor masih tak perubahan,” ujar Agung Bagawinata. Handicraft dan produkan perikanan khususnya tuna masih mendominasi produk ekspor Bali. *k17
Komentar