KMP Labrita Adinda Terbakar di Selat Bali
Kapal terbakar terpaksa diarahkan sandar ke perairan dangkal untuk evakuasi penumpang, karena ramp door-nya tak bisa dibuka
25 Penumpang dan 14 ABK Dievakuasi dalam Kondisi Selamat
NEGARA, NusaBali
Kapal Motor Penumpang (KMP) Labrita Adinda terbakar di Selat Bali dalam pelayaran dari Pelabnuhan Gilimanuk (Jembrana) menuju Pelabuhan Ketapang (Banyuwangi), Kamis (17/5) sore. Beruntung, 25 penumpang dan 14 anak buah kapal (ABK) berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat tanpa terluka.
KMP Labrita Adinda yang dinakhodai Singgih Ariono terbakar saat bersiap sandar di Dermaga LCM Pelabuhan Ketapang, Kamis sore sekitar pukul 15.20 Wita. Kapal naas ini yang juga mengangkut 5 unit truk besar, 5 truk tronton, 1 mobil pribadi, dan 2 sepeda motor awalnya berlayar dari Pelabuhan Gilimanuk siang sekitar pukul 14.35 Wita.
Selama hampir 1 jam pelayaran di Selat Bali, KMP Labrita tidak meng-alami kendala apa pun. Namun, ketika mendekati Pelabuhan Ketapang saat posisi kapal mengapung untuk menunggu giliran sandar di Dermaga LCM, tiba-tiba muncul kepulan asap tebal dari areal dek penumpang.
Kemudian, kapal yang terbakar ini langsung diarahkan sandar darurat menuju perairan dangkal di Pantai Bulusan, Ketapang yang lokasinya si sebelah selatan Pelabuhan Ketapang. Kapal diarahkan ke perairan dangkal untuk evakuasi penumpang, karena ramp door tidak bisa terbuka. Nah, di perairan dangkal inilah para penumpang berjumah 25 orang dan 14 ABK devakuasi petugas. Upaya pemadaman juga dilakukan di sini.
Menurut Kepala Unit Pelaksana Pelabuhan (UPP) atau Syahbandar Gilimanuk, I Nyoman Suryantha, tidak ada korban nyawa maupun terluka dalam peristiwa terbakarnya KMP Labrita Adinda ini. Seluruh penumpang dan ABK berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat.
Proses evakuasi penumpang dan ABK kapal terbakar menggunakan perahu boat dari Pos Pencarian dan Pertolongan Banyuwangi, Satpol Air Polres Banyuwangi, dan Syahbandar Ketapang. Upaya evakuasi dibantu KMP Karya Maritim II, kapal feri yang masih satu perusahaan dengan KMP Labrita Adinda.
“Setelah berhasil dievakuasi, para penumpang yang semuanya dalam keadaan selamat itu langsung diabawa ke Hotel Banyuwangi Beach di Ketapang. Tidak ada satu pun penumpang yang terluka, karena mereka dievakuasi ketika masih sebatas kepulan asap (api belum berkobar, Red),” jelas Nyoman Suryantha saat dikonfirmasi NusaBali, kemarin sore.
Setelah penumpang dan ABK dievakuasi semua, kata Suryantha, lanjut dilakukan pemadaman api yang membakar KMP Labrita dengan menggunakan Kapal Tugboat dan mobil pemadam dari PMK Banyuwangi. Suryantha menyebutkan, sesuai informasi yang diterimanya, kepulan asap diketahui berasal dari kamar mesin kapal. Percikan api yang juga sempat menjalar di dek penumpang itu akhirnya berhasil dipadamkan.
“Penyebab kebarakannya belum diketahui pasti. Tapi, dugaan sementara, kemungkinan dipicu korsleting kabel mesin, sehinga kendali ramp door tidak berfungsi. Untuk pastinya, besok (hari ini) rencananya akan dilakukan pengecekan lebih lanjut,” papar Suryantha.
Untuk kendaraan yang berada di dalam kapal terbakar, menjrut Sur-yantha, dipastikan tidak ada yang hangus. Semua kendaraan akan diturunkan setelah berhasil dilakukan evakuasi lanjutan kapal terbakar ini. Buat sementara, KMP Labrita Adinda masih disandarakan secara darurat di perairan dangkal Pantai Bulusan.
“Karena ramp door rusak, nanti perlu diperbaiki dulu. Kalau ramp door tidak bisa terbuka, ya tak bisa menurunkan kendaraan. Untuk penumpang yang masih menunggu kendaraannya, mereka difasilitasi perusahaan kapal bersangkutan,” tandas Suryantha.
Sementara itu, Kapolres Banyuwangi AKBP Donny Adityawarman mengatakan jumlah penumpang KMP Labrita Adinda yang terbakar berjumlah 18 orang, sementara ABK-nya sebanyak 12 orang. Mereka semua dievakuasi dalam kondisi selamat. Namun, sebagian penumpang shock, bahkan ada yang pingsan.
Penumpang yang shock dan pingsan ini langsung dibawa ke ambulans dan hotel terdekat untuk mendapatkan perawatan. Sedangkan para ABK KMP Labrita Adinda dievakuasi Kantor Basarnas di Pelabuhan LCM Banyuwangi. "Para penumpang kita bawa ke Kantor ASDP Banyuwangi, sementara ABK dievakuasi ke Kantor Basarnas," jelas AKBP Donny dilansir detikcom terpisah di Banyuwangi, Kamis petang.
Disebutkan, api yang membakar KMP Labitra Adinda berhasil dipadamkan petugas pemadam dari Kapal Tugboat milik Pertamina dan 5 mobil pemadam PMK Pemkab Banyuwangi. Upaya pemadaman api dilakukan selama sekitar 4 jam. Petugas pemadam menyemprot air ke titik api dari laut dan darat.
"Kapal Tugboat memadamkan api dari laut, sementara 5 mobil PMK memadamkan api dari pinggir (pantai)," ujar AKBP Donny. Menurut AKBP Donny, pemadaman sempat terganggu hembusan angin kencang. Itu sebabnya, pemadaman membutuhkan waktu cukup lama. "Alhamdulillah semuanya lancar, api bisa dipadamkan, meski sempat terganggu angin," katanya.
Sedangkan Kapolsek Pelabuhan dan Perairan Ketapang, AKP Idham Khalid, mengatakan semua penumpang sempat dirawat karena rata-rata shok, bahkan sebagian jatuh pingsan. “Mereka semuanya dirawat intensif,” sebut AKP Idham Khalid. *ode
NEGARA, NusaBali
Kapal Motor Penumpang (KMP) Labrita Adinda terbakar di Selat Bali dalam pelayaran dari Pelabnuhan Gilimanuk (Jembrana) menuju Pelabuhan Ketapang (Banyuwangi), Kamis (17/5) sore. Beruntung, 25 penumpang dan 14 anak buah kapal (ABK) berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat tanpa terluka.
KMP Labrita Adinda yang dinakhodai Singgih Ariono terbakar saat bersiap sandar di Dermaga LCM Pelabuhan Ketapang, Kamis sore sekitar pukul 15.20 Wita. Kapal naas ini yang juga mengangkut 5 unit truk besar, 5 truk tronton, 1 mobil pribadi, dan 2 sepeda motor awalnya berlayar dari Pelabuhan Gilimanuk siang sekitar pukul 14.35 Wita.
Selama hampir 1 jam pelayaran di Selat Bali, KMP Labrita tidak meng-alami kendala apa pun. Namun, ketika mendekati Pelabuhan Ketapang saat posisi kapal mengapung untuk menunggu giliran sandar di Dermaga LCM, tiba-tiba muncul kepulan asap tebal dari areal dek penumpang.
Kemudian, kapal yang terbakar ini langsung diarahkan sandar darurat menuju perairan dangkal di Pantai Bulusan, Ketapang yang lokasinya si sebelah selatan Pelabuhan Ketapang. Kapal diarahkan ke perairan dangkal untuk evakuasi penumpang, karena ramp door tidak bisa terbuka. Nah, di perairan dangkal inilah para penumpang berjumah 25 orang dan 14 ABK devakuasi petugas. Upaya pemadaman juga dilakukan di sini.
Menurut Kepala Unit Pelaksana Pelabuhan (UPP) atau Syahbandar Gilimanuk, I Nyoman Suryantha, tidak ada korban nyawa maupun terluka dalam peristiwa terbakarnya KMP Labrita Adinda ini. Seluruh penumpang dan ABK berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat.
Proses evakuasi penumpang dan ABK kapal terbakar menggunakan perahu boat dari Pos Pencarian dan Pertolongan Banyuwangi, Satpol Air Polres Banyuwangi, dan Syahbandar Ketapang. Upaya evakuasi dibantu KMP Karya Maritim II, kapal feri yang masih satu perusahaan dengan KMP Labrita Adinda.
“Setelah berhasil dievakuasi, para penumpang yang semuanya dalam keadaan selamat itu langsung diabawa ke Hotel Banyuwangi Beach di Ketapang. Tidak ada satu pun penumpang yang terluka, karena mereka dievakuasi ketika masih sebatas kepulan asap (api belum berkobar, Red),” jelas Nyoman Suryantha saat dikonfirmasi NusaBali, kemarin sore.
Setelah penumpang dan ABK dievakuasi semua, kata Suryantha, lanjut dilakukan pemadaman api yang membakar KMP Labrita dengan menggunakan Kapal Tugboat dan mobil pemadam dari PMK Banyuwangi. Suryantha menyebutkan, sesuai informasi yang diterimanya, kepulan asap diketahui berasal dari kamar mesin kapal. Percikan api yang juga sempat menjalar di dek penumpang itu akhirnya berhasil dipadamkan.
“Penyebab kebarakannya belum diketahui pasti. Tapi, dugaan sementara, kemungkinan dipicu korsleting kabel mesin, sehinga kendali ramp door tidak berfungsi. Untuk pastinya, besok (hari ini) rencananya akan dilakukan pengecekan lebih lanjut,” papar Suryantha.
Untuk kendaraan yang berada di dalam kapal terbakar, menjrut Sur-yantha, dipastikan tidak ada yang hangus. Semua kendaraan akan diturunkan setelah berhasil dilakukan evakuasi lanjutan kapal terbakar ini. Buat sementara, KMP Labrita Adinda masih disandarakan secara darurat di perairan dangkal Pantai Bulusan.
“Karena ramp door rusak, nanti perlu diperbaiki dulu. Kalau ramp door tidak bisa terbuka, ya tak bisa menurunkan kendaraan. Untuk penumpang yang masih menunggu kendaraannya, mereka difasilitasi perusahaan kapal bersangkutan,” tandas Suryantha.
Sementara itu, Kapolres Banyuwangi AKBP Donny Adityawarman mengatakan jumlah penumpang KMP Labrita Adinda yang terbakar berjumlah 18 orang, sementara ABK-nya sebanyak 12 orang. Mereka semua dievakuasi dalam kondisi selamat. Namun, sebagian penumpang shock, bahkan ada yang pingsan.
Penumpang yang shock dan pingsan ini langsung dibawa ke ambulans dan hotel terdekat untuk mendapatkan perawatan. Sedangkan para ABK KMP Labrita Adinda dievakuasi Kantor Basarnas di Pelabuhan LCM Banyuwangi. "Para penumpang kita bawa ke Kantor ASDP Banyuwangi, sementara ABK dievakuasi ke Kantor Basarnas," jelas AKBP Donny dilansir detikcom terpisah di Banyuwangi, Kamis petang.
Disebutkan, api yang membakar KMP Labitra Adinda berhasil dipadamkan petugas pemadam dari Kapal Tugboat milik Pertamina dan 5 mobil pemadam PMK Pemkab Banyuwangi. Upaya pemadaman api dilakukan selama sekitar 4 jam. Petugas pemadam menyemprot air ke titik api dari laut dan darat.
"Kapal Tugboat memadamkan api dari laut, sementara 5 mobil PMK memadamkan api dari pinggir (pantai)," ujar AKBP Donny. Menurut AKBP Donny, pemadaman sempat terganggu hembusan angin kencang. Itu sebabnya, pemadaman membutuhkan waktu cukup lama. "Alhamdulillah semuanya lancar, api bisa dipadamkan, meski sempat terganggu angin," katanya.
Sedangkan Kapolsek Pelabuhan dan Perairan Ketapang, AKP Idham Khalid, mengatakan semua penumpang sempat dirawat karena rata-rata shok, bahkan sebagian jatuh pingsan. “Mereka semuanya dirawat intensif,” sebut AKP Idham Khalid. *ode
Komentar