Desa Amerta Bhuana Cegah Teroris
Pemerintah Desa Amerta Bhuana, Kecamatan Selat, Karangasem, menggelar sidak penduduk pendatang (duktang), Kamis (17/5).
AMLAPURA, NusaBali
Hasilnya, delapan KTP milik duktang yang bekerja sebagai operator alat berat galian C di Banjar Muntig diamankan. Sebagai pengganti KTP yang diamankan, duktang diberikan surat keterangan tinggal sementara. Sidak duktang ini bertujuan mencegah teroris masuk kampung.
Perbekel Desa Amerta Bhuana, I Wayan Suara Arsana, tidak ingin ada masalah atas kedatangan penduduk pendatang di desanya. “Identitas duktang harus jelas, tempat tinggal dan bekerjanya juga jelas,” kata Wayan Suara Arsana. Meski telah membawa identitas, aktivitas duktang terus dipantau. “Jangan sampai ada teroris yang menyamar sebagai pekerja, siapa tahu mereka itu jaringan teroris masuk kampung,” tegasnya.
Wayan Suara Arsana menegaskan, tidak ada ampun dan tidak ada tempat kepada oknum yang diduga teroris. Apalagi yang tujuannya meresahkan tatanan kehidupan masyarakat yang selama ini berjalan rukun dan harmonis. Desa Amerta Bhuana yang berpenduduk 3.625 jiwa diimbau selalu waspada terhadap pendatang. Jika ada yang mencurigakan segera laporkan ke kelian banjar dinas untuk diteruskan ke perbekel.
Penertiban penduduk pendatang juga dilakukan di wilayah hukum Polsek Rendang dipimpin Kanit Intelkam Polsek Rendang Iptu I Wayan Putu Arsana. Salah satunya menyasar duktang di tempat cuci mobil di tepi Sungai Gesing milik I Wayan Durus di Banjar langsat, Desa/Kecamatan Rendang. Tiga duktang dicek identitasnya. Ketiganya bekerja sebagai buruh cuci mobil. *k16
Hasilnya, delapan KTP milik duktang yang bekerja sebagai operator alat berat galian C di Banjar Muntig diamankan. Sebagai pengganti KTP yang diamankan, duktang diberikan surat keterangan tinggal sementara. Sidak duktang ini bertujuan mencegah teroris masuk kampung.
Perbekel Desa Amerta Bhuana, I Wayan Suara Arsana, tidak ingin ada masalah atas kedatangan penduduk pendatang di desanya. “Identitas duktang harus jelas, tempat tinggal dan bekerjanya juga jelas,” kata Wayan Suara Arsana. Meski telah membawa identitas, aktivitas duktang terus dipantau. “Jangan sampai ada teroris yang menyamar sebagai pekerja, siapa tahu mereka itu jaringan teroris masuk kampung,” tegasnya.
Wayan Suara Arsana menegaskan, tidak ada ampun dan tidak ada tempat kepada oknum yang diduga teroris. Apalagi yang tujuannya meresahkan tatanan kehidupan masyarakat yang selama ini berjalan rukun dan harmonis. Desa Amerta Bhuana yang berpenduduk 3.625 jiwa diimbau selalu waspada terhadap pendatang. Jika ada yang mencurigakan segera laporkan ke kelian banjar dinas untuk diteruskan ke perbekel.
Penertiban penduduk pendatang juga dilakukan di wilayah hukum Polsek Rendang dipimpin Kanit Intelkam Polsek Rendang Iptu I Wayan Putu Arsana. Salah satunya menyasar duktang di tempat cuci mobil di tepi Sungai Gesing milik I Wayan Durus di Banjar langsat, Desa/Kecamatan Rendang. Tiga duktang dicek identitasnya. Ketiganya bekerja sebagai buruh cuci mobil. *k16
Komentar