Panen Jagung di Subak Tegallinggah
Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Dinas Pertanian di Desa Tegalinggah, Kecamatan Karangasem, Zakranah, mengajak anggota Koramil Karangasem panen jagung di Subak Tegallinggah, Banjar Karangcermen, Desa Tegallinggah, Kecamatan Karangasem, Kamis (17/5).
AMLAPURA, NusaBali
Panen jagung di demplot milik Tablilah dari Banjar Nyuling dan Haerudin dari Banjar Bukit. Hanya saja panen jagung kali ini buahnya belum siap digunakan untuk pakan ternak ayam petelur. Sebab masih perlu dikeringkan.
Zakranah mengatakan, luas lahan untuk demplot di Banjar Karangcermen 50 are milik dua petani. “Hasilnya memang lumayan lebih baik dibandingkan hasil yang petani tanam sebelumnya. Sebab bibitnya pilihan menggunakan varietas Bisi-2 dan cara pemeliharaannya sesuai ketentuan pemerintah,” jelasnya. Tujuan membangun demplot agar petani di kemudian hari mendapatkan pengetahuan sehingga bisa diimplementasikan sendiri. Sebab ilmu pengetahuan tidak semata-mata didapatkan di bangku kuliah, lebih praktis dipadukan di lapangan. “Petani kan membutuhkan ilmu praktik langsung sehingga cepat mengerti, tidak perlu teori berbelit-belit,” katanya.
Perbekel Desa Tegallinggah, I Gede Sudiarsa, mengapresiasi inovasi PPL membangun demplot untuk petani. “Selayaknya melakukan tanaman berganti-ganti, sekali tanam jagung selanjutnya tanam padi sehingga kesuburan lahan terjaga. Lahan di Desa Tegallinggah cocok untuk tanaman jagung selain padi,” katanya. *k16
Panen jagung di demplot milik Tablilah dari Banjar Nyuling dan Haerudin dari Banjar Bukit. Hanya saja panen jagung kali ini buahnya belum siap digunakan untuk pakan ternak ayam petelur. Sebab masih perlu dikeringkan.
Zakranah mengatakan, luas lahan untuk demplot di Banjar Karangcermen 50 are milik dua petani. “Hasilnya memang lumayan lebih baik dibandingkan hasil yang petani tanam sebelumnya. Sebab bibitnya pilihan menggunakan varietas Bisi-2 dan cara pemeliharaannya sesuai ketentuan pemerintah,” jelasnya. Tujuan membangun demplot agar petani di kemudian hari mendapatkan pengetahuan sehingga bisa diimplementasikan sendiri. Sebab ilmu pengetahuan tidak semata-mata didapatkan di bangku kuliah, lebih praktis dipadukan di lapangan. “Petani kan membutuhkan ilmu praktik langsung sehingga cepat mengerti, tidak perlu teori berbelit-belit,” katanya.
Perbekel Desa Tegallinggah, I Gede Sudiarsa, mengapresiasi inovasi PPL membangun demplot untuk petani. “Selayaknya melakukan tanaman berganti-ganti, sekali tanam jagung selanjutnya tanam padi sehingga kesuburan lahan terjaga. Lahan di Desa Tegallinggah cocok untuk tanaman jagung selain padi,” katanya. *k16
Komentar