Terapkan Aplikasi Smart Desa, Duda Timur Sabet Dua Muri
Perbekel Desa Duda Timur, Kecamatan Selat, Karangasem, I Gede Pawana, resmi menerima penghargaan dua Muri (Museum Rekor Dunia Indonesia) yang diserahkan langsung Senior Manager Muri, Yusuf Ngadri, di Objek Wisata Bukit Putung, Banjar Putung, Desa Duda Timur, Kecamatan Selat, Karangasem, Rabu (16/5).
AMLAPURA, NusaBali
Dua Muri itu masing-masing diterima karena untuk pertama kali di Indonesia menggunakan aplikasi Smart Desa dan rekor atas desa pertama yang menggunakan aplikasi kependudukan tanpa jaringan internet secara online.
Yusuf Ngadri menerangkan, plakat Muri kepada Pemerintah Desa Duda Timur, Kecamatan Selat ditetapkan pada tanggal 16 Mei 2018 ditandatangani Ketua Muri Jaya Suprana. Perbekel Duda Timur telah beberapa kali mempresentasikan programnya itu di kantor Muri di Jakarta. Ternyata setelah diuji manfaatnya, sangat memudahkan melakukan pendataan penduduk dan kepentingan lainnya, apalagi dilengkapi fitur-fiturnya sebagai bentuk pencarian. “Kami telah buktikan dengan mencari data penduduk seseorang, kemudian ketahuan lokasi tempat tinggal dan statusnya. Di sana juga ada tingkatan penduduk sejahtera, pra sejahtera, dan keluarga miskin. Data dengan mudah didapatkan karena dilengkapi peta digital,” kata Yusuf Ngadri.
Setelah pihak Muri yakin, dan itu yang pertama di Indonesia, kemudian menggelar rapat memutuskan memberikan penghargaan Muri. “Tujuannya agar desa-desa di Indonesia mengikuti jejak Desa Duda Timur membuat program Smart Desa,” tambahnya. Smart Desa itu lanjut Yusuf Ngadri, secara komprehensif kemudian dibagi-bagi ada fitur-fiturnya untuk memudahkan melakukan pencarian. Misalnya mencari potensi desa, warga miskin, warga sejahtera, semuanya ada. Apalagi datanya telah terintegrasi ke OPD di Pemkab Karangasem. “Memang di Indonesia belum ada memiliki program Smart Desa seperti di Desa Duda Timur,” tambahnya.
Acara penyerahan Muri dihadiri Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri, anggota DPR RI Komisi X I Putu Supadma Rudana, anggota DPR Bali Ni Kadek Darmini, anggota DPRD Karangasem I Wayan Suastika, dan I Wayan Suparta, Wakil Bupati I Wayan Artha Dipa, Sekda I Gede Adnya Muliadi, Kajari Amlapura I Nyoman Sucitrawan, Dandim Karangasem Letkol Inf Beny Rahadian, pimpinan OPD, dan segenap perbekel lainnya. Bupati Mas Sumatri mengapresiasi penghargaan Muri kepada Desa Duda Timur dan diharapkan berimbas ke 74 desa lainnya di Karangasem. “Kami memang canangkan agar semua desa di Karangasem menggunakan aplikasi Smart Desa,” ungkap Bupati Mas Sumatri.
Perbekel I Gede Pawana mengatakan, setelah resmi beroperasinya Smart Desa Duda Timur, ia mengajak seluruh desa agar ikut menggunakan program itu. Diakuinya, biaya normal dibutuhkan cukup mahal Rp 5,6 miliar untuk menuntaskan program itu ditambah biaya peta digital Rp 930 juta. “Tetapi kami bisa bantu untuk pembuatannya mulai tahun 2019 berbiaya hingga Rp 100 juta. Jangan pikir biayanya, tetapi kegunaannya sangat bermanfaat,” katanya.
Perancang Smart Desa, PT Saebo Technology Jakarta, Sonny Kastara Dhaniswara dan Jerry Sumono, bahkan tidak berhenti melakukan inovasi sebatas Smart Desa di Desa Duda Timur. Dalam waktu dekat, paling lambat Agustus 2018, kembali memperkenalkan produk baru, tiga program masih berkaitan program desa. “Kami telah rancang tiga program unggulan menggunakan teknologi untuk Desa Duda Timur. Program itu mulanya milik pemerintah pusat tetapi kurang berhasil diimplementasikan. Kami ambil alih,” kata Sonny Kastara. *k16
Dua Muri itu masing-masing diterima karena untuk pertama kali di Indonesia menggunakan aplikasi Smart Desa dan rekor atas desa pertama yang menggunakan aplikasi kependudukan tanpa jaringan internet secara online.
Yusuf Ngadri menerangkan, plakat Muri kepada Pemerintah Desa Duda Timur, Kecamatan Selat ditetapkan pada tanggal 16 Mei 2018 ditandatangani Ketua Muri Jaya Suprana. Perbekel Duda Timur telah beberapa kali mempresentasikan programnya itu di kantor Muri di Jakarta. Ternyata setelah diuji manfaatnya, sangat memudahkan melakukan pendataan penduduk dan kepentingan lainnya, apalagi dilengkapi fitur-fiturnya sebagai bentuk pencarian. “Kami telah buktikan dengan mencari data penduduk seseorang, kemudian ketahuan lokasi tempat tinggal dan statusnya. Di sana juga ada tingkatan penduduk sejahtera, pra sejahtera, dan keluarga miskin. Data dengan mudah didapatkan karena dilengkapi peta digital,” kata Yusuf Ngadri.
Setelah pihak Muri yakin, dan itu yang pertama di Indonesia, kemudian menggelar rapat memutuskan memberikan penghargaan Muri. “Tujuannya agar desa-desa di Indonesia mengikuti jejak Desa Duda Timur membuat program Smart Desa,” tambahnya. Smart Desa itu lanjut Yusuf Ngadri, secara komprehensif kemudian dibagi-bagi ada fitur-fiturnya untuk memudahkan melakukan pencarian. Misalnya mencari potensi desa, warga miskin, warga sejahtera, semuanya ada. Apalagi datanya telah terintegrasi ke OPD di Pemkab Karangasem. “Memang di Indonesia belum ada memiliki program Smart Desa seperti di Desa Duda Timur,” tambahnya.
Acara penyerahan Muri dihadiri Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri, anggota DPR RI Komisi X I Putu Supadma Rudana, anggota DPR Bali Ni Kadek Darmini, anggota DPRD Karangasem I Wayan Suastika, dan I Wayan Suparta, Wakil Bupati I Wayan Artha Dipa, Sekda I Gede Adnya Muliadi, Kajari Amlapura I Nyoman Sucitrawan, Dandim Karangasem Letkol Inf Beny Rahadian, pimpinan OPD, dan segenap perbekel lainnya. Bupati Mas Sumatri mengapresiasi penghargaan Muri kepada Desa Duda Timur dan diharapkan berimbas ke 74 desa lainnya di Karangasem. “Kami memang canangkan agar semua desa di Karangasem menggunakan aplikasi Smart Desa,” ungkap Bupati Mas Sumatri.
Perbekel I Gede Pawana mengatakan, setelah resmi beroperasinya Smart Desa Duda Timur, ia mengajak seluruh desa agar ikut menggunakan program itu. Diakuinya, biaya normal dibutuhkan cukup mahal Rp 5,6 miliar untuk menuntaskan program itu ditambah biaya peta digital Rp 930 juta. “Tetapi kami bisa bantu untuk pembuatannya mulai tahun 2019 berbiaya hingga Rp 100 juta. Jangan pikir biayanya, tetapi kegunaannya sangat bermanfaat,” katanya.
Perancang Smart Desa, PT Saebo Technology Jakarta, Sonny Kastara Dhaniswara dan Jerry Sumono, bahkan tidak berhenti melakukan inovasi sebatas Smart Desa di Desa Duda Timur. Dalam waktu dekat, paling lambat Agustus 2018, kembali memperkenalkan produk baru, tiga program masih berkaitan program desa. “Kami telah rancang tiga program unggulan menggunakan teknologi untuk Desa Duda Timur. Program itu mulanya milik pemerintah pusat tetapi kurang berhasil diimplementasikan. Kami ambil alih,” kata Sonny Kastara. *k16
Komentar