Perlengkapan Hari Raya Galungan Mulai Diburu
Penjual perlengkapan upacara yang terbuat dari janur, menuai berkah menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan.
MANGUPURA, NusaBali
Sebab, perlengkapan upacara seperti penjor, sampian, gelungan, dan pernak-pernik lainnya mulai diburu masyarakat. Kendati hari raya masih sekitar dua minggu lagi.Hal ini yang dirasakan para penjual perlengkapan hari raya di wilayah Kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi. Menurut penuturan pedagang, peningkatan pembeli sudah mulai dirasakan saat ini. Biasanya, kata dia, akan terus meningkat mendekati hari raya “Biasanya semakin dekat, semakin banyak yang beli,” aku salah seorang pedagang, Jumat (18/5) kemarin.
Pedagang lainnya, Nyoman Arta, juga merasakan adanya peningkatan penjualan. Masyarakat yang memburu perlengkapan upacara untuk Hari Raya Galungan dan Kuningan sudah mulai terasa sejak beberapa hari lalu. Tak heran Arta menyebut, bila peningkatan permintaan adalah sebuah berkah. “Bisa dibilang ini berkah hari raya,” katanya sumringah.
Menurut Arta, bahan baku untuk membuat perlengkapan upacara sebagian didatangkan dari luar kabupaten tetangga seperti Gianyar dan Karangasem. “Kecuali ibung (janur putih) itu dari Sulawesi,” ungkapnya sembari menyatakan menjual perlengkapan upacara saat mendekati hari raya adalah pekerjaan sambilan, utamanya bagi masyarakat di Kapal.
Mengenai harga, rata-rata pedagang mematok harga Rp 17 ribu-20 ribu untuk sampian kecil, pelengkungan atau gelang-gelang Rp 35 ribu isi 5 biji, padi-padi Rp 35 ribu isi 10 batang. “Harganya agak naik, karena barangnya agak sulit didapatkan, sedangkan permintaan banyak,” kata Ketut Buda, pedagang lainnya. Dengan semakin tingginya permintaan dari masyarakat, tak ayal membuat para penjual untung besar. “Ya sehari bisa lah sampai Rp 3 juta,” tandasnya. *asa
Pedagang lainnya, Nyoman Arta, juga merasakan adanya peningkatan penjualan. Masyarakat yang memburu perlengkapan upacara untuk Hari Raya Galungan dan Kuningan sudah mulai terasa sejak beberapa hari lalu. Tak heran Arta menyebut, bila peningkatan permintaan adalah sebuah berkah. “Bisa dibilang ini berkah hari raya,” katanya sumringah.
Menurut Arta, bahan baku untuk membuat perlengkapan upacara sebagian didatangkan dari luar kabupaten tetangga seperti Gianyar dan Karangasem. “Kecuali ibung (janur putih) itu dari Sulawesi,” ungkapnya sembari menyatakan menjual perlengkapan upacara saat mendekati hari raya adalah pekerjaan sambilan, utamanya bagi masyarakat di Kapal.
Mengenai harga, rata-rata pedagang mematok harga Rp 17 ribu-20 ribu untuk sampian kecil, pelengkungan atau gelang-gelang Rp 35 ribu isi 5 biji, padi-padi Rp 35 ribu isi 10 batang. “Harganya agak naik, karena barangnya agak sulit didapatkan, sedangkan permintaan banyak,” kata Ketut Buda, pedagang lainnya. Dengan semakin tingginya permintaan dari masyarakat, tak ayal membuat para penjual untung besar. “Ya sehari bisa lah sampai Rp 3 juta,” tandasnya. *asa
Komentar