Beras Kutuan, Mie Kedaluwarsa
Beras yang dikirimkan kepada 33 kepala keluarga pengungsi yang tinggal di Bale Banjar Tegeh tetap beras layak dikonsumsi.
AMLAPURA, NusaBali
Logistik yang dikumpulkan untuk para pengungsi di Posko Bencana Tanah Ampo, Banjar Tanah Ampo, Desa Ulakan, Kecamatan Manggis, Karangasem banyak rusak dan kedaluwarsa. Beras yang terkumpul 17,47 ton mengalami kerusakan hingga 2 ton. Kerusakannya berupa beras remuk dan kutuan. Sedangkan mie instan dan saus sambal banyak yang kedaluwarsa.
Kepala Dinas Sosial Karangasem, Ni Ketut Puspa Kumari, mengakui banyak logistik yang rusak karena lama tidak terpakai. Logistik tersebut tersimpan di posko karena pengungsi yang dilayani sedikit. “Dari laporan awal, ada beberapa logistik yang rusak, tidak layak pakai. Nanti kami pilah dulu,” ungkap Puspa Kumari, Jumat (18/5). Kerusakan logistik terparah yakni beras berkutu dan remuk. Beras tersebut kiriman dari Klungkung sebulan lalu. Sebab, di Klungkung tidak ada lagi pengungsi yang diberikan bantuan. “Laporan awal beras yang rusak sekitar 2 ton. Kami cek dulu dan pilah-pilah,” imbuhnya.
Logistik yang prioritas disortir yakni beras, mie instan mencapai 452 dus, pampers sebanyak 16.878 buah, pembalut wanita 5.186 bungkus, sabun cuci 5.424 buah, sabun cuci piring 1.448 buah, sabun mandi 6.840 buah, saus sambal 2.546 botol, air mineral ukuran besar 2.116 botol, lotion anti nyamuk 1.061 bungkus, sarden 1.444 botol, dan sebagainya. Sebab semuanya ada masa kedaluwarsa. Logistik lainnya masih banyak seperti selimut, pasta gigi, masker dan lainnya. “Selama ini kami hanya menyalurkan bantuan kepada pengungsi dari Banjar Bukit Galah yang masih mengungsi di Bale Banjar Tegeh Desa Amerta Bhuana Kecamatan Selat sebanyak 33 KK,” ungkap Puspa Kumari.
Dari jumlah 33 KK atau 132 jiwa terdiri dari 6 lansia, 2 balita, 10 anak-anak, 2 ibu hamil, dan 112 dewasa. “Semua logistik kami catat, berapa yang masih berapa yang keluar. Nantinya kami pertanggungjawabkan,” tambahnya. Terpisah, rombongan Kajari Amlapura I Nyoman Sucitrawan mengunjungi tempat pengungsian di Bale Banjar Tegeh tempat warga Banjar Galih mengungsi. Kedatangan Kajari Amlapura disambut Perbekel Desa Amerta Bhuana, I Wayan Suara Arsana.
Rombongan berdialog dengan pengungsi sekaligus mengecek logistik yang selama ini didrop dari Posko Bencana Tanah Ampo. “Kami selalu mengawasi logistik yang didrop dari Posko Bencana Tanah Ampo, selalu dapat kiriman beras dan kebutuhan lainnya layak dikonsumsi,” jelas Wayan Suara Arsana. Meski dikabarkan sekitar 2 ton beras di Posko Tanah Ampo rusak tetapi yang dikirim ke Bale Banjar Tegeh untuk 33 KK pengungsi tetap beras yang masih layak dikonsumsi. *k16
Logistik yang dikumpulkan untuk para pengungsi di Posko Bencana Tanah Ampo, Banjar Tanah Ampo, Desa Ulakan, Kecamatan Manggis, Karangasem banyak rusak dan kedaluwarsa. Beras yang terkumpul 17,47 ton mengalami kerusakan hingga 2 ton. Kerusakannya berupa beras remuk dan kutuan. Sedangkan mie instan dan saus sambal banyak yang kedaluwarsa.
Kepala Dinas Sosial Karangasem, Ni Ketut Puspa Kumari, mengakui banyak logistik yang rusak karena lama tidak terpakai. Logistik tersebut tersimpan di posko karena pengungsi yang dilayani sedikit. “Dari laporan awal, ada beberapa logistik yang rusak, tidak layak pakai. Nanti kami pilah dulu,” ungkap Puspa Kumari, Jumat (18/5). Kerusakan logistik terparah yakni beras berkutu dan remuk. Beras tersebut kiriman dari Klungkung sebulan lalu. Sebab, di Klungkung tidak ada lagi pengungsi yang diberikan bantuan. “Laporan awal beras yang rusak sekitar 2 ton. Kami cek dulu dan pilah-pilah,” imbuhnya.
Logistik yang prioritas disortir yakni beras, mie instan mencapai 452 dus, pampers sebanyak 16.878 buah, pembalut wanita 5.186 bungkus, sabun cuci 5.424 buah, sabun cuci piring 1.448 buah, sabun mandi 6.840 buah, saus sambal 2.546 botol, air mineral ukuran besar 2.116 botol, lotion anti nyamuk 1.061 bungkus, sarden 1.444 botol, dan sebagainya. Sebab semuanya ada masa kedaluwarsa. Logistik lainnya masih banyak seperti selimut, pasta gigi, masker dan lainnya. “Selama ini kami hanya menyalurkan bantuan kepada pengungsi dari Banjar Bukit Galah yang masih mengungsi di Bale Banjar Tegeh Desa Amerta Bhuana Kecamatan Selat sebanyak 33 KK,” ungkap Puspa Kumari.
Dari jumlah 33 KK atau 132 jiwa terdiri dari 6 lansia, 2 balita, 10 anak-anak, 2 ibu hamil, dan 112 dewasa. “Semua logistik kami catat, berapa yang masih berapa yang keluar. Nantinya kami pertanggungjawabkan,” tambahnya. Terpisah, rombongan Kajari Amlapura I Nyoman Sucitrawan mengunjungi tempat pengungsian di Bale Banjar Tegeh tempat warga Banjar Galih mengungsi. Kedatangan Kajari Amlapura disambut Perbekel Desa Amerta Bhuana, I Wayan Suara Arsana.
Rombongan berdialog dengan pengungsi sekaligus mengecek logistik yang selama ini didrop dari Posko Bencana Tanah Ampo. “Kami selalu mengawasi logistik yang didrop dari Posko Bencana Tanah Ampo, selalu dapat kiriman beras dan kebutuhan lainnya layak dikonsumsi,” jelas Wayan Suara Arsana. Meski dikabarkan sekitar 2 ton beras di Posko Tanah Ampo rusak tetapi yang dikirim ke Bale Banjar Tegeh untuk 33 KK pengungsi tetap beras yang masih layak dikonsumsi. *k16
1
Komentar