Bupati Ajak Tokoh Masyarakat, Lembaga Adat dan Dinas Kuta Utara Bersatu Membangun Badung
Kukuhkan Forum Lembaga Adat dan Dinas se-Kuta Utara
MANGUPURA, NusaBali
Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta mengajak seluruh tokoh masyarakat, terutamanya Forum Lembaga Adat dan Lembaga Dinas se-Kecamatan Kuta Utara untuk bersatu dan bersama-sama membangun wilayah Kuta Utara dan Kabupaten Badung pada umumnya. Hal tersebut disampaikan Bupati Giri Prasta bersama Wabup I Ketut Suiasa dan Ketua Komisi IV DPRD Badung AAN Ketut Agus Nadi Putra saat mengukuhkan Forum Lembaga Adat dan Dinas se-Kecamatan Kuta Utara di Ruang Pertemuan Kertha Gosana, Puspem Badung, Jumat (18/5).
Menurut Bupati, Forum Lembaga Adat dan Dinas memiliki peran yang amat sangat penting selaku garda terdepan terhadap penanganan masalah-masalah pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di lingkungannya masing-masing. “Untuk itu kami harapkan terus tingkatkan sinergitas, komunikasi dan koordinasi sehingga apa yang menjadi tujuan dari terbentuknya forum ini untuk mewujudkan pemerintahan, pembangunan dan sosial kemasyarakatan dapat berjalan baik yang bermuara pada terciptanya kesejahteraan masyarakat,” kata Bupati.
Dijelaskan, bahwa Pemkab Badung mempunyai komitmen kuat untuk membangun wilayah Kuta Utara sebagai kawasan pariwisata termasuk mendukung kelompok masyarakat dalam menggali potensi kearifan lokal wilayahnya. Dalam hal ini, Pemkab Badung akan melakukan penataan di sepanjang pantai Kuta Utara seperti Pantai Brawa, Canggu maupun Petitenget. Bupati juga berupaya membangun kekuatan purusa/perbekel dan predana/desa adat. Dimana sebagai wadah ekonomi desa dengan adanya BUMDes dan generasi millenialnya Karang Taruna. Sementara Desa Adat, wadah ekonominya BUMDa, generasi millenialnya Sabha Yowana.
“Kami ingin mengajak bersama-sama untuk berbuat yang bagus, sehingga dapat diwarisi ke anak cucu kita nanti,” tambahnya.
Disamping itu, lanjutnya, di Badung ada lima program skala prioritas meliputi; pangan, sandang dan papan, kesehatan dan pendidikan, jaminan sosial dan tenaga kerja, seni, adat, agama, tradisi dan budaya serta pariwisata termasuk infrastruktur. “Kelima program prioritas ini dituangkan dalam Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PPNSB). Semesta menyeluruh, berencana terpola,” terangnya. Program ini telah diimplementasikan melalui program bedah rumah, kesehatan dan pendidikan gratis, PBB gratis, termasuk wifi gratis. “Dalam waktu dekat lansia yang berusia 70 atau 72 tahun keatas akan mendapat santunan,” lanjut Bupati.
“Untuk wifi, sekarang masih tahap pemasangan jaringan internet di 913 titik. Nopember 2018 kami harap wifi gratis satu kabupaten dapat berjalan. Sebanyak 554 banjar di Badung wajib mendapat wifi,” tegasnya.
Camat Kuta Utara AA Ngr Arimbawa, mengatakan Kuta Utara adalah salah satu daerah tujuan wisata di Badung. Dampak dari pariwisata dapat memunculkan berbagai permasalahan seperti permasalahan adat, budaya, kantibmas, pergaulan bebas, degradasi moral di kalangan pemuda termasuk penyalahgunaan obat-obatan terlarang. “Untuk itu dibentuk lah Forum Lembaga Adat dan Dinas di wilayah Kuta Utara. Lembaga-lembaga yang dikukuhkan meliputi: Forum Perbekel/Lurah, Majelis Alit, FKUB, Listibiya, Forum LPM, Forum Kaling, Forum Linmas, Komda Lansia, Forum Karang Taruna, Forum Sekaa Teruna dan Paiketan Pecalang,” ungkapnya. *asa
Menurut Bupati, Forum Lembaga Adat dan Dinas memiliki peran yang amat sangat penting selaku garda terdepan terhadap penanganan masalah-masalah pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di lingkungannya masing-masing. “Untuk itu kami harapkan terus tingkatkan sinergitas, komunikasi dan koordinasi sehingga apa yang menjadi tujuan dari terbentuknya forum ini untuk mewujudkan pemerintahan, pembangunan dan sosial kemasyarakatan dapat berjalan baik yang bermuara pada terciptanya kesejahteraan masyarakat,” kata Bupati.
Dijelaskan, bahwa Pemkab Badung mempunyai komitmen kuat untuk membangun wilayah Kuta Utara sebagai kawasan pariwisata termasuk mendukung kelompok masyarakat dalam menggali potensi kearifan lokal wilayahnya. Dalam hal ini, Pemkab Badung akan melakukan penataan di sepanjang pantai Kuta Utara seperti Pantai Brawa, Canggu maupun Petitenget. Bupati juga berupaya membangun kekuatan purusa/perbekel dan predana/desa adat. Dimana sebagai wadah ekonomi desa dengan adanya BUMDes dan generasi millenialnya Karang Taruna. Sementara Desa Adat, wadah ekonominya BUMDa, generasi millenialnya Sabha Yowana.
“Kami ingin mengajak bersama-sama untuk berbuat yang bagus, sehingga dapat diwarisi ke anak cucu kita nanti,” tambahnya.
Disamping itu, lanjutnya, di Badung ada lima program skala prioritas meliputi; pangan, sandang dan papan, kesehatan dan pendidikan, jaminan sosial dan tenaga kerja, seni, adat, agama, tradisi dan budaya serta pariwisata termasuk infrastruktur. “Kelima program prioritas ini dituangkan dalam Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PPNSB). Semesta menyeluruh, berencana terpola,” terangnya. Program ini telah diimplementasikan melalui program bedah rumah, kesehatan dan pendidikan gratis, PBB gratis, termasuk wifi gratis. “Dalam waktu dekat lansia yang berusia 70 atau 72 tahun keatas akan mendapat santunan,” lanjut Bupati.
“Untuk wifi, sekarang masih tahap pemasangan jaringan internet di 913 titik. Nopember 2018 kami harap wifi gratis satu kabupaten dapat berjalan. Sebanyak 554 banjar di Badung wajib mendapat wifi,” tegasnya.
Camat Kuta Utara AA Ngr Arimbawa, mengatakan Kuta Utara adalah salah satu daerah tujuan wisata di Badung. Dampak dari pariwisata dapat memunculkan berbagai permasalahan seperti permasalahan adat, budaya, kantibmas, pergaulan bebas, degradasi moral di kalangan pemuda termasuk penyalahgunaan obat-obatan terlarang. “Untuk itu dibentuk lah Forum Lembaga Adat dan Dinas di wilayah Kuta Utara. Lembaga-lembaga yang dikukuhkan meliputi: Forum Perbekel/Lurah, Majelis Alit, FKUB, Listibiya, Forum LPM, Forum Kaling, Forum Linmas, Komda Lansia, Forum Karang Taruna, Forum Sekaa Teruna dan Paiketan Pecalang,” ungkapnya. *asa
1
Komentar