Kembangkan Pariwisata, Timor Leste Ingin Berkiblat ke Bali
Gubernur Bali Made Mangku Pastika menerima kunjungan kenegaraan dari Menteri Pariwisata Timor Leste Manuel Vong di Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Jumat (18/5).
DENPASAR, NusaBali
Manuel Vong mengatakan, Timor Leste saat ini bertumpu pada tiga sektor ekonomi yakni perminyakan, pertanian dan pariwisata. Namun mengingat minyak adalah sumber daya terbatas dan lahan pertanian yang terbatas, Timor Leste punya rencana pengembangan pariwisata hingga tahun 2030 mendatang. “Kami punya rencana strategis untuk tahun 2018 sampai 2030 menjadikan Timor Leste sebagai ‘new destination’ di Asia,” kata Vong.
Untuk mewujudkan hal ini ia berharap Bali bisa menjadi pintu gerbang pariwisata Timor Leste. Meskipun saat ini penerbangan belum banyak, ia berharap wisatawan yang datang ke Bali menyempatkan diri mengunjungi Timor Leste. Ia mengaku saat ini infrastruktur pendukung sedang dan akan digarap. Timor Leste menurutnya punya potensi pariwisata relijius, budaya dan historis. Salah satunya adalah keberadaan pura Giri Natha yang sudah direnovasi.
Selain itu Vong juga berharap bisa mengembangkan sumber daya manusia untuk mendukung pariwisata Timor Leste. Untuk ini tentu saja pihaknya ingin belajar ke Bali.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika memberi apresiasi atas keinginan pemerintah Timor Leste. Sebagai negara pulau, Timor Leste menurutnya memiliki potensi geografis yang mirip dengan Bali. Hanya saja menurutnya SDM juga menjadi kunci untuk mewujudkan pariwisata yang berkualitas. Ia menilai Bali memiliki tempat pendidikan yang bagus untuk meningkatkan SDM di bidang pariwisata. “Bahkan STP Nusa Dua rencananya akan dikunjungi oleh negara peserta IMF-World Bank nanti,” kata Pastika.
Timor Leste memang memiliki hubungan yang baik dengan Bali. Selain memiliki Konsul, Timor Leste cukup sering meramaikan ajang Pesta Kesenian Bali.
Pertemuan ini juga dihadiri oleh jajaran Kementerian Pariwisata Timor Leste, Konsul Timor Leste di Bali, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Kepala Biro Pemerintahan Setda Provinsi Bali, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali serta Bali Tourism Board. *
Manuel Vong mengatakan, Timor Leste saat ini bertumpu pada tiga sektor ekonomi yakni perminyakan, pertanian dan pariwisata. Namun mengingat minyak adalah sumber daya terbatas dan lahan pertanian yang terbatas, Timor Leste punya rencana pengembangan pariwisata hingga tahun 2030 mendatang. “Kami punya rencana strategis untuk tahun 2018 sampai 2030 menjadikan Timor Leste sebagai ‘new destination’ di Asia,” kata Vong.
Untuk mewujudkan hal ini ia berharap Bali bisa menjadi pintu gerbang pariwisata Timor Leste. Meskipun saat ini penerbangan belum banyak, ia berharap wisatawan yang datang ke Bali menyempatkan diri mengunjungi Timor Leste. Ia mengaku saat ini infrastruktur pendukung sedang dan akan digarap. Timor Leste menurutnya punya potensi pariwisata relijius, budaya dan historis. Salah satunya adalah keberadaan pura Giri Natha yang sudah direnovasi.
Selain itu Vong juga berharap bisa mengembangkan sumber daya manusia untuk mendukung pariwisata Timor Leste. Untuk ini tentu saja pihaknya ingin belajar ke Bali.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika memberi apresiasi atas keinginan pemerintah Timor Leste. Sebagai negara pulau, Timor Leste menurutnya memiliki potensi geografis yang mirip dengan Bali. Hanya saja menurutnya SDM juga menjadi kunci untuk mewujudkan pariwisata yang berkualitas. Ia menilai Bali memiliki tempat pendidikan yang bagus untuk meningkatkan SDM di bidang pariwisata. “Bahkan STP Nusa Dua rencananya akan dikunjungi oleh negara peserta IMF-World Bank nanti,” kata Pastika.
Timor Leste memang memiliki hubungan yang baik dengan Bali. Selain memiliki Konsul, Timor Leste cukup sering meramaikan ajang Pesta Kesenian Bali.
Pertemuan ini juga dihadiri oleh jajaran Kementerian Pariwisata Timor Leste, Konsul Timor Leste di Bali, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Kepala Biro Pemerintahan Setda Provinsi Bali, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali serta Bali Tourism Board. *
1
Komentar