Sensus Aset, Bersihkan 'Barang Rongsokan'
Pemkab Buleleng melalui Badan Keuangan Daerah (BKD), kini terapkan pola sensus dalam mendata aset-aset yang ada.
SINGARAJA, NusaBali
Masalahnya, tidak sedikit aset berupa barang yang kondisinya sudah rusak parah, tetapi masih tercatat dan dianggap kondisi baik. Dengan pola sensus tersebut, seluruh barang yang sudah jadi rongsokan akan dihapus dari kartu inventaris barang (KIB). Barang tersebut nantinya akan dijual melalui sistem lelang.
Plt Kabid Aset BKD Buleleng, Made Pasda Gunawan Minggu (20/5) mengakui, ada banyak barang milik daerah yang belum dihapus. Barang-barang itu rencananya akan segera dihapuskan, setelah tim turun melakukan penilaian. Menurut Pasda serusak apapun barang milik daerah, disebut masih memiliki nilai. Sehingga bisa dilelang sebagai rongsokan.
“Memang saat kami lakukan sensus, di KIB tercatat baik tapi faktanya rusak berat. Rencananya barang-barang itu memang akan kami hapus dari inventaris. Tapi itu kami lakukan lewat proses lelang. Kami akan lakukan penialain harga lebih dulu,” kata Pasda Gunawan.
Selain itu, saat melakukan sensus, BKD juga menemukan sejumlah barang elektronik milik daerah yang mengalami kerusakan cukup parah. Terutama barang yang berupa laptop. Saat ini banyak barang-barang tersebut yang terbengkalai di rak penyimpanan.
“Termasuk laptop itu juga akan kami lelang. Meskipun secara aturan nilainya nol karena masa pakainya sudah habis, tapi kalau dilelang dia masih punya nilai ekonomis. Jadi semua akan kami hapus lewat lelang,” tegasnya.
Rencananya sensus aset akan dilakukan selama beberapa pekan kedepan di seluruh SKPD dan kecamatan di Buleleng. Setelah sensus tuntas dilakukan, diharapkan barang milik daerah tercatat benar-benar secara faktual. Baik secara administrasi, maupun kondisi.
Menurut Pasda Gunawan, sensus menggunakan pola tuntas, dimana pendataan dimulai dari inventarisasi,pengelolaan aset hingga tuntas pelaksanaanya dalam satu SKPD, kemudian pindah ke SKPD lainnya. Sensus juga dilaksanakan hingga ke masing-masing kecamatan. *k19
Masalahnya, tidak sedikit aset berupa barang yang kondisinya sudah rusak parah, tetapi masih tercatat dan dianggap kondisi baik. Dengan pola sensus tersebut, seluruh barang yang sudah jadi rongsokan akan dihapus dari kartu inventaris barang (KIB). Barang tersebut nantinya akan dijual melalui sistem lelang.
Plt Kabid Aset BKD Buleleng, Made Pasda Gunawan Minggu (20/5) mengakui, ada banyak barang milik daerah yang belum dihapus. Barang-barang itu rencananya akan segera dihapuskan, setelah tim turun melakukan penilaian. Menurut Pasda serusak apapun barang milik daerah, disebut masih memiliki nilai. Sehingga bisa dilelang sebagai rongsokan.
“Memang saat kami lakukan sensus, di KIB tercatat baik tapi faktanya rusak berat. Rencananya barang-barang itu memang akan kami hapus dari inventaris. Tapi itu kami lakukan lewat proses lelang. Kami akan lakukan penialain harga lebih dulu,” kata Pasda Gunawan.
Selain itu, saat melakukan sensus, BKD juga menemukan sejumlah barang elektronik milik daerah yang mengalami kerusakan cukup parah. Terutama barang yang berupa laptop. Saat ini banyak barang-barang tersebut yang terbengkalai di rak penyimpanan.
“Termasuk laptop itu juga akan kami lelang. Meskipun secara aturan nilainya nol karena masa pakainya sudah habis, tapi kalau dilelang dia masih punya nilai ekonomis. Jadi semua akan kami hapus lewat lelang,” tegasnya.
Rencananya sensus aset akan dilakukan selama beberapa pekan kedepan di seluruh SKPD dan kecamatan di Buleleng. Setelah sensus tuntas dilakukan, diharapkan barang milik daerah tercatat benar-benar secara faktual. Baik secara administrasi, maupun kondisi.
Menurut Pasda Gunawan, sensus menggunakan pola tuntas, dimana pendataan dimulai dari inventarisasi,pengelolaan aset hingga tuntas pelaksanaanya dalam satu SKPD, kemudian pindah ke SKPD lainnya. Sensus juga dilaksanakan hingga ke masing-masing kecamatan. *k19
Komentar