Pertemuan Akan Berlanjut ke Prabowo-SBY
Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Sandiaga Uno dan Ketua Kogasma Pemenangan Pemilu Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menggelar pertemuan senyap membahas koalisi.
Pasca Penjajakan Koalisi Pilpres AHY dan Sandiaga
JAKARTA, NusaBali
Pertemuan ini akan dilanjutkan ke pucuk pimpinan parpol masing-masing, Prabowo Subianto dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)."Jadi kita menyamakan frekuensi dan ini sebuah pertemuan awal yang mudah-mudahan nanti dilanjutkan dengan summit di antara Pak Prabowo dan Pak SBY," ujar Sandi seusai meresmikan ITF Sunter di Jl Sunter Baru, Jakarta Utara, Minggu (20/5).
Sandi mengatakan pertemuan dengan AHY merupakan pertemuan biasa. Ia mengatakan dalam pertemuan dirinya dan AHY membicarakan kemajuan Indonesia mulai dari ekonomi hingga lapangan pekerjaan. "Sebetulnya pertemuan itu pertemuan yang biasa saja antara dua sahabat yang saling men-support untuk bangsa Indonesia yang lebih baik, pertemuan tersebut awalnya yang saya sebut komunikasi nasi langgi karena kita makan nasi langgi," kata Sandi. "Kita menyiapkan ini semua bahwa tujuan kita Indonesia bisa lebih baik, membuka lapangan kerja seluas-luasnya, ekonominya bergerak dan kita punya kekhawatiran yang sama," sambungnya.
Namun Sandi menepis membahas capres-cawapres dengan AHY. Pertemuan hanya jajak koalisi Gerindra-Demokrat. "Itu adalah pertemuan pertama saya antara elite politik yang tidak membahas capres-cawapres. Tapi membahas tentang koalisi dan apa yang akan kita tawarkan, dan kita sangat hargai mas AHY punya pandangan yang sama dengan yang sama sampaikan," tuturnya.
Sementara di pihak lain, Ketua DPP Partai NasDem, Irma Suryani Chaniago memandang wajar adanya pertemuan Ketua Kogasma Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Gerindra Sandiaga Uno. Menurutnya politik selalu dinamis. "Politik selalu dinamis. Sebelumnya AHY juga bertemu Presiden Jokowi lalu sekarang bertemu Sandiaga Uno, saya kira itu komunikasi politik yang biasa. Tawar-menawar posisi dalam koalisi juga hal yang lumrah," ucap Irma, Minggu kemarin.
Menurut Irma, sikap politik jadi tak etis jika ada parpol yang bermain dua kaki. Irma tak menyebut secara langsung partai yang dimaksud. "Yang tidak etis itu jika berada dalam koalisi pemerintah tetapi tidak dukung pemerintah dan main dua kaki. Pragmatis itu namanya, cuma ingin enaknya sendiri tanpa mau berkeringat. Ikut yang menang, tidak punya pendirian," ucap Irma. *
JAKARTA, NusaBali
Pertemuan ini akan dilanjutkan ke pucuk pimpinan parpol masing-masing, Prabowo Subianto dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)."Jadi kita menyamakan frekuensi dan ini sebuah pertemuan awal yang mudah-mudahan nanti dilanjutkan dengan summit di antara Pak Prabowo dan Pak SBY," ujar Sandi seusai meresmikan ITF Sunter di Jl Sunter Baru, Jakarta Utara, Minggu (20/5).
Sandi mengatakan pertemuan dengan AHY merupakan pertemuan biasa. Ia mengatakan dalam pertemuan dirinya dan AHY membicarakan kemajuan Indonesia mulai dari ekonomi hingga lapangan pekerjaan. "Sebetulnya pertemuan itu pertemuan yang biasa saja antara dua sahabat yang saling men-support untuk bangsa Indonesia yang lebih baik, pertemuan tersebut awalnya yang saya sebut komunikasi nasi langgi karena kita makan nasi langgi," kata Sandi. "Kita menyiapkan ini semua bahwa tujuan kita Indonesia bisa lebih baik, membuka lapangan kerja seluas-luasnya, ekonominya bergerak dan kita punya kekhawatiran yang sama," sambungnya.
Namun Sandi menepis membahas capres-cawapres dengan AHY. Pertemuan hanya jajak koalisi Gerindra-Demokrat. "Itu adalah pertemuan pertama saya antara elite politik yang tidak membahas capres-cawapres. Tapi membahas tentang koalisi dan apa yang akan kita tawarkan, dan kita sangat hargai mas AHY punya pandangan yang sama dengan yang sama sampaikan," tuturnya.
Sementara di pihak lain, Ketua DPP Partai NasDem, Irma Suryani Chaniago memandang wajar adanya pertemuan Ketua Kogasma Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Gerindra Sandiaga Uno. Menurutnya politik selalu dinamis. "Politik selalu dinamis. Sebelumnya AHY juga bertemu Presiden Jokowi lalu sekarang bertemu Sandiaga Uno, saya kira itu komunikasi politik yang biasa. Tawar-menawar posisi dalam koalisi juga hal yang lumrah," ucap Irma, Minggu kemarin.
Menurut Irma, sikap politik jadi tak etis jika ada parpol yang bermain dua kaki. Irma tak menyebut secara langsung partai yang dimaksud. "Yang tidak etis itu jika berada dalam koalisi pemerintah tetapi tidak dukung pemerintah dan main dua kaki. Pragmatis itu namanya, cuma ingin enaknya sendiri tanpa mau berkeringat. Ikut yang menang, tidak punya pendirian," ucap Irma. *
1
Komentar