Maknai Kebangkitan Nasional, Bukber Penuh Sinergi di Perdiknas Denpasar
Suasana buka puasa penuh toleransi pada bulan suci Ramadhan hari keempat terekam dalam kegiatan Buka Bersama (Bukber) di Lapangan Perdiknas Denpasar, Minggu (20/5) sore.
DENPASAR, NusaBali
Vibrasi kerukunan yang terjalin pada momen itu menjadi ciri toleransi yang benar-benar dipelihara oleh semua yang terlibat. Tidak memandang apapun agamanya, seluruh peserta seperti membaur dalam Kebhinekaan.
Kegiatan ini merupakan sinergi akbar antara antara Keluarga Mahasiswa Islam (KMI) Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar, Perkumpulan Pendidikan Nasional (Perdiknas) Denpasar, Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Bali, DPD Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Bali, Koperasi Perempuan Ramah Keluarga, Komunitas Anak Bangsa, dan Ikatan Instruktur Senam Bali (IISB).
Menurut Ketua BKOW Bali sekaligus Ketua Perdiknas Denpasar, Dr AAAN Tini Rusmini Gorda, penguatan kembali rasa persaudaraan dan silahturahmi di tengah perbedaan ini, sebagai makna dari Hari Kebangkitan Nasional di tengah suasana Bulan Suci Ramadhan yang diperingati Minggu kemarin. Karena itu, bukber akbar ini mengambil tema ‘Melawan Lupa untuk Kebaikan Dunia Akhirat’.
“Dalam puasa ini, kami mencoba untuk melawan lupa bahwa ini NKRI, ini Kebhinekaan, yang harus kita jaga. Momentum 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional, kami mencoba memaknainya dengan bersinergi bersama anak-anak, generasi muda, ibu-ibu, agar kita tidak lupa melakukan kebaikan dunia akhirat, terutama menanamkan nasionalisme dan toleransi,” ungkapnya di sela acara buka bersama kemarin.
Representasi Kebhinekaan pada buka bersama tahun ini, kata Tini Gorda, diharapkan bisa diteruskan oleh semua yang terlibat ke dalam organisasinya masing-masing. Dengan harapan, rasa nasionalisme bisa melekat dalam diri manusia Indonesia, sehingga tidak mudah disusupi pemikiran radikal. Termasuk pembinaan agama dari masing-masing guru, menurut Tini Gorda, juga harus benar-benar mengajarkan kebaikan. Pendidikan guru yang tepat dan benar juga akan menjadikan generasi yang GTS (Good Trust Smart) sehingga tak mudah disusupi radikalisme.
“Makanya tahun ini, bukber kami juga isi dengan lomba baca surat pendek dikoordinir oleh SMP Nasional, SMK Teknologi Nasional, dan Komunitas Anak Bangsa mengenai bagaimana makna puasa. Kami ingin melihat, apa benar guru mengajarkan penguatan iman. Sebab dengan penguatan iman yang tepat dan benar, anak akan menjadi pribadi yang baik, dan tentu orang tidak akan terpengaruh pemikiran radikal,” tegasnya sembari menyebut program kerja keumatan dari BKOW Provinsi Bali selalu indah karena penuh nilai kebersamaan dan toleransi. Selain lomba membaca surat pendek, beberapa kegiatan lainnya juga dirancang sembari menunggu waktu berbuka tiba.
Ketua Panitia Bukber Akbar dari KMI Undiknas Denpasar, Ning Arum, menjelaskan, kegiatan yang dimulai pukul 14.00 Wita hingga 19.00 Wita, juga diisi dengan senam bugar Bulan Ramadhan bersama instruktur senam dari IISB. Semua melakukan senam sehat agar semangat menantikan buka puasa tiba. Tak lupa ditutup dengan Tausiah dari dari Ustad Firman dan diakhiri dengan traweh bersama.
Selain itu, ada juga lomba stand kuliner untuk menu buka puasa seperti takjil dan makanan untuk berbuka lainnya yang dikoordinir oleh DPD Iwapi Bali. Ada empat stand yang berlomba, yang dinilai adalah hiasan stand dan cita rasa makanannya. “Nantinya, makanan yang dilombakan dalam stand ini akan langsung menjadi menu buka puasa bagi yang ikut bukber di sini. Sistemnya beli kupon. Ada sekitar 400 orang yang ikut bukber, mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga ibu-ibu,” ujar mahasiswi jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Undiknas ini.
Ning Arum merasakan, kegiatan ini sangat positif, tidak hanya bagi kaum Muslim sendiri, namun juga kaitannya dengan toleransi antar umat beragama. Gadis asal Bojonegoro, Jawa Timur ini berharap, kegiatan semacam ini dapat mempererat silahturahmi antar sesama manusia. “Kami merasakan di sini toleransi sangat baik. Hari ini (Minggu, red) beberapa dari umat agama Hindu juga ikut berpartisipasi. Ini toleransi yang sangat bagus,” katanya. *ind
Vibrasi kerukunan yang terjalin pada momen itu menjadi ciri toleransi yang benar-benar dipelihara oleh semua yang terlibat. Tidak memandang apapun agamanya, seluruh peserta seperti membaur dalam Kebhinekaan.
Kegiatan ini merupakan sinergi akbar antara antara Keluarga Mahasiswa Islam (KMI) Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar, Perkumpulan Pendidikan Nasional (Perdiknas) Denpasar, Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Bali, DPD Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Bali, Koperasi Perempuan Ramah Keluarga, Komunitas Anak Bangsa, dan Ikatan Instruktur Senam Bali (IISB).
Menurut Ketua BKOW Bali sekaligus Ketua Perdiknas Denpasar, Dr AAAN Tini Rusmini Gorda, penguatan kembali rasa persaudaraan dan silahturahmi di tengah perbedaan ini, sebagai makna dari Hari Kebangkitan Nasional di tengah suasana Bulan Suci Ramadhan yang diperingati Minggu kemarin. Karena itu, bukber akbar ini mengambil tema ‘Melawan Lupa untuk Kebaikan Dunia Akhirat’.
“Dalam puasa ini, kami mencoba untuk melawan lupa bahwa ini NKRI, ini Kebhinekaan, yang harus kita jaga. Momentum 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional, kami mencoba memaknainya dengan bersinergi bersama anak-anak, generasi muda, ibu-ibu, agar kita tidak lupa melakukan kebaikan dunia akhirat, terutama menanamkan nasionalisme dan toleransi,” ungkapnya di sela acara buka bersama kemarin.
Representasi Kebhinekaan pada buka bersama tahun ini, kata Tini Gorda, diharapkan bisa diteruskan oleh semua yang terlibat ke dalam organisasinya masing-masing. Dengan harapan, rasa nasionalisme bisa melekat dalam diri manusia Indonesia, sehingga tidak mudah disusupi pemikiran radikal. Termasuk pembinaan agama dari masing-masing guru, menurut Tini Gorda, juga harus benar-benar mengajarkan kebaikan. Pendidikan guru yang tepat dan benar juga akan menjadikan generasi yang GTS (Good Trust Smart) sehingga tak mudah disusupi radikalisme.
“Makanya tahun ini, bukber kami juga isi dengan lomba baca surat pendek dikoordinir oleh SMP Nasional, SMK Teknologi Nasional, dan Komunitas Anak Bangsa mengenai bagaimana makna puasa. Kami ingin melihat, apa benar guru mengajarkan penguatan iman. Sebab dengan penguatan iman yang tepat dan benar, anak akan menjadi pribadi yang baik, dan tentu orang tidak akan terpengaruh pemikiran radikal,” tegasnya sembari menyebut program kerja keumatan dari BKOW Provinsi Bali selalu indah karena penuh nilai kebersamaan dan toleransi. Selain lomba membaca surat pendek, beberapa kegiatan lainnya juga dirancang sembari menunggu waktu berbuka tiba.
Ketua Panitia Bukber Akbar dari KMI Undiknas Denpasar, Ning Arum, menjelaskan, kegiatan yang dimulai pukul 14.00 Wita hingga 19.00 Wita, juga diisi dengan senam bugar Bulan Ramadhan bersama instruktur senam dari IISB. Semua melakukan senam sehat agar semangat menantikan buka puasa tiba. Tak lupa ditutup dengan Tausiah dari dari Ustad Firman dan diakhiri dengan traweh bersama.
Selain itu, ada juga lomba stand kuliner untuk menu buka puasa seperti takjil dan makanan untuk berbuka lainnya yang dikoordinir oleh DPD Iwapi Bali. Ada empat stand yang berlomba, yang dinilai adalah hiasan stand dan cita rasa makanannya. “Nantinya, makanan yang dilombakan dalam stand ini akan langsung menjadi menu buka puasa bagi yang ikut bukber di sini. Sistemnya beli kupon. Ada sekitar 400 orang yang ikut bukber, mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga ibu-ibu,” ujar mahasiswi jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Undiknas ini.
Ning Arum merasakan, kegiatan ini sangat positif, tidak hanya bagi kaum Muslim sendiri, namun juga kaitannya dengan toleransi antar umat beragama. Gadis asal Bojonegoro, Jawa Timur ini berharap, kegiatan semacam ini dapat mempererat silahturahmi antar sesama manusia. “Kami merasakan di sini toleransi sangat baik. Hari ini (Minggu, red) beberapa dari umat agama Hindu juga ikut berpartisipasi. Ini toleransi yang sangat bagus,” katanya. *ind
Komentar