nusabali

Tim Labfor Polda Selidiki TKP

  • www.nusabali.com-tim-labfor-polda-selidiki-tkp

Tim Labfor Polda Bali sampai turun ke TKP karena kebakaran ini tergolong kebakaran hebat.

Kebakaran Pabrik Bambu di Karangdadi, Kusamba

SEMARAPURA, NusaBali
Tim Labfor Polda Bali menyelidiki penyebab kebakaran pabrik furniture berbahan bambu milik PT Indobamboo Lestari, di Pantai Karangdadi, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung, Senin (21/5) siang. Bebeberapa material di lokasi kebakaran diamankan petugas untuk diselidiki lebih lanjut, hasil penyelidikan ini akan ke luar bulan depan.

Informasi di TKP, Tim Labfor Polda Bali sampai turun ke TKP karena kebakaran ini tergolong kebakaran hebat di antara kasus serupa di Klungkung. Kebakaran pabrik tersebut, Jumat (18/5), dinihari. Sebelum kebakaran terjadi, sejumlah pegawai sempat bekerja lembur hingga pukul 02.00 Wita. 2,5 jam kemudian pukul 04.30 Wita, muncul kepulan asap di pabrik tersebut. Dalam hitungan menit api kian berkobar hebat dan sekitar 80 persen material di pabrik terbakar. Api baru bisa dijinakkan setelah sembilan mobil pemadam kebakaran (Damkar) dikerahkan ke lokasi, baik dari Klungkung, Gianyar dan Denpasar. Tidak ada korban dalam musibah ini namun kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah.

Pantauan NusaBali, Tim Labfor Polda Bali turun ke lokasi kebakaran sekitar pukul 11.00 Wita, dipimpin AKBP Anang Kusnadi. Tim dengan empat personel  yakni Kompol Imam Bernadi, AKP Made Agus Adi Putra, I Putu Ketut Mawiasa, dan Penata I Putu Suwadana. Didampingi Kasat Reskrim Polres Klungkung AKP Made Agus Dwi Wirawan.

Mereka langsung masuk ke lokasi bekas kebakaran yang masih dipasangi garis polisi. Saat awak media hendak mengambil foto di areal lokasi, tiba-tiba datang pihak perusahaan dan meminta wartawan di luar. “Silahkan ke luar,” pintanya.

Kasat Reskrim Polres Klungkung AKP Made Agus Dwi Wirawan mengatakan, Labfor Polda Bali sudah mengambil sampel dari tempat kebakaran tersebut dan titik-titik kebakaran berdasarkan keterangan saksi. “Setelah sebulan baru dapat hasilnya, mengenai penyebab kebakaran ini,” ujarnya.

Sementara itu, pasca musibah kebakaran 60 pekerja perusahaan ini masih dipekerjakan. Namun mereka bekerja untuk membersihkan dan merapikan barang yang masih bisa diselamatkan. Mereka optimis pabrik itu akan kembali beroperasi. “Saya sudah bekerja sejak pabrik ini dibuka,’’ ujar Ni Ketut Sriani asal Desa Kusamba, pekerja di pabrik tersebut. *wan

Komentar