Puluhan Guru Bimtek Karya Tulis PTK
Sebanyak 40 guru mengikuti bimbingan teknis (bimtek) Karya Tulis Ilmiah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di SDN 2 Duda Timur, Banjar Pesangkan Anyar, Desa Duda Timur, Kecamatan Selat, Karangasem, Selasa (22/5).
AMLAPURA, NusaBali
Bimtek Karya Tulis Ilmiah PTK diselenggarakan FIG (Forum Ilmiah Guru). Bimtek bertujuan mengecek karya tulis PTK yang akan diseminarkan pada Jumat (1/6) mendatang. Dua petugas dari FIG yang mengecek PTK itu yakni I Made Regeg dan I Dewa Gede Adnyana. Para guru yang menulis PTK dibimbing I Ketut Mertayasa. Sebenarnya ada 70 guru menuntaskan PTK, namun baru 30 guru telah menjalani bimbingan dan telah mengggelar seminar. Sisanya sebanyak 40 guru mengikuti bimtek berasal dari guru kelas sebanyak 24 guru, kasek sebanyak 4 guru, guru agama sebanyak 10 guru, dan PJOK sebanyak 2 guru. Sebelum mengikiti bimtek, para guru tersebut menjalani pendalaman materi dan bimbingan tata cara membuat karya tulis setiap hari Minggu.
Mertayasa mengatakan, sesuai ketentuan ada 7 rahasia penting mesti diketahui agar mampu menyusun PTK. Tujuh rahasia itu yakni ide mesti brilian, judul harus menarik minat baca, latar belakang, kajian pustaka, siklus, hasil pembahasan, dan lampiran. Mertayasa menambahkan, tata cara penyusunan karya tulis sebenarnya sangat mudah, mulai dari menyusun latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis tindakan, kajian pustaka, kajian teori, dan temuan hasil penelitian. “Semua guru telah memahami menyusun karya tulis karena cukup lama mengikuti bimbingan yang kami laksanakan setiap hari Minggu,” kata Mertayasa yang mantan Kasek SDN 1 Selat.
Menurut Mertayasa, secara umum para guru tidak ada kendala sehingga siap mengikuti seminar. Sementara I Made Regeg dari FIG mengatakan, teknis penulisan dan materi yang dituangkan di PTK telah memenuhi untuk diseminarkan. “Seminar PTK itu wajib sebagai syarat telah dipresentasikan ke publik. Selama seminar nanti, jika ada penyempurnaan materi bisa saja datangnya dari penyelenggara seminar atau dari peserta seminar,” kata Made Regeg. Ditambahkan, pentingnya guru membuat karya tulis PTK karena menjadi salah satu syarat administrasi untuk naik pangkat.
Terutama naik pangkat dari golongan IIIb ke golongan IIIc diperlukan sebanyak 4 poin atau dua karya tulis PTK. Dari golongan IIIc ke golongan IIId sebanyak 6 poin memerlukan tiga karya tulis PTK, dan dari golongan IIId ke golongan IV sebanyak 8 poin memerlukan empat karya tulis PTK. “Kami dalam bimtek hanya mengecek PTK. Nantinya di seminar tidak ada istilah menguji karya tulis PTK, hanya memberikan masukan,” tambah I Made Regeg. Bertindak sebagai Ketua Panitia I Komang Sujana. *k16
Bimtek Karya Tulis Ilmiah PTK diselenggarakan FIG (Forum Ilmiah Guru). Bimtek bertujuan mengecek karya tulis PTK yang akan diseminarkan pada Jumat (1/6) mendatang. Dua petugas dari FIG yang mengecek PTK itu yakni I Made Regeg dan I Dewa Gede Adnyana. Para guru yang menulis PTK dibimbing I Ketut Mertayasa. Sebenarnya ada 70 guru menuntaskan PTK, namun baru 30 guru telah menjalani bimbingan dan telah mengggelar seminar. Sisanya sebanyak 40 guru mengikuti bimtek berasal dari guru kelas sebanyak 24 guru, kasek sebanyak 4 guru, guru agama sebanyak 10 guru, dan PJOK sebanyak 2 guru. Sebelum mengikiti bimtek, para guru tersebut menjalani pendalaman materi dan bimbingan tata cara membuat karya tulis setiap hari Minggu.
Mertayasa mengatakan, sesuai ketentuan ada 7 rahasia penting mesti diketahui agar mampu menyusun PTK. Tujuh rahasia itu yakni ide mesti brilian, judul harus menarik minat baca, latar belakang, kajian pustaka, siklus, hasil pembahasan, dan lampiran. Mertayasa menambahkan, tata cara penyusunan karya tulis sebenarnya sangat mudah, mulai dari menyusun latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis tindakan, kajian pustaka, kajian teori, dan temuan hasil penelitian. “Semua guru telah memahami menyusun karya tulis karena cukup lama mengikuti bimbingan yang kami laksanakan setiap hari Minggu,” kata Mertayasa yang mantan Kasek SDN 1 Selat.
Menurut Mertayasa, secara umum para guru tidak ada kendala sehingga siap mengikuti seminar. Sementara I Made Regeg dari FIG mengatakan, teknis penulisan dan materi yang dituangkan di PTK telah memenuhi untuk diseminarkan. “Seminar PTK itu wajib sebagai syarat telah dipresentasikan ke publik. Selama seminar nanti, jika ada penyempurnaan materi bisa saja datangnya dari penyelenggara seminar atau dari peserta seminar,” kata Made Regeg. Ditambahkan, pentingnya guru membuat karya tulis PTK karena menjadi salah satu syarat administrasi untuk naik pangkat.
Terutama naik pangkat dari golongan IIIb ke golongan IIIc diperlukan sebanyak 4 poin atau dua karya tulis PTK. Dari golongan IIIc ke golongan IIId sebanyak 6 poin memerlukan tiga karya tulis PTK, dan dari golongan IIId ke golongan IV sebanyak 8 poin memerlukan empat karya tulis PTK. “Kami dalam bimtek hanya mengecek PTK. Nantinya di seminar tidak ada istilah menguji karya tulis PTK, hanya memberikan masukan,” tambah I Made Regeg. Bertindak sebagai Ketua Panitia I Komang Sujana. *k16
Komentar