Gerindra Ancam Tindak Kader ‘Pemain’ Bansos
DPD Gerindra gerah dengan kasus bansos fiktif Rp 200 juta untuk pembangunan Merajan Sri Arya Kresna Kepakisan di Banjar Anjingan, Desa Pakranan Getakan, Kecamatan Banjarangkan yang diduga difasilitasi anggota Fraksi Gerindra DPRD Klungkung, Wayan Kicen Adnyana.
Informasi lain menyebutkan, polisi juga akan panggil I Komang Raka Wiadnyana, anggota Polri yang kini bertugas di Sulawesi dan dalam proposal bertindak sebagai Sekretaris Pembangunan Merajan Sri Arya Kresna Kepkisan. Dia merupakan kakak kandung Krisnia Adiputra, anak dari Wayan Kicen Adnyana.
“Kita ingin telusuri sejauh mana keterlibatan yang bersangkutan (Raka Wiadnyana) dalam kasus ini. Tentu kita akan berkordinasi dengan pihak terkait, karena yang bersangkutan masih berdinas di luar daerah,” kata sumber tersebut.
Dikonfirmasi NusaBali secara terpisah di Semarapura, Minggu kemarin, Kapolres Klungkung AKBP FX Arendra Wahyudi membenarkan pihaknya bakal melakukan pemeriksaan saksi-skasi secara marathon. Kasus pertama yang akan digeber terlebih dulu adalah bansos fiktif pembangunan Merajan Sri Arya Kresna Kepakisan yang diduga melibatkan Ketut Krisnia Adiputra.
Kemudian, dilajut mengungkap bansos fiktif Kelompok Tani Ternak Babi yang diduga libatkan Putu Hema Wati, istri dari Krisnia Adiputra. “Kita tengah menelusuri kasus ini,” ujar Kapolres Arendra Wahyudi. Selain itu, lanjut Kapolres, pihaknya juga akan panggil pejabat terkait dari Disbudpar Klungkung, Dinas PPK Klungkung, dan Bagian Kesra Setdakan Klungkung.
Di sisi lain, Kadisbudpar Klungkung Wayan Sujana mengatakan pihaknya memang dia sempat melakukan verifikasi terhadap pura di Banjar Anjingan, Desa Pakraman Getakan yang dimohonkan bantuan dana hibah Rp 305,4 juta. Namun, pihaknya belum dapat mengungkap hasil dari verifikasi tersebut.
Terkait soal siapa yang melakukan verifikasi, menurut Sujana, dilakukan kepala bidang terkait di Disbudpar Klungkung. “Untuk hasil verifikasinya belum dapat saya sampaikan, karena dokumennya di kantor,” elak Sujana saat dikonfirmasi per telepon, Minggu kemarin.
Sementara, Kepala Inspektorat Provinsi Bali, I Ketut Teneng, menyatakan pihaknya segera akan turun melakukan pengawasan lebih mendalam lagi terkait bansos. "Kami akan melakukan pengawasan ke bawah terhadap bansos-bansos yang dikucurkan pemerintah kabupaten/kota," ujar Ketut Teneng saat dihubungi NusaBali di Denpasar, Minggu kemarin.
Menurut Teneng, tidak tertutup kemungkinan terjadi dugaan-dugaan penyelewengan dana bansos fiktif di tempat lain. Makanya, perlu dilakukan penelusuran ke bawah. "Karena sekian banyak dana bansos dicairkan setiap tahun. Kami sebenarnya sudah sering melakukan pengawasan dan pencegahan, supaya dana bansos benar-benar dimanfaatkan untuk masyarakat, bukan atas nama saja," tegas birokrat asal Desa Les, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini. 7 nat,w
1
2
Komentar