Penyusup Deklarasi Damai Diamankan Brimob
Deklarasi Pilkada Damai 2018 yang digelar Polda Bali dengan melibatkan 1.770 pecalang dan 726 Bhabinkamtibmas se-Bali di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Denpasar, Rabu (23/5) pagi, diwarnai aksi penyusup yang berpura-pura sebagai pecalang.
1.770 Pecalang dan 726 Bhabinkamtibmas Deklarasi Pilkada Damai
DENPASAR, NusaBali
Pria berisisial Putu Wi, 43, yang mengenakan baju salah satu pasangan Cagub-Cawagub ini pun diamankan ke Polda Bali. Aksi penyusupan terjadi saat apel deklarasi Pilkada Damai 2018 akan dimulai, Rabu pagi sekitar pukul 07.30 Wita. Saat itu, Kapolda Bali Irjen Petrus Reinhard Golose yang bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup) akan masuk ke lapangan. Tiba-tiba, Putu Wi yang mengenakan kaos putih bertuliskan Mantra-Kerta (Cagub-Cawagub Bali nomor urut 2), serta kamben batik coklat dan saput putih, nyelonong masuk ke kerumunan peserta apel.
Karena gerak-geriknya mencurigakan, petugas Brimob langsung mengamankan penyusup ini. “Dia ingin selfie dengan Kapolda Bali menggunakan HP, tapi berhasil dicegah. Karena pakai kamben (kain), dia sempat ditanya Kapolda dan mengaku anggota pecalang dari Denpasar Timur," ujar sumber di kepolisian.
Mendengar jawaban Putu Wi tersebut, petugas langsung berkoordinasi dengan para pecalang dari Denpasar Timur. Namun, ternyata tak satu pun pecalang yang kenal dengan Putu Wi. Karena itu, Putu Wi langsung diamankan anggota Brimob, kemudian dibawa ke ruang Direktorat Reskrimum Polda Bali untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
“Pengakuannya sedang lari pagi di Lapangan Renon (Niti Mandala Denpasar). Ketika melihat Kapolda Bali, dia berinisiatif untuk selfie,” jelas sumber tadi. "Tapi, kalau lari pagi, mengapa pakai kamben? Pengakuannya ini yang tidak masuk akal dan masih didalami," imbuhnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kabid Humas Polda Bali Kombes Hengky Widjaja mengatakan pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap Putu Wi, yang mengaku berasal dari Banjar Lebah, Klungkung. “Yang bersangkutan masih diperiksa,” ujar Kombes Hengky.
Sementara itu, Kapolda Petrus Golose selaku Irup dalam acara Deklarasi Pilkada Damiai yang melibatkan Bhabinkamtibmas dan pecalang se-Bali, menyampaikan kegiatan ini merupakan bentuk cipta kondisi Polda Bali. Ini sekaligus sebagai sarana untuk menjalin silaturahmi dan keakraban dengan seluruh komponen masyarakat beserta segenap stake holder dalam menyukseskan pelaksanaan pesta gong demokrasi Pilgub Bali 2018, Pilkada Gianyar 2018, dan Pilkada Klungkung 2018, yang akan digelar serentak 27 Juni depan.
Kapolda Petrus Golose ingin mengajak seluruh masyarakat untuk menyukseskan Pilkada Damai 2018. “Ngiring sareng sami ngaptiang pesta demokrasi warsa duang tali pelekutus mangde trepti lan santhi (Mari bersama-sama mengupayakan pesta demokrasi tahun 2018 supaya aman dan damai, Red),” ujar Jenderal Bintang Dua asal Manado, Sulawesi Utara dengan Bahasa Bali halus.
Petrus Golose yang kemarin didampingi Ketua Majelis Utama Desa Pakraman (MUDP) Provinsi Bali, Jero Gede Wayan Suwena Putus Upadesa, menegaskan Polda Bali tidak dapat bekerja sendiri, tapi membutuhkan dukungan kerjasama dari seluruh masyarakat dan stakeholder. Termasuk peran pecalang, yang merupakan perpanjangan tangan polisi dalam usaha mewujudkan situasi kamtibmas khusunya dalam pelaksanaan Pilkada serentak 2018 agar dapat berjalan dengan aman dan damai.
Dalam acara tersebut, Kapolda Petrus Golose juga menyerahkan piagam penghargaan kepada pecalang yang berprestasi dalam membantu tugas Polri, seperti menangkap pelaku kejahatan di wilayah hukum Polda Bali. Kegiatan Deklarasi Pilkada Damai 2018 yang melibatkan Bhabinkamtibmas dan Pecalang se-Bali, Rabu kemarin, dihadiri pula Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Bali, Bendesa Agung (Ketua MUDP) Provinsi Bali, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Bali, para Ketua Majelis Madya Desa Pakraman (MMDP) Kabupaten Kota se-Bali, serta tokoh agama dan tokoh masyarakat se-Bali. *rez
DENPASAR, NusaBali
Pria berisisial Putu Wi, 43, yang mengenakan baju salah satu pasangan Cagub-Cawagub ini pun diamankan ke Polda Bali. Aksi penyusupan terjadi saat apel deklarasi Pilkada Damai 2018 akan dimulai, Rabu pagi sekitar pukul 07.30 Wita. Saat itu, Kapolda Bali Irjen Petrus Reinhard Golose yang bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup) akan masuk ke lapangan. Tiba-tiba, Putu Wi yang mengenakan kaos putih bertuliskan Mantra-Kerta (Cagub-Cawagub Bali nomor urut 2), serta kamben batik coklat dan saput putih, nyelonong masuk ke kerumunan peserta apel.
Karena gerak-geriknya mencurigakan, petugas Brimob langsung mengamankan penyusup ini. “Dia ingin selfie dengan Kapolda Bali menggunakan HP, tapi berhasil dicegah. Karena pakai kamben (kain), dia sempat ditanya Kapolda dan mengaku anggota pecalang dari Denpasar Timur," ujar sumber di kepolisian.
Mendengar jawaban Putu Wi tersebut, petugas langsung berkoordinasi dengan para pecalang dari Denpasar Timur. Namun, ternyata tak satu pun pecalang yang kenal dengan Putu Wi. Karena itu, Putu Wi langsung diamankan anggota Brimob, kemudian dibawa ke ruang Direktorat Reskrimum Polda Bali untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
“Pengakuannya sedang lari pagi di Lapangan Renon (Niti Mandala Denpasar). Ketika melihat Kapolda Bali, dia berinisiatif untuk selfie,” jelas sumber tadi. "Tapi, kalau lari pagi, mengapa pakai kamben? Pengakuannya ini yang tidak masuk akal dan masih didalami," imbuhnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kabid Humas Polda Bali Kombes Hengky Widjaja mengatakan pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap Putu Wi, yang mengaku berasal dari Banjar Lebah, Klungkung. “Yang bersangkutan masih diperiksa,” ujar Kombes Hengky.
Sementara itu, Kapolda Petrus Golose selaku Irup dalam acara Deklarasi Pilkada Damiai yang melibatkan Bhabinkamtibmas dan pecalang se-Bali, menyampaikan kegiatan ini merupakan bentuk cipta kondisi Polda Bali. Ini sekaligus sebagai sarana untuk menjalin silaturahmi dan keakraban dengan seluruh komponen masyarakat beserta segenap stake holder dalam menyukseskan pelaksanaan pesta gong demokrasi Pilgub Bali 2018, Pilkada Gianyar 2018, dan Pilkada Klungkung 2018, yang akan digelar serentak 27 Juni depan.
Kapolda Petrus Golose ingin mengajak seluruh masyarakat untuk menyukseskan Pilkada Damai 2018. “Ngiring sareng sami ngaptiang pesta demokrasi warsa duang tali pelekutus mangde trepti lan santhi (Mari bersama-sama mengupayakan pesta demokrasi tahun 2018 supaya aman dan damai, Red),” ujar Jenderal Bintang Dua asal Manado, Sulawesi Utara dengan Bahasa Bali halus.
Petrus Golose yang kemarin didampingi Ketua Majelis Utama Desa Pakraman (MUDP) Provinsi Bali, Jero Gede Wayan Suwena Putus Upadesa, menegaskan Polda Bali tidak dapat bekerja sendiri, tapi membutuhkan dukungan kerjasama dari seluruh masyarakat dan stakeholder. Termasuk peran pecalang, yang merupakan perpanjangan tangan polisi dalam usaha mewujudkan situasi kamtibmas khusunya dalam pelaksanaan Pilkada serentak 2018 agar dapat berjalan dengan aman dan damai.
Dalam acara tersebut, Kapolda Petrus Golose juga menyerahkan piagam penghargaan kepada pecalang yang berprestasi dalam membantu tugas Polri, seperti menangkap pelaku kejahatan di wilayah hukum Polda Bali. Kegiatan Deklarasi Pilkada Damai 2018 yang melibatkan Bhabinkamtibmas dan Pecalang se-Bali, Rabu kemarin, dihadiri pula Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Bali, Bendesa Agung (Ketua MUDP) Provinsi Bali, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Bali, para Ketua Majelis Madya Desa Pakraman (MMDP) Kabupaten Kota se-Bali, serta tokoh agama dan tokoh masyarakat se-Bali. *rez
Komentar