Ngabalin Masuk Istana
Ali Mochtar Ngabalin cocok untuk menghadapi lawan politik Jokowi, termasuk Fadli Zon dan Fahri Hamzah, yang kerap vokal mengkritik pemerintah.
Dulu Tim Sukses Prabowo, Kini Jadi Staf Ahli Presiden
JAKARTA, NusaBali
Politikus Golkar, Ali Mochtar Ngabalin kini masuk lingkaran Istana. Dia ditunjuk untuk menjadi bagian dari Kantor Staf Presiden, yang saat ini dipimpin Moeldoko. Seperti diketahui Ngabalin saat Pilpres 2014 lalu, merupakan salah satu anggota tim politik Prabowo Subianto-Hatta Rajasa (Prabowo-Hatta).
"Alhamdulillah di Tenaga Ahli Utama KSP," kata Ali Mochtar saat dimintai konfirmasi, Rabu (23/5). Ngabalin bertugas dalam kaitan komunikasi politik. Dia berada di bawah Deputi IV KSP Eko Sulistyo. "Setiap saat difungsikan sebagai juru bicara pemerintah," ujar Ngabalin soal tugasnya. Ngabalin yang pernah aktif di Partai Bulan Bintang (PBB) ini, juga sudah bertemu langsung dengan Presiden Jokowi. Dia mendapat pengarahan dari Jokowi.
"Saya menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya atas kepercayaan Bapak Presiden kepada kami, khususnya saya sebagai pejabat di lingkungan Istana Negara, dan saya siap pertaruhkan semua potensi untuk kepentingan umat, bangsa, dan negara," tutur Ngabalin.
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko mengungkapkan alasan pengangkatan Ngabalin. "Dia adalah politisi senior yang punya banyak pengalaman dan jaringan," ujar Moeldoko dilansir detik.com. Ngabalin bergabung dengan KSP per 1 Mei 2018. Dia menduduki posisi Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi.
"Dia akan membantu mengkomunikasikan apa yang sudah dikerjakan oleh pemerintah. Sudah begitu banyak program dan kebijakan yang dibuat pemerintah dan memerlukan komunikasi kepada publik yang lebih luas," papar Moeldoko. Ketua DPP Hanura, Inas Nasrullah Zubir mengatakan latar belakang Ali yang merupakan politikus dan kini masuk lingkaran Istana cocok untuk menghadapi lawan politik Jokowi.
Lawan-lawan politik itu disebut Inas termasuk Fadli Zon dan Fahri Hamzah, yang kerap vokal mengkritik pemerintah. "Saya pikir dengan latar belakang politisi, kayaknya Ngabalin mampu meng-counter isu-isu miring dari FH (Fahri Hamzah) dan FZ (Fadli Zon)," ujar Inas kepada wartawan, Rabu kemarin. Sosok politikus yang khas dengan sorban ini juga punya cerita kedekatan dengan imam besar FPI Habib Rizieq Syihab.
Ngabalin merupakan anggota Komisi I DPR RI periode 2004-2009. Dia berada di Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi. Sebagai anggota Dewan, Ngabalin memang dikenal vokal dan kritis. Tak jarang dirinya terlibat adu mulut dengan anggota DPR dari Partai Demokrat, yang waktu itu adalah partai penguasa.
Pada 2008, terjadi bentrokan massa FPI dengan Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKK-BB) di Monumen Nasional (Monas). Buntut dari peristiwa pada 1 Juni 2008 itu adalah penahanan Habib Rizieq Syihab di Mapolda Metro Jaya. Ngabalin saat itu pasang badan untuk Habib Rizieq. *
JAKARTA, NusaBali
Politikus Golkar, Ali Mochtar Ngabalin kini masuk lingkaran Istana. Dia ditunjuk untuk menjadi bagian dari Kantor Staf Presiden, yang saat ini dipimpin Moeldoko. Seperti diketahui Ngabalin saat Pilpres 2014 lalu, merupakan salah satu anggota tim politik Prabowo Subianto-Hatta Rajasa (Prabowo-Hatta).
"Alhamdulillah di Tenaga Ahli Utama KSP," kata Ali Mochtar saat dimintai konfirmasi, Rabu (23/5). Ngabalin bertugas dalam kaitan komunikasi politik. Dia berada di bawah Deputi IV KSP Eko Sulistyo. "Setiap saat difungsikan sebagai juru bicara pemerintah," ujar Ngabalin soal tugasnya. Ngabalin yang pernah aktif di Partai Bulan Bintang (PBB) ini, juga sudah bertemu langsung dengan Presiden Jokowi. Dia mendapat pengarahan dari Jokowi.
"Saya menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya atas kepercayaan Bapak Presiden kepada kami, khususnya saya sebagai pejabat di lingkungan Istana Negara, dan saya siap pertaruhkan semua potensi untuk kepentingan umat, bangsa, dan negara," tutur Ngabalin.
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko mengungkapkan alasan pengangkatan Ngabalin. "Dia adalah politisi senior yang punya banyak pengalaman dan jaringan," ujar Moeldoko dilansir detik.com. Ngabalin bergabung dengan KSP per 1 Mei 2018. Dia menduduki posisi Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi.
"Dia akan membantu mengkomunikasikan apa yang sudah dikerjakan oleh pemerintah. Sudah begitu banyak program dan kebijakan yang dibuat pemerintah dan memerlukan komunikasi kepada publik yang lebih luas," papar Moeldoko. Ketua DPP Hanura, Inas Nasrullah Zubir mengatakan latar belakang Ali yang merupakan politikus dan kini masuk lingkaran Istana cocok untuk menghadapi lawan politik Jokowi.
Lawan-lawan politik itu disebut Inas termasuk Fadli Zon dan Fahri Hamzah, yang kerap vokal mengkritik pemerintah. "Saya pikir dengan latar belakang politisi, kayaknya Ngabalin mampu meng-counter isu-isu miring dari FH (Fahri Hamzah) dan FZ (Fadli Zon)," ujar Inas kepada wartawan, Rabu kemarin. Sosok politikus yang khas dengan sorban ini juga punya cerita kedekatan dengan imam besar FPI Habib Rizieq Syihab.
Ngabalin merupakan anggota Komisi I DPR RI periode 2004-2009. Dia berada di Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi. Sebagai anggota Dewan, Ngabalin memang dikenal vokal dan kritis. Tak jarang dirinya terlibat adu mulut dengan anggota DPR dari Partai Demokrat, yang waktu itu adalah partai penguasa.
Pada 2008, terjadi bentrokan massa FPI dengan Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKK-BB) di Monumen Nasional (Monas). Buntut dari peristiwa pada 1 Juni 2008 itu adalah penahanan Habib Rizieq Syihab di Mapolda Metro Jaya. Ngabalin saat itu pasang badan untuk Habib Rizieq. *
1
Komentar