Abraham Samad Siap Duet dengan Jokowi atau Prabowo
Mantan Ketua KPK Abraham Samad mengatakan siap jika suatu saat disandingkan partai politik dengan Joko Widodo atau Prabowo Subianto di Pilpres 2019.
JAKARTA, NusaBali
Ia menegaskan akan siap menjadi pasangan mereka jika mempunyai kesepakatan yang sama. "Sebuah gagasan ya yang kita tawarkan. Siapa yang sepakat (antara Jokowi dan Prabowo), mari kita kerjakan sama-sama, intinya itu," kata Abraham kepada wartawan di DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (24/5), dilansir detikcom.
Ia mengatakan sebetulnya belum terpikirkan ke arah sana. Meski begitu, ia terus melakukan komunikasi ke partai politik untuk menyatukan dan menyamakan persepsi untuk menemukan sebuah gagasan yang besar. "Itu mungkin hal yang masih jauh tapi kita ingin membangun komunikasi, menyatukan menyamakan persepsi kita dalam melihat sebuah gagasan besar dalam mlihat sbuah ide besar, intinya itu sebenarnya," jelas dia.
Terkait dengan komunikasi ke partai politik yang sudah menjatuhkan pilihan untuk mencalonkan ketua umumnya sebagai cawapres, seperti Partai Golkar, ia mengatakan tetap akan melakukan komunikasi politik dengan tujuan menyampaikan ide gagasan yang sekiranya belum dimiliki calon lain. "Saya tidak melihat itu, tapi saya ingin menyampaikan sebuah gagasan dan ide untuk disampaikan ke parpol. Jadi terlepas dari pada apakah parpol itu sudah punya calon, bagi saya itu bukan sebuah masalah. Tapi bagi saya yang terpenting bahwa saya menyampaikan sebuah gagasan, sebuah ide besar yang mungkin belum dimiliki oleh calon lain," ungkapnya.
Kemarin, Abraham Samad bertandang ke kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Dia bertemu dengan Presiden PKS Sohibul Iman. Mereka berdiskusi, kabarnya tak ada tema politik. Namun Sohibul menyatakan bakal membawa rencana pencapresan Samad ke Majelis Syuro, lembaga tertinggi di partai ini. "Baru saja ketemu. Kan itu harus ada Majelis Syuro, nanti kita sampaikan di Majelis Syuro," kata Sohibul setelah bertemu dengan Samad.
PKS sadar pihaknya hanya punya 6 persen suara alias jauh dari ambang batas pencapresan sebesar 20 persen suara parlemen atau 25 persen suara sah nasional. Namun Sohibul tetap mengapresiasi niat Samad yang menyambangi markas PKS dan bertemu dengan dirinya.PKS bukanlah partai satu-satunya yang menjadi tujuan Samad dalam gerilya politik ini. Dia akan melangkah ke markas partai lain, yakni Partai NasDem. "Mungkin saya akan ke NasDem kalau Pak Surya Paloh sudah pulang dari luar negeri," kata Samad. *
Ia mengatakan sebetulnya belum terpikirkan ke arah sana. Meski begitu, ia terus melakukan komunikasi ke partai politik untuk menyatukan dan menyamakan persepsi untuk menemukan sebuah gagasan yang besar. "Itu mungkin hal yang masih jauh tapi kita ingin membangun komunikasi, menyatukan menyamakan persepsi kita dalam melihat sebuah gagasan besar dalam mlihat sbuah ide besar, intinya itu sebenarnya," jelas dia.
Terkait dengan komunikasi ke partai politik yang sudah menjatuhkan pilihan untuk mencalonkan ketua umumnya sebagai cawapres, seperti Partai Golkar, ia mengatakan tetap akan melakukan komunikasi politik dengan tujuan menyampaikan ide gagasan yang sekiranya belum dimiliki calon lain. "Saya tidak melihat itu, tapi saya ingin menyampaikan sebuah gagasan dan ide untuk disampaikan ke parpol. Jadi terlepas dari pada apakah parpol itu sudah punya calon, bagi saya itu bukan sebuah masalah. Tapi bagi saya yang terpenting bahwa saya menyampaikan sebuah gagasan, sebuah ide besar yang mungkin belum dimiliki oleh calon lain," ungkapnya.
Kemarin, Abraham Samad bertandang ke kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Dia bertemu dengan Presiden PKS Sohibul Iman. Mereka berdiskusi, kabarnya tak ada tema politik. Namun Sohibul menyatakan bakal membawa rencana pencapresan Samad ke Majelis Syuro, lembaga tertinggi di partai ini. "Baru saja ketemu. Kan itu harus ada Majelis Syuro, nanti kita sampaikan di Majelis Syuro," kata Sohibul setelah bertemu dengan Samad.
PKS sadar pihaknya hanya punya 6 persen suara alias jauh dari ambang batas pencapresan sebesar 20 persen suara parlemen atau 25 persen suara sah nasional. Namun Sohibul tetap mengapresiasi niat Samad yang menyambangi markas PKS dan bertemu dengan dirinya.PKS bukanlah partai satu-satunya yang menjadi tujuan Samad dalam gerilya politik ini. Dia akan melangkah ke markas partai lain, yakni Partai NasDem. "Mungkin saya akan ke NasDem kalau Pak Surya Paloh sudah pulang dari luar negeri," kata Samad. *
1
Komentar