Fantastis! Uang Najib di Apartemen Rp 426 M
Para penyidik kepolisian Malaysia selesai menghitung uang tunai yang disita dari sejumlah apartemen terkait mantan Perdana Menteri (PM) Najib Razak, pekan lalu.
KUALA LUMPUR, NusaBali
Jumlahnya disebut mencapai 120 juta ringgit atau setara Rp 426 miliar. Seperti dilansir detik dari media Malaysia, The Star, Rabu (23/5), uang tunai yang telah selesai dihitung itu merupakan uang tunai berbagai mata uang yang disita dari sejumlah unit apartemen di Pavilion Residences, Kuala Lumpur, pekan lalu.
Dituturkan sejumlah sumber yang memahami penyelidikan ini bahwa Departemen Penyelidikan Kejahatan Komersial Bukit Aman (CCID) telah menyelesaikan penghitungan sejumlah besar uang tunai yang disita dari apartemen terkait Najib. Bukit Aman merupakan sebutan untuk Polisi Diraja Malaysia yang bermarkas di Bukit Aman, Kuala Lumpur.
"Proses penghitungan uang tunai dimulai sejak Senin (21/5) karena para penyidik menghabiskan banyak waktu demi memastikan prosesnya dilakukan secara menyeluruh," sebut sumber itu. "Sekitar 30 tas berisi uang tunai dihitung oleh personel kepolisian dengan bantuan petugas Bank Negara. Totalnya mencapai sekitar 120 juta ringgit," ungkap sumber tersebut.
Setelah dihitung, tas-tas berisi uang tunai itu dibawa ke Bank Negara, sebutan untuk Bank Sentral Malaysia, untuk disimpan. Laporan lain menyebut proses penghitungan sangat rumit karena melibat banyak denominasi dan setiap nomor seri uang tunai itu harus dicatat.
Uang tunai yang telah selesai dihitung ini merupakan bagian dari 72 tas juga koper berisi jam tangan mewah, perhiasan dan uang tunai dalam berbagai mata uang, serta 284 kotak lainnya yang berisi tas mewah bermerek, yang disita dari tiga unit kondominium di Pavilion Residences. Jumlah totalnya tidak bisa ditaksir karena terlalu besar.
Selain di tiga kondominium itu, penggeledahan juga dilakukan di sejumlah lokasi lainnya termasuk kediaman pribadi Najib yang ada Taman Duta dan kantor PM Malaysia. Dari kediaman Najib sebelumnya dilaporkan polisi juga menyita puluhan tas bermerek serta belasan jam tangan mewah lainnya.
Penggeledahan itu merupakan bagian dari penyelidikan terkait perusahaan investasi negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB) yang diselimuti skandal korupsi dan menyeret Najib. Direktur CCID Amar Singh menolak berkomentar dengan alasan penyelidikan masih berlangsung. "Saya tidak bisa berkomentar soal jumlah uang tunai yang telah dihitung. Saya akan menggelar konferensi pers yang layak untuk menjelaskan perkembangan penyelidikan," ucapnya.
Dalam laporan kepolisian yang dikutip The Star, disebutkan bahwa Najib mengklaim uang tunai yang disita dari Pavilion Residences itu sebagai donasi dari teman-temannya dan dimaksudkan untuk dana kampanye pemilu Barisan Nasional, koalisi politik yang sebelumnya dipimpin Najib *
Jumlahnya disebut mencapai 120 juta ringgit atau setara Rp 426 miliar. Seperti dilansir detik dari media Malaysia, The Star, Rabu (23/5), uang tunai yang telah selesai dihitung itu merupakan uang tunai berbagai mata uang yang disita dari sejumlah unit apartemen di Pavilion Residences, Kuala Lumpur, pekan lalu.
Dituturkan sejumlah sumber yang memahami penyelidikan ini bahwa Departemen Penyelidikan Kejahatan Komersial Bukit Aman (CCID) telah menyelesaikan penghitungan sejumlah besar uang tunai yang disita dari apartemen terkait Najib. Bukit Aman merupakan sebutan untuk Polisi Diraja Malaysia yang bermarkas di Bukit Aman, Kuala Lumpur.
"Proses penghitungan uang tunai dimulai sejak Senin (21/5) karena para penyidik menghabiskan banyak waktu demi memastikan prosesnya dilakukan secara menyeluruh," sebut sumber itu. "Sekitar 30 tas berisi uang tunai dihitung oleh personel kepolisian dengan bantuan petugas Bank Negara. Totalnya mencapai sekitar 120 juta ringgit," ungkap sumber tersebut.
Setelah dihitung, tas-tas berisi uang tunai itu dibawa ke Bank Negara, sebutan untuk Bank Sentral Malaysia, untuk disimpan. Laporan lain menyebut proses penghitungan sangat rumit karena melibat banyak denominasi dan setiap nomor seri uang tunai itu harus dicatat.
Uang tunai yang telah selesai dihitung ini merupakan bagian dari 72 tas juga koper berisi jam tangan mewah, perhiasan dan uang tunai dalam berbagai mata uang, serta 284 kotak lainnya yang berisi tas mewah bermerek, yang disita dari tiga unit kondominium di Pavilion Residences. Jumlah totalnya tidak bisa ditaksir karena terlalu besar.
Selain di tiga kondominium itu, penggeledahan juga dilakukan di sejumlah lokasi lainnya termasuk kediaman pribadi Najib yang ada Taman Duta dan kantor PM Malaysia. Dari kediaman Najib sebelumnya dilaporkan polisi juga menyita puluhan tas bermerek serta belasan jam tangan mewah lainnya.
Penggeledahan itu merupakan bagian dari penyelidikan terkait perusahaan investasi negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB) yang diselimuti skandal korupsi dan menyeret Najib. Direktur CCID Amar Singh menolak berkomentar dengan alasan penyelidikan masih berlangsung. "Saya tidak bisa berkomentar soal jumlah uang tunai yang telah dihitung. Saya akan menggelar konferensi pers yang layak untuk menjelaskan perkembangan penyelidikan," ucapnya.
Dalam laporan kepolisian yang dikutip The Star, disebutkan bahwa Najib mengklaim uang tunai yang disita dari Pavilion Residences itu sebagai donasi dari teman-temannya dan dimaksudkan untuk dana kampanye pemilu Barisan Nasional, koalisi politik yang sebelumnya dipimpin Najib *
Komentar