Tim Perumus Debat Kandidat: Kedua Pasangan Calon Sudah Ada Komitmen
Debat terbuka seri II Cagub-Cawagub Bali yang digelar KPU di Inna The Grand Bali Beach Hotel Sanur, Denpasar Selatan, Sabtu (26/5) malam, cukup memuaskan bagi tim perumus.
DENPASAR, NusaBali
Kedua pasangan calon dianggap sudah adu cerdas serta memahami dan ada komitmen dengan apa yang dirumuskan tim perumus. Ketua pasangan Cagub-Cawagub ini akan bertarung head to head di Pilgub Bali, 27 Juni 2018. Pertama, pasangan Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace), Cagub-Cawagub Bali nomor urut 1 yang diusung PDIP-Hanura-PKPI-PKB-PPP. Kedua, pasangan IB Rai Mantra-Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta), Cagub-Cawagub Bali nomor urut 2 yang diusung Golkar-Demokrat-Gerindra-NasDem-PKS-PBB.
Tim perumus yang terliobat dalam debat terbuka seri II Cagub-Cawagub malam itu terdiri dari 3 akademisi. Mereka masing-masing Prof dr Dewa Nyoman Wirawan MPH (akademisi asal Unud/yang membuat rumusan materi masalah kependukan dan kesehatan), Ir Putu Dana Pariawan Salain (akademisi dari Poltek Negeri Bali/yang bikin rumusan materi soal transportas), dan Prof Dr Sukadi Mpd Med (akademisi dari Undiksha Singaraja/yang bikin rumusan materi soal ketenagakerjaan dan pendidikan).
Versi tim perumus, kedua pasangan calon sudah memahami dan ada komitmen terkait rumusan yang disodorkan. Hanya saja, sebagus apa pun program dan komitmennya, jika ketika menjabat nanti tidak konkret, tetap saja mereka tidak akan bisa memecahkan masalah Bali.
Prof Dewa Wirawan mencontohkan komitmen pasangan calon berikut penanganan dan solusinya terkait foto kemacetan di Kuta Selatan Badung. Cagub Wayan Koster menyebut kemacetan di Bali Selatan harus diurai dengan membangun infrastruktur. Koster juga berkomitmen akan memindahkan kue pariwisata ke Bali Utara, dengan membangun infrastruktur yang bagus.
“Di mana ada gula, di sana ada semut. Wayan Koster akan memindahkan kue pariwisata di Bali Selatan, sehingga tidak numplek di sana. Komitmennya sudah bagus. Nanti rakyat akan menunggu konkretnya. Tapi, setidaknya komitmen kandidat sudah ada,” tegas Prof Dewa Wirawan seusai acara debat kandidat malam itu.
Penerjemahan foto dengan jawaban oleh kandidat, menurut Prof Dewa Wirawan, juga sudah cukup nyambung dan tepat. Misalnya, foto lingkungan kumuh dikaitkan dengan dampak kesehatan, di mana kedua pasangan calon mampu menjawab dengan baik, meskipun masih normatif.
“Komentar dengan foto yang disodorkan sudah detail dijelaskan. Kedua pasangan calon sebenarnya sudah baik menjelaskan dan nyambung penjelasannya, walaupun memang agak normatif,” katanya.
Sementara itu, KPU Bali akan evaluasi pelaksanaan debat kandidat seri II pasangan Cagub-Cawagub. Ketua KPU Bali, Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi, mengatakan pelaksanaan debat seri II sudah berjalan dengan baik dan lancar. Namun, pelaksanaannya tetap dievaluasi.
Menurut Raka Sandi, delkat kandidat seri II tetap menjadi evaluasi untuk debat kandidat terakhir yang direncanakan di The Trans Hotel, Seminyak, Kecamatan Kuta, Badung, 22 Juni 2018 mendatang. “Kita evaluasi untuk meningkatkan kualitas debat berikutnya,” ujar Raka Sandi kepada NusaBali secara terpisah seusai debat, Sabtu malam.
Hanya saja, Raka Sandi belum bisa merinci, apa kelemahan dalam debat kandidat seri II malam itu. Yang jelas, panitia sempat beberapa kali mengingatkan hadirin termasuk wartawan untuk tidak merangsek ke depan, supaya jangan menginjak kabel dan menghalangi kamera. “Namun, itu tidak sampai menganggu kelangsungan debat,” papar Raka Sandi.
KPU Bali melaksanakan tiga kali debat kandidat untuk tarung Pilgub Bali, 27 Juni 2018 mendatang. Debat kandidat seri I terlah dilaksanakan 28 April 2018 lalu, di di Hotel Goodway, Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung. Debat kala itu mengangkat tema ‘Memajukan dan Me-nyelesaikan Persoalan Daerah’, dengan Sub Tema: ‘Ekonomi, Pariwisata, Pertanian, dan Lingkungan Hidup’.
Materi pertanyaan untuk sub tema ekonomi dirumuskan Dr Nyoman Subawa ST SSos MM (pakar ekonomi dari Undiknas Denpasar). Sedangkan meteri sub tema pertanian dirumuskan Prof Dr Ir I Nyoman Rai MS (pakar pertanian yang juga Dekan Fakultas Pertanian Unud). Sementara materi sub tema pariwisata dirumuskan Dr I Wayan Merta SE Msi (pakar pariwisata dari Sekolah Tinggi Pariwisata Bali), Sebaliknya, materi sub tema lingkungan hidup dirumuskan dan Prof Dr Ir I Made Sudiana Mahendra M App Sc (pakar lingkungan dari Unud). *nat
Kedua pasangan calon dianggap sudah adu cerdas serta memahami dan ada komitmen dengan apa yang dirumuskan tim perumus. Ketua pasangan Cagub-Cawagub ini akan bertarung head to head di Pilgub Bali, 27 Juni 2018. Pertama, pasangan Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace), Cagub-Cawagub Bali nomor urut 1 yang diusung PDIP-Hanura-PKPI-PKB-PPP. Kedua, pasangan IB Rai Mantra-Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta), Cagub-Cawagub Bali nomor urut 2 yang diusung Golkar-Demokrat-Gerindra-NasDem-PKS-PBB.
Tim perumus yang terliobat dalam debat terbuka seri II Cagub-Cawagub malam itu terdiri dari 3 akademisi. Mereka masing-masing Prof dr Dewa Nyoman Wirawan MPH (akademisi asal Unud/yang membuat rumusan materi masalah kependukan dan kesehatan), Ir Putu Dana Pariawan Salain (akademisi dari Poltek Negeri Bali/yang bikin rumusan materi soal transportas), dan Prof Dr Sukadi Mpd Med (akademisi dari Undiksha Singaraja/yang bikin rumusan materi soal ketenagakerjaan dan pendidikan).
Versi tim perumus, kedua pasangan calon sudah memahami dan ada komitmen terkait rumusan yang disodorkan. Hanya saja, sebagus apa pun program dan komitmennya, jika ketika menjabat nanti tidak konkret, tetap saja mereka tidak akan bisa memecahkan masalah Bali.
Prof Dewa Wirawan mencontohkan komitmen pasangan calon berikut penanganan dan solusinya terkait foto kemacetan di Kuta Selatan Badung. Cagub Wayan Koster menyebut kemacetan di Bali Selatan harus diurai dengan membangun infrastruktur. Koster juga berkomitmen akan memindahkan kue pariwisata ke Bali Utara, dengan membangun infrastruktur yang bagus.
“Di mana ada gula, di sana ada semut. Wayan Koster akan memindahkan kue pariwisata di Bali Selatan, sehingga tidak numplek di sana. Komitmennya sudah bagus. Nanti rakyat akan menunggu konkretnya. Tapi, setidaknya komitmen kandidat sudah ada,” tegas Prof Dewa Wirawan seusai acara debat kandidat malam itu.
Penerjemahan foto dengan jawaban oleh kandidat, menurut Prof Dewa Wirawan, juga sudah cukup nyambung dan tepat. Misalnya, foto lingkungan kumuh dikaitkan dengan dampak kesehatan, di mana kedua pasangan calon mampu menjawab dengan baik, meskipun masih normatif.
“Komentar dengan foto yang disodorkan sudah detail dijelaskan. Kedua pasangan calon sebenarnya sudah baik menjelaskan dan nyambung penjelasannya, walaupun memang agak normatif,” katanya.
Sementara itu, KPU Bali akan evaluasi pelaksanaan debat kandidat seri II pasangan Cagub-Cawagub. Ketua KPU Bali, Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi, mengatakan pelaksanaan debat seri II sudah berjalan dengan baik dan lancar. Namun, pelaksanaannya tetap dievaluasi.
Menurut Raka Sandi, delkat kandidat seri II tetap menjadi evaluasi untuk debat kandidat terakhir yang direncanakan di The Trans Hotel, Seminyak, Kecamatan Kuta, Badung, 22 Juni 2018 mendatang. “Kita evaluasi untuk meningkatkan kualitas debat berikutnya,” ujar Raka Sandi kepada NusaBali secara terpisah seusai debat, Sabtu malam.
Hanya saja, Raka Sandi belum bisa merinci, apa kelemahan dalam debat kandidat seri II malam itu. Yang jelas, panitia sempat beberapa kali mengingatkan hadirin termasuk wartawan untuk tidak merangsek ke depan, supaya jangan menginjak kabel dan menghalangi kamera. “Namun, itu tidak sampai menganggu kelangsungan debat,” papar Raka Sandi.
KPU Bali melaksanakan tiga kali debat kandidat untuk tarung Pilgub Bali, 27 Juni 2018 mendatang. Debat kandidat seri I terlah dilaksanakan 28 April 2018 lalu, di di Hotel Goodway, Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung. Debat kala itu mengangkat tema ‘Memajukan dan Me-nyelesaikan Persoalan Daerah’, dengan Sub Tema: ‘Ekonomi, Pariwisata, Pertanian, dan Lingkungan Hidup’.
Materi pertanyaan untuk sub tema ekonomi dirumuskan Dr Nyoman Subawa ST SSos MM (pakar ekonomi dari Undiknas Denpasar). Sedangkan meteri sub tema pertanian dirumuskan Prof Dr Ir I Nyoman Rai MS (pakar pertanian yang juga Dekan Fakultas Pertanian Unud). Sementara materi sub tema pariwisata dirumuskan Dr I Wayan Merta SE Msi (pakar pariwisata dari Sekolah Tinggi Pariwisata Bali), Sebaliknya, materi sub tema lingkungan hidup dirumuskan dan Prof Dr Ir I Made Sudiana Mahendra M App Sc (pakar lingkungan dari Unud). *nat
Komentar