Buku Puisi Penyair Syahruwardi Abbas Dibedah
Buku kumpulan puisi yang berjudul ‘Antara Kita’ karya Ketut Syahruwardi Abbas, Sabtu (26/5) malam lalu dibedah tuntas di rumah belajar Mahima.
SINGARAJA, NusaBali
Puluhan puisi yang terkumpul selama 14 tahun itu menyuratkan cerita kehidupan, hubungan dan interaksi manusia. Dalam pemaparannya, penyair asal Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada Buleleng itu menjelaskan dirinya memilik judul ‘Antara Kita’ karena banyak kisah hubungan manusia yang dituangkan dalam sebuah puisi ciptaannya. Ia pun mengaku banyak mendapatkan inspirasi di desanya, di tempat kerja dan dalam pergaulan di sejumlah tempat.
Bahkan diirnya juga sempat bercerita pernah terinspirasi membuat puisi saat sedang dirawat di rumah sakit. “Puisi berjudul ‘Dari Bangsal RS’ itu saya buat saat saya sakit dan dirawat di rumah sakit.” katanya. Puisi lain yang sangat menyentuh adalah puisi yang didedikasikan untuk sahabatnya, Kadek Suardana, seorang tokoh teater Bali yang meninggal di China beberapa tahun lalu. Puisi itu berjudul ‘Kadek’ yang kemudian ia baca dengan sangat mengharukan di Rumah Mahima.
Dari buku kumpulan puisi itu total ia merangkum 72 puisi yang dibuatnya sejak tahun 1993 sampai 2017 lalu. Ia mengaku mulai mengenal dan suka sastra sejak masih kanak-kanak. Diawali dengan lomba membaca puisi di Lombok Barat, NTB. Saat itu ia pun berhasil keluars sebagai juara. Syahruwardi juga dikenal sempat menjuari lomba penulisan puisi di tingkat Provinsi maupun Nasional.
Sementara itu acara peluncuran buku puisi di Komunitas Mahima dimeriahkan dengan pembacaan puisi dari Frans Jatmiko, Kadek Sonia Piscayanti, Made Adnyana Ole, Desi Nurani, Sumhardika, dan seniman-seniman dari berbagai komunitas di Denpasar, Jembrana, dan Singaraja. Selain itu, pemusikalisasi puisi dari Kelompok Sekali Pentas, Heri Windi Anggara, menggubah puisi-puisi Syahruwardi Abbas untuk dipentaskan menjadi nyanyian. *k23
Puluhan puisi yang terkumpul selama 14 tahun itu menyuratkan cerita kehidupan, hubungan dan interaksi manusia. Dalam pemaparannya, penyair asal Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada Buleleng itu menjelaskan dirinya memilik judul ‘Antara Kita’ karena banyak kisah hubungan manusia yang dituangkan dalam sebuah puisi ciptaannya. Ia pun mengaku banyak mendapatkan inspirasi di desanya, di tempat kerja dan dalam pergaulan di sejumlah tempat.
Bahkan diirnya juga sempat bercerita pernah terinspirasi membuat puisi saat sedang dirawat di rumah sakit. “Puisi berjudul ‘Dari Bangsal RS’ itu saya buat saat saya sakit dan dirawat di rumah sakit.” katanya. Puisi lain yang sangat menyentuh adalah puisi yang didedikasikan untuk sahabatnya, Kadek Suardana, seorang tokoh teater Bali yang meninggal di China beberapa tahun lalu. Puisi itu berjudul ‘Kadek’ yang kemudian ia baca dengan sangat mengharukan di Rumah Mahima.
Dari buku kumpulan puisi itu total ia merangkum 72 puisi yang dibuatnya sejak tahun 1993 sampai 2017 lalu. Ia mengaku mulai mengenal dan suka sastra sejak masih kanak-kanak. Diawali dengan lomba membaca puisi di Lombok Barat, NTB. Saat itu ia pun berhasil keluars sebagai juara. Syahruwardi juga dikenal sempat menjuari lomba penulisan puisi di tingkat Provinsi maupun Nasional.
Sementara itu acara peluncuran buku puisi di Komunitas Mahima dimeriahkan dengan pembacaan puisi dari Frans Jatmiko, Kadek Sonia Piscayanti, Made Adnyana Ole, Desi Nurani, Sumhardika, dan seniman-seniman dari berbagai komunitas di Denpasar, Jembrana, dan Singaraja. Selain itu, pemusikalisasi puisi dari Kelompok Sekali Pentas, Heri Windi Anggara, menggubah puisi-puisi Syahruwardi Abbas untuk dipentaskan menjadi nyanyian. *k23
1
Komentar