Empat Guru Karangasem Lolos ke Sesi Visitasi
Untuk Rebut Trofi Widya Kusuma
AMLAPURA, NusaBali
Empat guru senior dari Karangasem akan mengikuti sesi visitasi (kunjungan) guna merebut Trofi Widya Kusuma atau gelar tokoh pendidikan Bali tahun 2018. Keempatnya adalah guru TK Negeri Pembina Desa Rendang Ni Nyoman Diari, pengawas SD Kecamatan Rendang Ngakan Putu Suarjana, pengawas SMP I Dewa Gede Adnyana dan Kasek SMK Negeri Amlapura I Wayan Artana.
Visitasi nantinya diagendakan 25 Juni-18 Juli dari Tim Provinsi Bali, tetapi belum diketahui jadwal untuk Karangasem. Kadisdikpora Karangasem I Gusti Ngurah Kartika mengungkapkan hal itu, di Amlapura, Minggu (27/5).
Ia juga optimis Karangasem kembali merebut Trofi Widya Kusuma 2018. Sebab sebelumnya di tahun 2017, untuk pertama kali gagal merebut Trofi Widya Kusuma dari Kategori Guru TK, SD dan SMP. Hanya memenangkan dari kategori Kasek SMA atas nama I Ketut Marta Ariana (Kasek SMAN Bebandem).
Dalam perebutan di tahun 2018, dari kategori Kasek SMA, Karangasem masuk visitasi yang diwakili Kasek SMAN Rendang I Wayan Janiarta.
"Adanya empat guru senior masuk agenda visitasi, kami optimis kembali merebut Trofi Widya Kusuma. Tahun lalu tiga guru gagal memenangkan gelar itu bahkan tidak masuk agenda visitasi, tersandung di karya tulis," kata Gusti Kartika.
Trofi Widya Kusuma itu merupakan penghargaan tertinggi di bidang pendidikan di Tingkat Provinsi Bali. Bagi yang dinobatkan sebagai pemenang katanya, dipercaya telah menjadi pendidik yang andal, profesional, berpengalaman, dan telah teruji. Bukan sekadar sebagai pendidikan yang profesional, juga berlatar belakang pengabdian sosial yang tinggi, sehingga kemampuan mendidik di sekolah juga berimbas di masyarakat.
Tujuan visitasi katanya, untuk mengecek secara fisik keberadaan portofolio disetorkan peserta, dengan penghargaan yang diraih selama ini. Terutama mengecek sertifikat asli, trofi dan bentuk lainnya, juga menguji pengabdian sosial peserta dengan mendatangkan kelian banjar dinas, kelian banjar adat, ketua komite, dan tokoh masyarakat di sekitar pengabdiannya.
Ngakan Putu Suarjana pengawas SD Disdikpora Kecamatan Rendang, mengaku telah berupaya tampil optimal. "Sementara disyukuri telah masuk agenda visitasi," katanya. Hal senada diungkapkan I Wayan Artana, Kasek SMKN Amlapura. "Kami telah siap mengikuti visitasi," katanya.
Di bagian lain peraih Trofi Widya Kusuma 2016 I Wayan Sarya mengaku optimis, Karangasem di tahun 2018 minimal menyabet dua Trofi Widya Kusuma. Hal itu menyimak dari persiapan dan figur-figur yang ditampilkan, yang telah berlatar belakang prestasi dan berpengalaman sebagai pendidik.
"Kami optimis, Karangasem tidak pernah kekurangan figur untuk meraih Trofi Widya Kusuma," jelas I Wayan Sarya saat merebut Trofi Widya Kusuma sebagai Kasek SMPN 1 Manggis, kali ini menjabat sebagai Kepala Bidang Pembinaan SMP Disdikpora Karangasem. *k16
Empat guru senior dari Karangasem akan mengikuti sesi visitasi (kunjungan) guna merebut Trofi Widya Kusuma atau gelar tokoh pendidikan Bali tahun 2018. Keempatnya adalah guru TK Negeri Pembina Desa Rendang Ni Nyoman Diari, pengawas SD Kecamatan Rendang Ngakan Putu Suarjana, pengawas SMP I Dewa Gede Adnyana dan Kasek SMK Negeri Amlapura I Wayan Artana.
Visitasi nantinya diagendakan 25 Juni-18 Juli dari Tim Provinsi Bali, tetapi belum diketahui jadwal untuk Karangasem. Kadisdikpora Karangasem I Gusti Ngurah Kartika mengungkapkan hal itu, di Amlapura, Minggu (27/5).
Ia juga optimis Karangasem kembali merebut Trofi Widya Kusuma 2018. Sebab sebelumnya di tahun 2017, untuk pertama kali gagal merebut Trofi Widya Kusuma dari Kategori Guru TK, SD dan SMP. Hanya memenangkan dari kategori Kasek SMA atas nama I Ketut Marta Ariana (Kasek SMAN Bebandem).
Dalam perebutan di tahun 2018, dari kategori Kasek SMA, Karangasem masuk visitasi yang diwakili Kasek SMAN Rendang I Wayan Janiarta.
"Adanya empat guru senior masuk agenda visitasi, kami optimis kembali merebut Trofi Widya Kusuma. Tahun lalu tiga guru gagal memenangkan gelar itu bahkan tidak masuk agenda visitasi, tersandung di karya tulis," kata Gusti Kartika.
Trofi Widya Kusuma itu merupakan penghargaan tertinggi di bidang pendidikan di Tingkat Provinsi Bali. Bagi yang dinobatkan sebagai pemenang katanya, dipercaya telah menjadi pendidik yang andal, profesional, berpengalaman, dan telah teruji. Bukan sekadar sebagai pendidikan yang profesional, juga berlatar belakang pengabdian sosial yang tinggi, sehingga kemampuan mendidik di sekolah juga berimbas di masyarakat.
Tujuan visitasi katanya, untuk mengecek secara fisik keberadaan portofolio disetorkan peserta, dengan penghargaan yang diraih selama ini. Terutama mengecek sertifikat asli, trofi dan bentuk lainnya, juga menguji pengabdian sosial peserta dengan mendatangkan kelian banjar dinas, kelian banjar adat, ketua komite, dan tokoh masyarakat di sekitar pengabdiannya.
Ngakan Putu Suarjana pengawas SD Disdikpora Kecamatan Rendang, mengaku telah berupaya tampil optimal. "Sementara disyukuri telah masuk agenda visitasi," katanya. Hal senada diungkapkan I Wayan Artana, Kasek SMKN Amlapura. "Kami telah siap mengikuti visitasi," katanya.
Di bagian lain peraih Trofi Widya Kusuma 2016 I Wayan Sarya mengaku optimis, Karangasem di tahun 2018 minimal menyabet dua Trofi Widya Kusuma. Hal itu menyimak dari persiapan dan figur-figur yang ditampilkan, yang telah berlatar belakang prestasi dan berpengalaman sebagai pendidik.
"Kami optimis, Karangasem tidak pernah kekurangan figur untuk meraih Trofi Widya Kusuma," jelas I Wayan Sarya saat merebut Trofi Widya Kusuma sebagai Kasek SMPN 1 Manggis, kali ini menjabat sebagai Kepala Bidang Pembinaan SMP Disdikpora Karangasem. *k16
Komentar