Tak Bisa Melihat, Kemarin Dijenguk Bupati Karangasem
Kasek SDN 4 Duda Utara, Kecamatan Selat, Karangasem berharap Ni Komang Pira Cahyani Dewi segera sembuh hingga siswi yang tergolong pintar ini bisa melanjutkan lagi sekolahnya
Balada Ni Komang Pira Cahyani Dewi, Bocah SD Penderita Penyakit Lupus
AMLAPURA, NusaBali
Setelah setahun lebih pasca diserang penyakit lupus hingga memaksanya berhenti sekolah, Ni Komang Pira Cahyani Dewi, 11, siswi pintar dari SDN 4 Duda Utara, dikunjungi Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri di rumahnya kawasan Banjar Geriana Kauh, Desa Duda Utara, Kecamatan Selat, Sabtu (2/6) sore. Kondisi Komang Pira Cahyani Dewi sangat memprihatinkan, karena kedua matanya kini tidak bisa melihat. Bu-pati Mas Sumatri pun berjanji akan bantu upaya penyembuhan bocah malang berusia 11 tahun ini.
Bupati Mas Sumatri sore itu datang menjenguk bocah Komang Pira Cahyani Dewi dengan didampingi Kadis Sosial Karangasem Ni Ketut Puspa Kumari, Kadis Pemberda-yaan Perempuan & Perlindungan Anak Karangasem Ni Made Santikawati,
Staf Ahli Bupati I Nengah Toya, Camat Selat I Nengah Danu, Perbekel Duda Utara I Wayan Darmadi, Perbekel Duda I Gusti Agung Ngurah Putra, Ketua Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia (Perwatusi) Cabang Karangasem Ni Gusti Made Widiantini, dan Tenaga Kesra Kecamatan Selat Putu Supartika.
Kedatangan rombongan Bupati Mas Sumatri disambut ibunda Komang Pira Cahyani, yakni Ni Kadek Pica Arini, 47. Di hadapan Bupati Mas Sumatri, Kadek Pica Arini menceritakan riwayat singkat penyakit yang menderea putrinya. Kadek Pica Arini juga mengaku rutin mengantar putrinya yang didera penyakit lupus ini rawat jalan sebulan sekali ke ke RS Sanglah, Denpasar.
Disebutkan, Komang Pira Cahyanti Dewi mulai jatuh sakit sejak April 2017, menjelang naik ke Kelas V SDN 4 Duda Utara. Sejak itu pula, anak bungsu dari tiga bersaudara pasangan I Ketut Rambit, 50, dan Ni Kadek Pica Arini, 47, ini harus berhenti sekolah. Bocah malang ini harus drop out saat menyandang status sebagai siswi ‘pintar’, karena selalu jadi juara sejak Kelas I hingga Kelas IV.
Gejala awal yang dialami Komang Pira Cahyani Dewi adalah muncul bintik-bintik merah di wajah, disertai panas tinggi mencapai 38 derajat celsius. Belakangan, bocah Komang Pira divonis menderita penyakit lupus, jenis penyakit baru seperti kanker. Penderita penyakit ini awalnya dikira mempunyai kelainan kulit, berupa kemerahan di sekitar hidung dan pipi, bercak-bercak merah di bagian wajah dan lengan, panas dan rasa lelah berkepanjangan, rambut rontok, persendian kerap bengkak, dan timbul sariawan. Penyakit ini tidak hanya menyerang kulit, tapi juga seluruh organ yang ada di dalam tubuh.
Gejala umum penderita penyakit lupus adalah sering merasa lemah, kelelahan yang berlebihan, demam dan pegal-pegal. Pada kulit, akan muncul ruam merah yang me-mbentang di kedua pipi, mirip kupu-kupu. Ketika awal-awalnya muncul bintik-bintik merah di wajah disertai panas tinggi, bocah Komang Pira langsung diantar kedua orangtuanya berobat ke Puskesmas Selat, 1 April 2017. Hari itu juga, bocah Komang Pira dirujuk ke RSUD Karangasem di Amlapura. Dia sempat selama tiga hari menjalani opname di RSUD Karangasem, karena diduga terserang DB. Setelah dirawat, kondisinya membaik, trombosit normal, panas turun, bintik-bintik merah pun hilang.
Selanjutnya, bocah Komang Pira diajak kontrol ke Puskesmas Selat, 4 April 2017. Namun, sepekan kemudian, 11 April 2017, badan Komang Pira tiba-tiba bengkak, kulitnya merah, disertai panas tinggi. Ibundanya, Kadek Pica Arini, pun menelepon sang suami Ketut Rambit yang saat itu kerja di salah satu vila kawasan wisata Kuta, Badung.
Hari itu pula, bocah Komang Pira kembali diantar ke Puskesmas Selat, kemudian dirujuk ke RSUD Karangasem. Sempat rawat inap tiga hari di RS, tim dokter belum memastikan jenis penyakitnya. Saat itu, badan bocah Komang Pira tambah bengkak. Perilakunya beringas dan suka ngamuk-ngamuk.
Akhirnya, bocah Komang Pira dirujuk dari RSUD Karangasem ke RS Sanglah. Bocah malang ini sempat selama beberapa pekan dirawat di Ruang ICU RS Sanglah untuk dilakukan observasi. Saat itulah baru ketahuan kalau bocah pintar ini menderita penyakit lupus.
Belakangan, bocah Komang Pira malah tidak bisa melihat. Kondisi ini diakui sendiri olh Komang Pira saat dijenguk Bupati Mas Sumatri, 2 Juni 2018 sore. "Saya tidak bisa melihat Bu, saya tidak bisa lihat itu," keluh Komang Pira saat Bupati Mas Sumatri menunjukkan jari tangannya.
Sementara, Bupati Mas Sumatri merasa trenyuh dengan kondisi Komang Pira. Bupati Perempuan pertama di Karangasem ini pun bertekad untuk membantu Komang Pira agar bisa sembuh total dan kembali melanjutkan sekolah. Sore itu juga, Mas Sumatri berkoordinasi dengan Ketua Perwatusi Cabang Karangasem, Ni Gusti Made Widiantini, yang banyak koleganya dari kalangan dokter ahli. Selanjutnya, Mas Sumatri menyerahkan bantuan, untuk biaya pengobatan.
Sedangkan Ni Gusti Made Widiantini sore itu langsung action menghubungi seorang dokter ahli dr Ida Ayu Ratih Wulansari Manuaba SpPD-KR MKes FINASIM, setelah dimintai bantuan oleh Bupati. "Kami dari Perwatusi tetap berupaya memberikan bantuan. Mudah-mudahan Komang Pira bisa sembuh dan kembali sekolah," ujar Widiantini.
Sementara itu, Kepala Sekolah (Kasek) SDN 4 Duda Utara, Ni Wayan Putu Suarni, sangat berharap bocah Komang Pira segera sembuh hingga bisa sekolah kembali. Apalagi, bocah penderita lupus itu terus ingin melanjutkan sekolah. "Untuk kenaikan kelas tahun ini, kami berharap Komang Pira bisa sekolah dan duduk di Kelas V. Anak itu masih tercatat sebagai siswa, hanya saja non aktif," jelas Wayan Putu Suarni saat dikonfirmasi NusaBali. *k16
AMLAPURA, NusaBali
Setelah setahun lebih pasca diserang penyakit lupus hingga memaksanya berhenti sekolah, Ni Komang Pira Cahyani Dewi, 11, siswi pintar dari SDN 4 Duda Utara, dikunjungi Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri di rumahnya kawasan Banjar Geriana Kauh, Desa Duda Utara, Kecamatan Selat, Sabtu (2/6) sore. Kondisi Komang Pira Cahyani Dewi sangat memprihatinkan, karena kedua matanya kini tidak bisa melihat. Bu-pati Mas Sumatri pun berjanji akan bantu upaya penyembuhan bocah malang berusia 11 tahun ini.
Bupati Mas Sumatri sore itu datang menjenguk bocah Komang Pira Cahyani Dewi dengan didampingi Kadis Sosial Karangasem Ni Ketut Puspa Kumari, Kadis Pemberda-yaan Perempuan & Perlindungan Anak Karangasem Ni Made Santikawati,
Staf Ahli Bupati I Nengah Toya, Camat Selat I Nengah Danu, Perbekel Duda Utara I Wayan Darmadi, Perbekel Duda I Gusti Agung Ngurah Putra, Ketua Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia (Perwatusi) Cabang Karangasem Ni Gusti Made Widiantini, dan Tenaga Kesra Kecamatan Selat Putu Supartika.
Kedatangan rombongan Bupati Mas Sumatri disambut ibunda Komang Pira Cahyani, yakni Ni Kadek Pica Arini, 47. Di hadapan Bupati Mas Sumatri, Kadek Pica Arini menceritakan riwayat singkat penyakit yang menderea putrinya. Kadek Pica Arini juga mengaku rutin mengantar putrinya yang didera penyakit lupus ini rawat jalan sebulan sekali ke ke RS Sanglah, Denpasar.
Disebutkan, Komang Pira Cahyanti Dewi mulai jatuh sakit sejak April 2017, menjelang naik ke Kelas V SDN 4 Duda Utara. Sejak itu pula, anak bungsu dari tiga bersaudara pasangan I Ketut Rambit, 50, dan Ni Kadek Pica Arini, 47, ini harus berhenti sekolah. Bocah malang ini harus drop out saat menyandang status sebagai siswi ‘pintar’, karena selalu jadi juara sejak Kelas I hingga Kelas IV.
Gejala awal yang dialami Komang Pira Cahyani Dewi adalah muncul bintik-bintik merah di wajah, disertai panas tinggi mencapai 38 derajat celsius. Belakangan, bocah Komang Pira divonis menderita penyakit lupus, jenis penyakit baru seperti kanker. Penderita penyakit ini awalnya dikira mempunyai kelainan kulit, berupa kemerahan di sekitar hidung dan pipi, bercak-bercak merah di bagian wajah dan lengan, panas dan rasa lelah berkepanjangan, rambut rontok, persendian kerap bengkak, dan timbul sariawan. Penyakit ini tidak hanya menyerang kulit, tapi juga seluruh organ yang ada di dalam tubuh.
Gejala umum penderita penyakit lupus adalah sering merasa lemah, kelelahan yang berlebihan, demam dan pegal-pegal. Pada kulit, akan muncul ruam merah yang me-mbentang di kedua pipi, mirip kupu-kupu. Ketika awal-awalnya muncul bintik-bintik merah di wajah disertai panas tinggi, bocah Komang Pira langsung diantar kedua orangtuanya berobat ke Puskesmas Selat, 1 April 2017. Hari itu juga, bocah Komang Pira dirujuk ke RSUD Karangasem di Amlapura. Dia sempat selama tiga hari menjalani opname di RSUD Karangasem, karena diduga terserang DB. Setelah dirawat, kondisinya membaik, trombosit normal, panas turun, bintik-bintik merah pun hilang.
Selanjutnya, bocah Komang Pira diajak kontrol ke Puskesmas Selat, 4 April 2017. Namun, sepekan kemudian, 11 April 2017, badan Komang Pira tiba-tiba bengkak, kulitnya merah, disertai panas tinggi. Ibundanya, Kadek Pica Arini, pun menelepon sang suami Ketut Rambit yang saat itu kerja di salah satu vila kawasan wisata Kuta, Badung.
Hari itu pula, bocah Komang Pira kembali diantar ke Puskesmas Selat, kemudian dirujuk ke RSUD Karangasem. Sempat rawat inap tiga hari di RS, tim dokter belum memastikan jenis penyakitnya. Saat itu, badan bocah Komang Pira tambah bengkak. Perilakunya beringas dan suka ngamuk-ngamuk.
Akhirnya, bocah Komang Pira dirujuk dari RSUD Karangasem ke RS Sanglah. Bocah malang ini sempat selama beberapa pekan dirawat di Ruang ICU RS Sanglah untuk dilakukan observasi. Saat itulah baru ketahuan kalau bocah pintar ini menderita penyakit lupus.
Belakangan, bocah Komang Pira malah tidak bisa melihat. Kondisi ini diakui sendiri olh Komang Pira saat dijenguk Bupati Mas Sumatri, 2 Juni 2018 sore. "Saya tidak bisa melihat Bu, saya tidak bisa lihat itu," keluh Komang Pira saat Bupati Mas Sumatri menunjukkan jari tangannya.
Sementara, Bupati Mas Sumatri merasa trenyuh dengan kondisi Komang Pira. Bupati Perempuan pertama di Karangasem ini pun bertekad untuk membantu Komang Pira agar bisa sembuh total dan kembali melanjutkan sekolah. Sore itu juga, Mas Sumatri berkoordinasi dengan Ketua Perwatusi Cabang Karangasem, Ni Gusti Made Widiantini, yang banyak koleganya dari kalangan dokter ahli. Selanjutnya, Mas Sumatri menyerahkan bantuan, untuk biaya pengobatan.
Sedangkan Ni Gusti Made Widiantini sore itu langsung action menghubungi seorang dokter ahli dr Ida Ayu Ratih Wulansari Manuaba SpPD-KR MKes FINASIM, setelah dimintai bantuan oleh Bupati. "Kami dari Perwatusi tetap berupaya memberikan bantuan. Mudah-mudahan Komang Pira bisa sembuh dan kembali sekolah," ujar Widiantini.
Sementara itu, Kepala Sekolah (Kasek) SDN 4 Duda Utara, Ni Wayan Putu Suarni, sangat berharap bocah Komang Pira segera sembuh hingga bisa sekolah kembali. Apalagi, bocah penderita lupus itu terus ingin melanjutkan sekolah. "Untuk kenaikan kelas tahun ini, kami berharap Komang Pira bisa sekolah dan duduk di Kelas V. Anak itu masih tercatat sebagai siswa, hanya saja non aktif," jelas Wayan Putu Suarni saat dikonfirmasi NusaBali. *k16
Komentar