Beasiswa ke Luar Negeri Sepi Peminat
Hingga Minggu (3/6), pendaftar hanya sembilan orang dari kuota 20 orang. Pendaftaran berakhir pada Senin (4/6) hari ini.
MANGUPURA, NusaBali
Peminat program beasiswa ke luar negeri yang dicanangkan Pemkab Badung, hingga Minggu (3/6), baru sembilan orang yang mendaftar ke Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) di Puspem Badung, Jalan Raya Sempidi, Kecamatan Mengwi. Padahal program yang tercetus pada era Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta ini memberi kuota 20 orang untuk siswa-siswi berprestasi di Badung. Pendaftaran program beasiswa ke luar negeri ini mulai 18 Mei 2018 hingga Senin (4/6) hari ini.
Kepala Disdikpora Kabupaten Badung I Ketut Widia Astika saat dikonfirmasi membenarkan peminat program beasiswa ke luar negeri belum banyak. “Kita tunggu sampai besok (Senin hari ini), kan besok terakhir pendaftaran,” ucapnya, Minggu (3/6).
Mengenai alasan sepinya peminat program beasiswa ke luar negeri, pejabat asal Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, itu tak mau berandai-andai. “Yang jelas sosialiasi sudah kami lakukan kepada masyarakat, melalui sekolah juga sudah. Mudah-mudahan besok (Senin hari ini) ini, karena hari terakhir pendaftaran. Apalagi memang kemarin ada beberapa pendaftar kurang persyaratannya,” imbuh Astika.
Disinggung apakah akan melakukan perpanjangan waktu pendaftaran, Astika belum berani memastikan. “Kita tunggu dulu besok (hari ini). Kalau memang masih sedikit, kami akan konsultasi kepada pihak yang kami ajak kerja sama, untuk menentukan langkah selanjutnya. Jadi kami belum bisa jawab sekarang (ada tidaknya perpanjangan waktu pendaftaran, Red),” tandasnya.
Sementara, Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar Disdikpora Badung I Made Mandi, menambahkan hingga Minggu kemarin pendaftar program beasiswa ke luar negeri ada sembilan orang. “Tapi mudah-mudahan besok (hari ini) ada lagi dan lebih banyak, karena besok (Senin) hari terakhir pendaftaran,” harapnya.
Seperti diketahui, Pemerintah Kabupaten Badung menggulirkan program pemberian beasiswa ke luar negeri bagi siswa-siswi berpretasi di Badung tahun ajaran 2018/2019. Pada tahun ini, Pemkab Badung membatasi hanya untuk 20 orang saja. Per orang rencananya akan diberikan tanggungan maksimal sebesar Rp 500 juta per tahun. Untuk negara yang dituju bebas terserah keinginan mahasiswa. Sepanjang yang bersangkutan bersungguh-sungguh kuliah dan setelah tamat siap mengabdi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Badung.
Mengenai persyaratan, sesuai yang ditetapkan Disdikpora Badung, yakni, penerima beasiswa haruslah berprestasi. Hal itu ditunjukkan dengan bukti piagam atau sertifikat. Mengajukan permohonan beasiswa berprestasi melanjutkan ke perguruan tinggi di luar negeri kepada Bupati (Kepala Disdikpora Badung); foto copy KK, akte kelahiran, KTP, pas foto 3,5 x 4,5 cm latar putih; foto copy raport, ijazah, SHUN, surat keterangan lulus yang telah dilegalisir oleh kepala sekolah; sertifikat/piagam yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang; diutamakan lulusan SMA/SMK dari 2 tahun terakhir (2016/2017 dan 2017/2018); prestasi/juara minimal 1, 2, 3 di tingkat kabupaten yang diperoleh saat masih di SMA/SMK disahkan oleh kepala sekolah; surat keterangan tentang kebenaran kepemilikan prestasi tersebut dari kepala sekolah; surat rekomendasi dari kepala sekolah yang bersangkutan; surat pernyataan bertanggungjawab terhadap penggunaan dana beasiswa; lulus seleksi administrasi dan seleksi tes masuk; dan memiliki paspor.
Nah, bagi yang dinyatakan lolos seleksi harus bersedia mengikuti simulasi Bahasa Inggris; kursus Bahasa Inggris minimal 50 jam per paket IELTS/TOEFL; menandatangani MoU antara peserta pemohon dengan Pemerintah Kabupaten Badung; memenuhi persyaratan dokumen yang dibutuhkan oleh universitas yang dituju; memilih universitas yang dituju yang terdapat processing fee dan bersifat refundable (akan dikembalikan penuh 1 bulan setelah tanggal perkuliahan dimulai). *asa
Kepala Disdikpora Kabupaten Badung I Ketut Widia Astika saat dikonfirmasi membenarkan peminat program beasiswa ke luar negeri belum banyak. “Kita tunggu sampai besok (Senin hari ini), kan besok terakhir pendaftaran,” ucapnya, Minggu (3/6).
Mengenai alasan sepinya peminat program beasiswa ke luar negeri, pejabat asal Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, itu tak mau berandai-andai. “Yang jelas sosialiasi sudah kami lakukan kepada masyarakat, melalui sekolah juga sudah. Mudah-mudahan besok (Senin hari ini) ini, karena hari terakhir pendaftaran. Apalagi memang kemarin ada beberapa pendaftar kurang persyaratannya,” imbuh Astika.
Disinggung apakah akan melakukan perpanjangan waktu pendaftaran, Astika belum berani memastikan. “Kita tunggu dulu besok (hari ini). Kalau memang masih sedikit, kami akan konsultasi kepada pihak yang kami ajak kerja sama, untuk menentukan langkah selanjutnya. Jadi kami belum bisa jawab sekarang (ada tidaknya perpanjangan waktu pendaftaran, Red),” tandasnya.
Sementara, Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar Disdikpora Badung I Made Mandi, menambahkan hingga Minggu kemarin pendaftar program beasiswa ke luar negeri ada sembilan orang. “Tapi mudah-mudahan besok (hari ini) ada lagi dan lebih banyak, karena besok (Senin) hari terakhir pendaftaran,” harapnya.
Seperti diketahui, Pemerintah Kabupaten Badung menggulirkan program pemberian beasiswa ke luar negeri bagi siswa-siswi berpretasi di Badung tahun ajaran 2018/2019. Pada tahun ini, Pemkab Badung membatasi hanya untuk 20 orang saja. Per orang rencananya akan diberikan tanggungan maksimal sebesar Rp 500 juta per tahun. Untuk negara yang dituju bebas terserah keinginan mahasiswa. Sepanjang yang bersangkutan bersungguh-sungguh kuliah dan setelah tamat siap mengabdi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Badung.
Mengenai persyaratan, sesuai yang ditetapkan Disdikpora Badung, yakni, penerima beasiswa haruslah berprestasi. Hal itu ditunjukkan dengan bukti piagam atau sertifikat. Mengajukan permohonan beasiswa berprestasi melanjutkan ke perguruan tinggi di luar negeri kepada Bupati (Kepala Disdikpora Badung); foto copy KK, akte kelahiran, KTP, pas foto 3,5 x 4,5 cm latar putih; foto copy raport, ijazah, SHUN, surat keterangan lulus yang telah dilegalisir oleh kepala sekolah; sertifikat/piagam yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang; diutamakan lulusan SMA/SMK dari 2 tahun terakhir (2016/2017 dan 2017/2018); prestasi/juara minimal 1, 2, 3 di tingkat kabupaten yang diperoleh saat masih di SMA/SMK disahkan oleh kepala sekolah; surat keterangan tentang kebenaran kepemilikan prestasi tersebut dari kepala sekolah; surat rekomendasi dari kepala sekolah yang bersangkutan; surat pernyataan bertanggungjawab terhadap penggunaan dana beasiswa; lulus seleksi administrasi dan seleksi tes masuk; dan memiliki paspor.
Nah, bagi yang dinyatakan lolos seleksi harus bersedia mengikuti simulasi Bahasa Inggris; kursus Bahasa Inggris minimal 50 jam per paket IELTS/TOEFL; menandatangani MoU antara peserta pemohon dengan Pemerintah Kabupaten Badung; memenuhi persyaratan dokumen yang dibutuhkan oleh universitas yang dituju; memilih universitas yang dituju yang terdapat processing fee dan bersifat refundable (akan dikembalikan penuh 1 bulan setelah tanggal perkuliahan dimulai). *asa
Komentar