Diguncang Ombak, Truk Sarat Muatan Terguling di Kapal
Akibat kelebihan muatan, satu unit truk terguling di dalam kapal penyeberangan lintas Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk, saat kapal diguncang ombak di perairan Selat Bali, Sabtu (2/6) sore.
NEGARA, NusaBali
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun proses evakuasi truk itu sempat memakan waktu sekitar 1 jam di salah satu dermaga Pelabuhan Gilimanuk, sehingga jadwal keberangkatan kapal bersangkutan ikut terlambat.
Berdasar informasi pada Minggu (3/6), truk nopol AD 1343 VE yang mengangkut puluhan karung plastik penuh berisi pakaian itu, naik Kapal Motor Penumpang (KMP) Mutiara Alas III dari Pelabuhan Ketapang, Sabtu (2/6) sekitar pukul 14.00 WIB atau pukul 15.00 Wita. Dalam perjalanan menuju Pelabuhan Gilimanuk, saat masih berlayar di perairan Selat Bali, kapal yang juga mengangkut sebuah mobil pribadi itu, terguncang ombak.
Nah, ketika terguncang ombak sekitar pukul 14.30 WIB atau sekitar pukul 15.30 Wita itu, truk kelebihan muatan yang sejatinya telah diikat menggunakan dua tali lashing, seketika terguling ke kanan. Tali lashing yang terpasang putus. Beruntung truk terguling itu tidak sampai menimpa orang ataupun kendaraan lain. Setelah kejadian itu, kapal yang tiba di Demraga MB II Pelabuhan Gilimanuk pada sekitar 15.45 Wita, langsung menurunkan penumpang dan kendaraan lain.
Sedangkan untuk memudahkan evakuasi truk yang terguling itu, kapal diarahkan ke Dermaga Ponton Pelabuhan Gilimanuk. Proses evakuasi truk itu sempat memakan waktu sekitar 1 jam. Selama evakuasi truk, Dermaga Ponton sementara tidak digunakan untuk bongkar muat. Begitu juga kapal yang memuat truk itu, harus tertahan menunggu evakuasi. Setelah berhasil dievakuasi memasuki sekitar pukul 16.00 WIB atau sekitar pukul 17.00 Wita, truk kelebihan muatan itu langsung melanjutkan perjalanan.
Kapolsek Kawasan Laut Gilimanuk Kompol Nyoman Subawa, dikonfirmasi Minggu kemarin, membenarkan peristiwa kapal terguling di dalam kapal tersebut. Menurutnya, dugaan utama truk terguling, dikarenakan truk bersangkutan kelebihan muatan, sehingga ketika terjadi guncangan di kapal, truk oleng. “Sebenarnya sudah diikat menggunakan tali pengikat khusus kendaraan. Tetapi karena muatan berlebih, talinya kemungkinan tidak kuat. Dan dari pemantauan, muatannya itu memang banyak. Bahkan tinggi muatannya sampai melebihi bak,” ujarnya. *ode
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun proses evakuasi truk itu sempat memakan waktu sekitar 1 jam di salah satu dermaga Pelabuhan Gilimanuk, sehingga jadwal keberangkatan kapal bersangkutan ikut terlambat.
Berdasar informasi pada Minggu (3/6), truk nopol AD 1343 VE yang mengangkut puluhan karung plastik penuh berisi pakaian itu, naik Kapal Motor Penumpang (KMP) Mutiara Alas III dari Pelabuhan Ketapang, Sabtu (2/6) sekitar pukul 14.00 WIB atau pukul 15.00 Wita. Dalam perjalanan menuju Pelabuhan Gilimanuk, saat masih berlayar di perairan Selat Bali, kapal yang juga mengangkut sebuah mobil pribadi itu, terguncang ombak.
Nah, ketika terguncang ombak sekitar pukul 14.30 WIB atau sekitar pukul 15.30 Wita itu, truk kelebihan muatan yang sejatinya telah diikat menggunakan dua tali lashing, seketika terguling ke kanan. Tali lashing yang terpasang putus. Beruntung truk terguling itu tidak sampai menimpa orang ataupun kendaraan lain. Setelah kejadian itu, kapal yang tiba di Demraga MB II Pelabuhan Gilimanuk pada sekitar 15.45 Wita, langsung menurunkan penumpang dan kendaraan lain.
Sedangkan untuk memudahkan evakuasi truk yang terguling itu, kapal diarahkan ke Dermaga Ponton Pelabuhan Gilimanuk. Proses evakuasi truk itu sempat memakan waktu sekitar 1 jam. Selama evakuasi truk, Dermaga Ponton sementara tidak digunakan untuk bongkar muat. Begitu juga kapal yang memuat truk itu, harus tertahan menunggu evakuasi. Setelah berhasil dievakuasi memasuki sekitar pukul 16.00 WIB atau sekitar pukul 17.00 Wita, truk kelebihan muatan itu langsung melanjutkan perjalanan.
Kapolsek Kawasan Laut Gilimanuk Kompol Nyoman Subawa, dikonfirmasi Minggu kemarin, membenarkan peristiwa kapal terguling di dalam kapal tersebut. Menurutnya, dugaan utama truk terguling, dikarenakan truk bersangkutan kelebihan muatan, sehingga ketika terjadi guncangan di kapal, truk oleng. “Sebenarnya sudah diikat menggunakan tali pengikat khusus kendaraan. Tetapi karena muatan berlebih, talinya kemungkinan tidak kuat. Dan dari pemantauan, muatannya itu memang banyak. Bahkan tinggi muatannya sampai melebihi bak,” ujarnya. *ode
Komentar