Sinyal Pilpres, Gatot Nurmantyo Cium Tangan SBY
Gatot Nurmantyo menunduk dan memegang tangan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
JAKARTA, NusaBali
Terlihat di foto yang diambil dari lokasi buka bersama di kediaman Chairman Trans Corp, Chairul Tanjung, Jl Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (2/6), Gatot mengenakan batik coklat-hitam dengan peci hitam.
Adapun SBY mengenakan batik hitam beraksen putih, dengan peci hitam. Di satu momen, mereka bertemu. Gatot mencium tangan SBY. Kedua tangan mantan Panglima TNI ini memegang lembut jemari kanan SBY. Mulutnya mencium tangan Presiden ke-6 RI itu.
Sementara SBY tersenyum sambil menepuk bahu kanan Gatot dengan tangan kirinya. Momen ini disaksikan oleh orang-orang di sekitar. Yang masuk ke lensa kamera adalah mantan Jaksa Agung Basrief Arief dan Mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Azwar Abubakar. Terlihat Basrief Arief tersenyum menyaksikan peristiwa yang melibatkan Ketua Umum Partai Demokrat dan seorang yang digadang-gadang menjadi calon presiden 2019 ini. Ruangan di sekitar cenderung temaram.
Relawan Gatot Nurmantyo untuk Rakyat (GNR) menilai sikap Gatot yang mencium tangan Ketum PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai sebuah penghormatan kepada senior di TNI. Apalagi, Gatot pernah menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (AD) saat SBY menjabat sebagai Presiden.
"Apalagi di pemerintahan SBY, Gatot menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat, jadi cium tangan itu sebagai tanda hormat Gatot kepada SBY," kata Ketum GNR, Dondi Rivaldi dalam keterangannya, Minggu kemarin.
Dondi memandang pertemuan kedua tokoh tersebut merupakan hal yang biasa dan bisa terjadi kapan saja. Dia menyambut positif pertemuan dua tokoh yang lahir dari TNI tersebut. "Keduanya lahir dari institusi yang sama yaitu TNI, jadi pertemuan ini pasti terjadi," ujar dia.
Sementara Partai Demokrat menafsirkan peristiwa Gatot Nurmantyo mencium tangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Menurutnya, peristiwa itu menjadi penegasan kekuatan politik yang ada. "Tafsir politiknya, Pak Gatot dengan mencium tangan Pak SBY berarti mengakui bahwa Pak SBY dapat memainkan peran penting dalam percaturan politik 2019," kata Wasekjen Partai Demokrat, Rachland Nashidik, Minggu kemarin.
Gatot adalah mantan Panglima TNI yang kini digadang-gadang menjadi calon presiden 2019 oleh para pendukungnya. Menurut Rachland, sebenarnya banyak pula orang selain Gatot yang pernah mencium tangan SBY. "Yang mencium tangan Pak SBY sebagai tanda menghormati, banyak," kata Rachland. *
Adapun SBY mengenakan batik hitam beraksen putih, dengan peci hitam. Di satu momen, mereka bertemu. Gatot mencium tangan SBY. Kedua tangan mantan Panglima TNI ini memegang lembut jemari kanan SBY. Mulutnya mencium tangan Presiden ke-6 RI itu.
Sementara SBY tersenyum sambil menepuk bahu kanan Gatot dengan tangan kirinya. Momen ini disaksikan oleh orang-orang di sekitar. Yang masuk ke lensa kamera adalah mantan Jaksa Agung Basrief Arief dan Mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Azwar Abubakar. Terlihat Basrief Arief tersenyum menyaksikan peristiwa yang melibatkan Ketua Umum Partai Demokrat dan seorang yang digadang-gadang menjadi calon presiden 2019 ini. Ruangan di sekitar cenderung temaram.
Relawan Gatot Nurmantyo untuk Rakyat (GNR) menilai sikap Gatot yang mencium tangan Ketum PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai sebuah penghormatan kepada senior di TNI. Apalagi, Gatot pernah menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (AD) saat SBY menjabat sebagai Presiden.
"Apalagi di pemerintahan SBY, Gatot menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat, jadi cium tangan itu sebagai tanda hormat Gatot kepada SBY," kata Ketum GNR, Dondi Rivaldi dalam keterangannya, Minggu kemarin.
Dondi memandang pertemuan kedua tokoh tersebut merupakan hal yang biasa dan bisa terjadi kapan saja. Dia menyambut positif pertemuan dua tokoh yang lahir dari TNI tersebut. "Keduanya lahir dari institusi yang sama yaitu TNI, jadi pertemuan ini pasti terjadi," ujar dia.
Sementara Partai Demokrat menafsirkan peristiwa Gatot Nurmantyo mencium tangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Menurutnya, peristiwa itu menjadi penegasan kekuatan politik yang ada. "Tafsir politiknya, Pak Gatot dengan mencium tangan Pak SBY berarti mengakui bahwa Pak SBY dapat memainkan peran penting dalam percaturan politik 2019," kata Wasekjen Partai Demokrat, Rachland Nashidik, Minggu kemarin.
Gatot adalah mantan Panglima TNI yang kini digadang-gadang menjadi calon presiden 2019 oleh para pendukungnya. Menurut Rachland, sebenarnya banyak pula orang selain Gatot yang pernah mencium tangan SBY. "Yang mencium tangan Pak SBY sebagai tanda menghormati, banyak," kata Rachland. *
1
Komentar