Gunung Fuego Erupsi, 25 Orang Tewas
Gunung api Fuego di Guatemala mengalami erupsi hingga memuntahkan abu dan bebatuan vulkanis.
GUATEMALA CITY, NusaBali
Nahas, sedikitnya 25 orang tewas akibat erupsi ini, yang memaksa penutupan sementara bandara setempat. Seperti dilansir detik dari AFP dan Reuters, Senin (4/6), gunung api bernama Volcan de Fuego ini memuntahkan aliran lava panas sepanjang 8 kilometer dan mengeluarkan kepulan asap juga abu pekat yang menghujani Guatemala City dan sekitarnya.
Erupsi pada Minggu (3/6) waktu setempat ini merupakan erupsi kedua Gunung Fuego sepanjang tahun ini. Otoritas Filipina menyebut erupsi Gunung Fuego ini sebagai yang paling besar dalam lebih dari empat dekade terakhir. "Jumlah korban tewas mencapai 25 orang hingga (Minggu, 3/6) pukul 21.00 waktu setempat," tutur juru bicara Koordinator Nasional untuk Penanggulangan Bencana (CONRED) Guatemala dalam pernyataannya.
Dilaporkan terdapat tiga anak-anak di antara 25 korban tewas akibat erupsi gunung api setinggi 3.763 meter ini. Otoritas setempat menyebut para korban tewas sejauh ini berasal dari tiga kota yakni El Rodeo, Alotenango dan San Miguel los Lotes.
Nyaris 300 orang mengalami luka-luka akibat erupsi ini. Dengan sekitar 3.100 orang lainnya terpaksa dievakuasi ke tempat aman. "Adalah sungai lava yang meluap dan berdampak pada desa El Rodeo. Ada korban tewas, terbakar dan korban tewas," sebut Sekjen CONRED, Sergio Cabanas.
Operasi penyelamatan terhadap para korban erupsi ditangguhkan pukul 05.00 waktu setempat, karena kondisi lapangan yang berbahaya dan cuaca buruk.
Abu vulkanis yang tebal memaksa Bandara Internasional La Aurora di Guatemala City ditutup sementara. Otoritas penerbangan sipil setempat menyatakan para pekerja masih terus membersihkan landasan bandara dari abu vulkanis, agar bandara bisa kembali beroperasi.
Presiden Guatemala, Jimmy Morales, menyatakan telah menggelar rapat dengan jajaran menterinya dan mempertimbangkan untuk menetapkan situasi darurat nasional. Lokasi Gunung Fuego berada 40 kilometer sebelah barat daya Guatemala City. *
Erupsi pada Minggu (3/6) waktu setempat ini merupakan erupsi kedua Gunung Fuego sepanjang tahun ini. Otoritas Filipina menyebut erupsi Gunung Fuego ini sebagai yang paling besar dalam lebih dari empat dekade terakhir. "Jumlah korban tewas mencapai 25 orang hingga (Minggu, 3/6) pukul 21.00 waktu setempat," tutur juru bicara Koordinator Nasional untuk Penanggulangan Bencana (CONRED) Guatemala dalam pernyataannya.
Dilaporkan terdapat tiga anak-anak di antara 25 korban tewas akibat erupsi gunung api setinggi 3.763 meter ini. Otoritas setempat menyebut para korban tewas sejauh ini berasal dari tiga kota yakni El Rodeo, Alotenango dan San Miguel los Lotes.
Nyaris 300 orang mengalami luka-luka akibat erupsi ini. Dengan sekitar 3.100 orang lainnya terpaksa dievakuasi ke tempat aman. "Adalah sungai lava yang meluap dan berdampak pada desa El Rodeo. Ada korban tewas, terbakar dan korban tewas," sebut Sekjen CONRED, Sergio Cabanas.
Operasi penyelamatan terhadap para korban erupsi ditangguhkan pukul 05.00 waktu setempat, karena kondisi lapangan yang berbahaya dan cuaca buruk.
Abu vulkanis yang tebal memaksa Bandara Internasional La Aurora di Guatemala City ditutup sementara. Otoritas penerbangan sipil setempat menyatakan para pekerja masih terus membersihkan landasan bandara dari abu vulkanis, agar bandara bisa kembali beroperasi.
Presiden Guatemala, Jimmy Morales, menyatakan telah menggelar rapat dengan jajaran menterinya dan mempertimbangkan untuk menetapkan situasi darurat nasional. Lokasi Gunung Fuego berada 40 kilometer sebelah barat daya Guatemala City. *
Komentar