Kelurahan Legian Antisipasi Lonjakan Duktang
Setelah lebaran, aparat Kelurahan Legian akan menggencarkan pendataan penduduk pendatang, dan menegakkan tertib administrasi kependudukan.
MANGUPURA, NusaBali
Pemangku kepentingan di Kelurahan Legian, Kecamatan Kuta, Badung, mengantisipasi lonjakan penduduk pendatang (duktang), terutama pasca lebaran. Guna mengantisipasi perkembangan duktang setelah lebaran, segenap komponen masyarakat di Kelurahan Legian terus disiagakan.
Lurah Legian Made Madia Surya Natha mengungkapkan antisipasi yang dimaksud adalah pengetatan penertiban duktang. Menurutnya tak sedikit duktang yang tak memiliki identitas. Dia mengatakan jangan sampai mobilisasi penduduk pendatang yang tak terdata ini menimbulkan dampak negatif.
“Untuk itulah antisipasi perlu dilakukan agar duktang yang datang terdata. Sehingga tertib administrasi. Nanti kami akan melakukan pemantauan, baik dengan cara sidak maupun cara lainnya,” ungkapnya, Selasa (5/6).
Selama ini banyak duktang yang baru tiba di Bali dan tinggal di Legian sering main kucing-kucingan. Mereka tidak membawa identitas dan tidak mau melaporkan dirinya. Sementara duktang yang sudah lama di Bali semuanya lebih taat aturan administrasi.
Selain itu pihaknya mengimbau kepada pemilik tempat kos yang ada di Legian untuk menyeleksi penghuni kosnya. Kalau memang benar mereka akan tinggal di sana dan tempat kerjanya jelas, tentu tidak masalah. “Duktang harus memenuhi ketentuan persyaratan kependudukan yang harus dilengkapi. Jangan sampai mereka hadir tanpa identitas dan tak melapor,” tandasnya.
Sementara Plt Camat Kuta Made Widiana mengaku keberadaan penduduk pendatang selalu bertambah di wilayah Legian maupun Kuta, terutama pasca lebaran. Namun menurutnya hal tersebut lumrah terjadi di wilayah yang perkembangannya pesat.
“Kami akan melaksanakan pengecekan penduduk secara serentak. Dengan harapan duktang melaporkan diri di lingkungan masing-masing. Kami sangat mengharapkan partisipasi masyarakat pendatang yang baru untuk melaporkan diri. Ini tujuannya agar penduduk terdata dengan baik,” kata Widiana. *p
Lurah Legian Made Madia Surya Natha mengungkapkan antisipasi yang dimaksud adalah pengetatan penertiban duktang. Menurutnya tak sedikit duktang yang tak memiliki identitas. Dia mengatakan jangan sampai mobilisasi penduduk pendatang yang tak terdata ini menimbulkan dampak negatif.
“Untuk itulah antisipasi perlu dilakukan agar duktang yang datang terdata. Sehingga tertib administrasi. Nanti kami akan melakukan pemantauan, baik dengan cara sidak maupun cara lainnya,” ungkapnya, Selasa (5/6).
Selama ini banyak duktang yang baru tiba di Bali dan tinggal di Legian sering main kucing-kucingan. Mereka tidak membawa identitas dan tidak mau melaporkan dirinya. Sementara duktang yang sudah lama di Bali semuanya lebih taat aturan administrasi.
Selain itu pihaknya mengimbau kepada pemilik tempat kos yang ada di Legian untuk menyeleksi penghuni kosnya. Kalau memang benar mereka akan tinggal di sana dan tempat kerjanya jelas, tentu tidak masalah. “Duktang harus memenuhi ketentuan persyaratan kependudukan yang harus dilengkapi. Jangan sampai mereka hadir tanpa identitas dan tak melapor,” tandasnya.
Sementara Plt Camat Kuta Made Widiana mengaku keberadaan penduduk pendatang selalu bertambah di wilayah Legian maupun Kuta, terutama pasca lebaran. Namun menurutnya hal tersebut lumrah terjadi di wilayah yang perkembangannya pesat.
“Kami akan melaksanakan pengecekan penduduk secara serentak. Dengan harapan duktang melaporkan diri di lingkungan masing-masing. Kami sangat mengharapkan partisipasi masyarakat pendatang yang baru untuk melaporkan diri. Ini tujuannya agar penduduk terdata dengan baik,” kata Widiana. *p
Komentar