Proyek SPAM Desa Selulung Ditender Ulang
Pembangunan sistem penyediaan air minun (SPAM) di Desa Selulung, Kecamatan Kintamani, Bangli direncanakan tahun ini.
BANGLI, NusaBali
Hanya saja proyek senilai Rp 1,2 miliar itu mengalami gagal tender sehingga harus dilakukan tender ulang. Sekretaris Dinas PUPR Perkim Bangli, I Made Some, menjelaskan pembangunan SPAM di Desa Selulung berawal dari usulan pemerintah desa pada tahun 2017. Bidang Cipta Karya PUPR Perkim menindaklanjuti proposal itu dengan melakukan survei ke lokasi. Hasil survey, perlu pembangunan SPAM karena masyarakat masih membeli air untuk memenuhi kebutuhan air bersih. “Setelah dicek ada sumber air cukup besar. Kegiatan itu disetujui melalui dana alokasi khusus (DAK) Rp1,2 miliar sehingga tahun ini bisa dilakukan pembangunan,” jelas Some, Selasa (5/6).
Diuraikan, debit air yang akan dimanfaatkan berkapasitas 1,33 liter/detik. Debit air di Desa Selulung cukup besar hanya saja tidak dimanfaatkan seluruhnya karena air tersebut masih dibutuhkan untuk mengaliri daerah lain. Kegiatan ini ditenderkan lewat Unit Layanan Pengadaan (ULP). Setelah diumumkan ternyata belum ada satu pun rekanan yang menawar kegiatan tersebut. “Ini masih jadi ganjalan karena belum ada penawaran, kami melakukan tender ulang,” terangnya. Jikaa belum juga ada yang menawar, Dinas PUPR Perkim akan melakukan evaluasi.
Menurut Made Some banyak faktor yang mempengaruhi gagal tender. “Kemungkinan penawaranya di atas pagu anggaran dan peserta yang mengajukan penawaran hanya satu atau kurang dari tiga peserta,” sebutnya. Proses tender ulang sudah berjalan, Some berharap ada penawaran. Jika SPAM bisa berjalan, pengelolaannya nanti bisa diambil alih pihak desa atau diserahkan ke PDAM. “Kami hanya menyediakan sarana fisiknya, untuk pengelolaan ke depannya dikembalikan ke masyarakat,” imbuh Made Some. *e
Hanya saja proyek senilai Rp 1,2 miliar itu mengalami gagal tender sehingga harus dilakukan tender ulang. Sekretaris Dinas PUPR Perkim Bangli, I Made Some, menjelaskan pembangunan SPAM di Desa Selulung berawal dari usulan pemerintah desa pada tahun 2017. Bidang Cipta Karya PUPR Perkim menindaklanjuti proposal itu dengan melakukan survei ke lokasi. Hasil survey, perlu pembangunan SPAM karena masyarakat masih membeli air untuk memenuhi kebutuhan air bersih. “Setelah dicek ada sumber air cukup besar. Kegiatan itu disetujui melalui dana alokasi khusus (DAK) Rp1,2 miliar sehingga tahun ini bisa dilakukan pembangunan,” jelas Some, Selasa (5/6).
Diuraikan, debit air yang akan dimanfaatkan berkapasitas 1,33 liter/detik. Debit air di Desa Selulung cukup besar hanya saja tidak dimanfaatkan seluruhnya karena air tersebut masih dibutuhkan untuk mengaliri daerah lain. Kegiatan ini ditenderkan lewat Unit Layanan Pengadaan (ULP). Setelah diumumkan ternyata belum ada satu pun rekanan yang menawar kegiatan tersebut. “Ini masih jadi ganjalan karena belum ada penawaran, kami melakukan tender ulang,” terangnya. Jikaa belum juga ada yang menawar, Dinas PUPR Perkim akan melakukan evaluasi.
Menurut Made Some banyak faktor yang mempengaruhi gagal tender. “Kemungkinan penawaranya di atas pagu anggaran dan peserta yang mengajukan penawaran hanya satu atau kurang dari tiga peserta,” sebutnya. Proses tender ulang sudah berjalan, Some berharap ada penawaran. Jika SPAM bisa berjalan, pengelolaannya nanti bisa diambil alih pihak desa atau diserahkan ke PDAM. “Kami hanya menyediakan sarana fisiknya, untuk pengelolaan ke depannya dikembalikan ke masyarakat,” imbuh Made Some. *e
1
Komentar