Penyaluran BNPT e-Warong Terhadang

SEMARAPURA, NusaBali
Pemkab Klungkung akan menerapkan Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT) lewat sistem e-warong (elektronik warung gotong royong), Juli 2018. Program ini membutuhkan jaringan telekomunikasi. Masalahnya, sejumlah desa di Nusa Penida, Klungkung masih masuk kawasan blankspot atau wilayah tidak terjangkau signal telekomunikasi.

Sehingga dapat dipastikan beberapa desa di kepulauan itu tidak bisa dibangun e-warong. Kabid Rehabilitasi dan Perlindungan Jaminan Sosial di Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Klungkung Willem Supriono mengatakan, idealnya satu desa terdapat satu e-warong. "Sesuai informasi ada desa di Nusa Penida yang diketahui sulit signal telekomunikasi, seperti di Desa Tanglad, Desa Sekartaji, dan sekitarnya. Nanti akan kami cek lagi ke lapangan," ujarnya Kamis (7/6).

Solusi yang akan ditempuh memetakan kembali kondisi signal telekomunikasi, terutama dengan desa yang tidak blankspot untuk mengambil BPNT di e-Warong. Warga di desa yang tidak tersedia signal diharapkan mengambil bantuan pangan non tunai di e-warong terdekat dengan desanya. "Kami akan terus mengkebut segala kesiapannya mulai dari masalah data keluarga penerima manfaat, penyalurannya melalui sistem e-warong dan lainnya," ujarnya.

Adapun kuota Klungkung untuk menerima BPNT 8.650 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Namun beberapa data tersebut tidak sesuai kenyataan di lapangan. Dalam arti, beberapa warga yang tak lagi berada dalam garis kemiskinan, masih terdata sebagai KK miskin. Sehingga harus dilakukan perbaikan. Untuk mengubah data tersebut harus melalui Musyawarah Desa atau Musyawarah Kelurahan kemudian ditandatangani bupati dan diajukan ke pusat. "Sejauh ini baru tiga kecamatan yang sudah melaksanakan Musdes/Muskel untuk perbaikan data KPM yakni Kecamatan Klungkung, Banjarangakan dan Dawan. Sedangkan di Nusa Penida masih harus menyusul," ujarnya. Akibatnya, lanjut Willem, kondisi ini bisa menyebabkan penyaluran bantuan tersebut akan molor. *wan