Bacaleg PDIP Badung Ikuti Tes Online
PDIP ingin memastikan rekrutmen calon wakil rakyat berlangsung secara profesional, terbuka dan modern dengan menggunakan teknologi
MANGUPURA, NusaBali
Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kabupaten Badung, Kamis (7/6) kemarin menggelar seleksi bakal calon anggota legislatif (caleg). Dalam seleksi yang digelar di kantor DPC setempat, sebanyak 76 peserta harus mengikuti tes tulis dan psikotes secara online.
“Seleksi ini dalam rangka memastikan para caleg yang diusung PDIP pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2019 mendatang adalah wakil rakyat yang benar-benar mumpuni, berkompeten, karena sebagai wakil rakyat harus bisa memperjuangan aspirasi rakyat,” kata Sekretaris DPC PDIP Badung I Putu Parwata didampingi sejumlah pengurus lain, diantaranya, I Putu Alit Yandinata, I Wayan Regep, I Nyoman Dirga Yusa, IB Alit Yandinata dan Ni Putu Yunita Oktarini, saat memberikan keterangan pers, kemarin.
Parwata mengatakan, bahwa seleksi ini bersifat nasional. Bahkan, tes tulis dan psikotes yang dilakukan para kader partai moncong putih bersifat online. Sebab, sejak awal PDIP ingin memastikan rekrutmen calon wakil rakyat berlangsung secara profesional, terbuka dan modern dengan menggunakan teknologi.
Adapun jumlah peserta sebanyak 76 orang terdiri dari petahana dan dan new comer (pendatang baru). “Seluruh petahana di DPRD Badung ikut, kemudian provinsi juga ada. Ada juga yang baru,” terang Parwata, politisi asal Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara itu.
Disinggung mengenai hasilnya akan langsung dinilai oleh DPP PDI Perjuangan. Kemudian, dari DPP akan memberikan penilaian daripada masing-masing bakal caleg. “Jadi akan digodok di DPP, hasilnya baru nanti diserahkan ke DPC,” kata Parwata sembari menyatakan dalam seleksi kali ini seluruh bakal calon harus menyelesaikan sebanyak 620 soal dalam waktu empat jam.
Sebelumnya, Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di Jakarta, Senin (4/6), mengatakan, tes tertulis dan psikotes secara online ini juga demi efisiensi. Karena itu, setiap peserta seleksi wajib membawa laptop. "Seharusnya enam jam kalau dengan cara normal. Kalau secara online ini hanya 3,5 sampai 4 jam," sebutnya.
Lebih lanjut Hasto menjelaskan, tujuan psikotes untuk melihat bacaleg dari sisi ideologi Pancasila, kepribadian, kepemimpinan, kemampuan menyelesaikan masalah serta daya juang. Selanjutnya, peserta seleksi yang lolos akan mengikuti pembekalan caleg. “Para caleg akan diuji lagi kemampuannya di dalam menjalankan fungsi legislasi, anggaran, pengawasan dan representasi," terang Hasto.
Politikus asal Jogjakarta itu menjelaskan, Megawati telah mewanti-wanti bahwa PDIP mencari sosok pemimpin bagi rakyat yang memegang teguh ideologi. Tujuannya mewujudkan cita-cita Trisakti. “Kami mencari putra-putri bangsa yang kokoh membela dan mampu membumikan Pancasila, memiliki kesadaran kerakyatan yang kuat, cakap di bidangnya, akrab dengan iptek dan teknologi, serta mampu menggelorakan rasa cinta kepada Tanah Air dan bertekad untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat, berdikari dan berkebudayaan,” tuturnya. *asa
“Seleksi ini dalam rangka memastikan para caleg yang diusung PDIP pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2019 mendatang adalah wakil rakyat yang benar-benar mumpuni, berkompeten, karena sebagai wakil rakyat harus bisa memperjuangan aspirasi rakyat,” kata Sekretaris DPC PDIP Badung I Putu Parwata didampingi sejumlah pengurus lain, diantaranya, I Putu Alit Yandinata, I Wayan Regep, I Nyoman Dirga Yusa, IB Alit Yandinata dan Ni Putu Yunita Oktarini, saat memberikan keterangan pers, kemarin.
Parwata mengatakan, bahwa seleksi ini bersifat nasional. Bahkan, tes tulis dan psikotes yang dilakukan para kader partai moncong putih bersifat online. Sebab, sejak awal PDIP ingin memastikan rekrutmen calon wakil rakyat berlangsung secara profesional, terbuka dan modern dengan menggunakan teknologi.
Adapun jumlah peserta sebanyak 76 orang terdiri dari petahana dan dan new comer (pendatang baru). “Seluruh petahana di DPRD Badung ikut, kemudian provinsi juga ada. Ada juga yang baru,” terang Parwata, politisi asal Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara itu.
Disinggung mengenai hasilnya akan langsung dinilai oleh DPP PDI Perjuangan. Kemudian, dari DPP akan memberikan penilaian daripada masing-masing bakal caleg. “Jadi akan digodok di DPP, hasilnya baru nanti diserahkan ke DPC,” kata Parwata sembari menyatakan dalam seleksi kali ini seluruh bakal calon harus menyelesaikan sebanyak 620 soal dalam waktu empat jam.
Sebelumnya, Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di Jakarta, Senin (4/6), mengatakan, tes tertulis dan psikotes secara online ini juga demi efisiensi. Karena itu, setiap peserta seleksi wajib membawa laptop. "Seharusnya enam jam kalau dengan cara normal. Kalau secara online ini hanya 3,5 sampai 4 jam," sebutnya.
Lebih lanjut Hasto menjelaskan, tujuan psikotes untuk melihat bacaleg dari sisi ideologi Pancasila, kepribadian, kepemimpinan, kemampuan menyelesaikan masalah serta daya juang. Selanjutnya, peserta seleksi yang lolos akan mengikuti pembekalan caleg. “Para caleg akan diuji lagi kemampuannya di dalam menjalankan fungsi legislasi, anggaran, pengawasan dan representasi," terang Hasto.
Politikus asal Jogjakarta itu menjelaskan, Megawati telah mewanti-wanti bahwa PDIP mencari sosok pemimpin bagi rakyat yang memegang teguh ideologi. Tujuannya mewujudkan cita-cita Trisakti. “Kami mencari putra-putri bangsa yang kokoh membela dan mampu membumikan Pancasila, memiliki kesadaran kerakyatan yang kuat, cakap di bidangnya, akrab dengan iptek dan teknologi, serta mampu menggelorakan rasa cinta kepada Tanah Air dan bertekad untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat, berdikari dan berkebudayaan,” tuturnya. *asa
1
Komentar