SMP Swasta Harus Punya Keunggulan
Sikapi Ancaman Krisis Murid Baru
SEMARAPURA, NusaBali
Nasib SMP swasta di Klungkung yang terancam krisis siswa, mendapat perhatian dari Komisi III DPRD Klungkung yang membidangi masalah pendidikan. Jika dalam beberapa tahun ke depan SMP ini tidak mendapat siswa, maka praktis sekolah ini akan bubar.
Namun DPRD Klungkung juga tidak bisa berbuat banyak terhadap kondisi itu. Karena faktor siswa lebih sedikit daripada daya tampung sekolah negeri. Salah satu solusi yang ditawarkan yakni SMP swasta agar memiliki keunggulan yang tidak dimiliki sekolah negeri. Seperti penguatan dalam keahlian dalam bahasa asing.
Dengan keunggulan itu, setiap siswa yang sekolah di SMP itu mampu terampil berbahasa asing, baik Bahasa Inggris, Bahasa Jepang dan lainnya. “Jadi penguatan skill berbahasa itu bisa dilakukan lewat pelajaran tambahan seperti les. Kalau kelebihan itu bisa ditonjolkan, kami yakin sekolah swasta akan tetap mendapatkan siswa,” jelas anggota Komisi III DPRD Klungkung Sang Nyoman Putrayasa, kepada NusaBali, Kamis (7/6).
Putrayasa juga mengacu pada beberapa SMP swasta di daerah lain, antara lain Kota Denpasar, malah ramai pelamar. Karena SMP ini punya keunggulan yang tak dimiliki SMP negeri. Di lain sisi, jumlah lulusan SD kini terus menurun. Putrayasa menilai penurunan ini juga dampak dari keberhasilan program KB (keluarga berancana) dengan konsep ‘dua anak lebih baik’. Padahal, kalau sesuai silsilah nama-nama orang Bali, setidaknya memiliki empat anak. “Kalau jumlah anak semakin sedikit, jangankan sekolah swasta, sekolah negeri lama-kelamaan juga bisa krisis siswa,” ujar politisi PDIP asal Desa Nyalian, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung ini.
Kepala Dinas Pendidikan Klungkung Dewa Gde Darmawan mengatakan, siswa kelas 6 SD yang tamat pada tahun ajaran 2018 ini mencapai 2.921 siswa, sedangkan daya tampung untuk siswa kelas 7 sebanyak 3.100 siswa. Maka kuota atau daya tampung yang masih tersisa di bangku SMP negeri 179 siswa. Dari jumlah data siswa yang tamat SD tersebut, semuanya bisa tertampung di SMP Negeri. Kini di Klungkung terdapat 22 SMP negeri dan 2 SMP swasta yakni SMP PGRI Klungkung serta MTs Hasanudin Semarapura. *wan
Nasib SMP swasta di Klungkung yang terancam krisis siswa, mendapat perhatian dari Komisi III DPRD Klungkung yang membidangi masalah pendidikan. Jika dalam beberapa tahun ke depan SMP ini tidak mendapat siswa, maka praktis sekolah ini akan bubar.
Namun DPRD Klungkung juga tidak bisa berbuat banyak terhadap kondisi itu. Karena faktor siswa lebih sedikit daripada daya tampung sekolah negeri. Salah satu solusi yang ditawarkan yakni SMP swasta agar memiliki keunggulan yang tidak dimiliki sekolah negeri. Seperti penguatan dalam keahlian dalam bahasa asing.
Dengan keunggulan itu, setiap siswa yang sekolah di SMP itu mampu terampil berbahasa asing, baik Bahasa Inggris, Bahasa Jepang dan lainnya. “Jadi penguatan skill berbahasa itu bisa dilakukan lewat pelajaran tambahan seperti les. Kalau kelebihan itu bisa ditonjolkan, kami yakin sekolah swasta akan tetap mendapatkan siswa,” jelas anggota Komisi III DPRD Klungkung Sang Nyoman Putrayasa, kepada NusaBali, Kamis (7/6).
Putrayasa juga mengacu pada beberapa SMP swasta di daerah lain, antara lain Kota Denpasar, malah ramai pelamar. Karena SMP ini punya keunggulan yang tak dimiliki SMP negeri. Di lain sisi, jumlah lulusan SD kini terus menurun. Putrayasa menilai penurunan ini juga dampak dari keberhasilan program KB (keluarga berancana) dengan konsep ‘dua anak lebih baik’. Padahal, kalau sesuai silsilah nama-nama orang Bali, setidaknya memiliki empat anak. “Kalau jumlah anak semakin sedikit, jangankan sekolah swasta, sekolah negeri lama-kelamaan juga bisa krisis siswa,” ujar politisi PDIP asal Desa Nyalian, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung ini.
Kepala Dinas Pendidikan Klungkung Dewa Gde Darmawan mengatakan, siswa kelas 6 SD yang tamat pada tahun ajaran 2018 ini mencapai 2.921 siswa, sedangkan daya tampung untuk siswa kelas 7 sebanyak 3.100 siswa. Maka kuota atau daya tampung yang masih tersisa di bangku SMP negeri 179 siswa. Dari jumlah data siswa yang tamat SD tersebut, semuanya bisa tertampung di SMP Negeri. Kini di Klungkung terdapat 22 SMP negeri dan 2 SMP swasta yakni SMP PGRI Klungkung serta MTs Hasanudin Semarapura. *wan
1
Komentar