BNI Buka ATM Bergerak di Gilimanuk
BNI akan menempatkan satu unit minibus yang berfungsi sebagai Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bergerak di Pelabuhan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana.
KMP Drajat Paciran Bantu Layani Pemudik di Selat Bali
NEGARA, NusaBali
ATM Bergerak ini khusus untuk memenuhi kebutuhan uang tunai bagi para pemudik Lebaran yang mudik ke kampung halamannya melalui Pelabuhan Gilimanuk.
Pemimpin BNI Kantor Wilayah Bali-Nusra, Eko Setyo Nugroho, mengatakan minibus layanan ATM Bergerak di Pelabuhan Gilimanuk ini akan beroperasi selama empat hari, 11-14 Juni 2018 nanti. Pelabuhan Gilimanuk menjadi salah satu akses keluar masuk terpadat di Bali yang melayani penyeberangan menuju Pulau Jawa saat arus mudik Lebaran.
Menurut Eko Setyo, selain beroperasi layaknya mesin ATM, minibus yang disiagakan di Gilimanuk juga bisa dimanfaatkan nasabah untuk melakukan transaksi keuangan layaknya gerai atau di kantor bank, seperti setor dana, pemindahan, atau buka rekening baru. “Kami menyiapkan tim khusus untuk memberikan layanan tersebut, termasuk memberikan keamanan dan memastikan kelancaran seluruh mesin ATM di Bali selama 24 jam dalam libur panjang Idul Fitri 2018,” jelas Eko dikutip Antara, Jumat (8/6).
Eko menegaskan, BNI menyiapkan uang tunai sekitar Rp 251 miliar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama libur Lebaran. Sebagian besar penyediaan uang tersebut dialokasikan untuk mengisi 464 ATM tarikan tunai yang ada di Bali dan untuk melayani penukaran uang pecahan kecil yang sebelumnya telah dilakukan di Central Parkir Kuta (Badung) dan Lapangan Puputan Badung (Denpasar).
Sementara, PT Pertamina (Persero) menyiapkan tiga armada motor yang membawa BBM dalam kemasan di tiga jalur mudik, untuk mengantisipasi pemudik yang kehabisan BBM di tengah kemacetan lalu lintas. "Setiap kemasan berisi 10 liter dengan kapasitas satu armada motor mencapai 50 liter BBM kemasan," ujar General Manager Pertamina Pemasaran Wilayah V Jawa Timur-Bali-Nusra, Ibnu Choul-dum, di Denpasar, Jumat kemarin.
Menurut Ibnu, tiga pemotor membawa BBM itu dikerahkan di jalur mudik sekitar Pelabuhan Gilimanuk (Jembrana), Terminal Mengwi (Badung), dan Singaraja (Buleleng). "Armada motor membawa BBM kemasan itu kami kerahkan apabila memang ada permintaan di tengah kemacetan parah. Kalau situasi normal, belum perlu kami siapkan," imbuhnya.
Ibnu sendiri menjamin stok BBM selama arus mudik, arus balik dan libur panjang Lebaran di Bali aman. BBM ini tersebar di 191 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Bali. "Saat H plus setelah Lebaran, biasanya masyarakat pada berlibur di Bali. Kami sudah siap baik stok maupun fasilitas," katanya.
Sementara itu, arus mudik Lebaramn melalui Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana masih sepi, Jumat kemarin, meskipun jumlah kendaraan mulai meningkat. "Memang ada peningkatan jumlah kendaraan yang masuk, tapi tidak signifikan. Setiap kendaraan yang datang langsung bisa masuk ke kapal," ungkap Manajer Operasional PT ASDP Indonesia Ferry Pelabuhan Gilimanuk, Heru Wahyono.
Menurut Heru, arus kendaraan roda dua sempat mengalami peningkatan di Pelabuhan Gilimanuk, Jumat pagi pukul 06.00 Wita hingga pukul 06.30 Wita. Setelah itu, kondisi kembali normal. Secara umum, kata Heru, situasi di Pelabuhan Gilimanuk masih sama dengan hari-hari biasa, belum terjadi antrean masuk ke kapal. Karena itu, pihaknya belum menambah loket yang dibuka khusus untuk pengendara motor.
"Di Pelabuhan Gilimanuk ada tujuh loket khusus untuk sepeda motor. Sampai saat ini kami masih buka empat loket dan akan terus ditambah, tergantung jumlah kendaraan yang datang. Kalau untuk loket mobil kecil dan besar, sudah kami buka semua," katanya.
Jumlah kapal yang beroperasi di Selat Bali (penyeberangan dari Pelabuhan Gilimanuk ke Pelabuhan Ketapang danm sebaliknya) juga masih tetap 32 unit dari total 56 armada yang ada. Dari 56 kapal yang tersedia itu, tidak termasuk Kapal Motor Penumpang (KMP) Portlink VII, yakni kapal berkurun jumbo milik ASDP yang sempat diperbantukan di jalur Pelabuhan Gilimanuk-Pelabuhan Ketapang saat arus mudik Lebaran 2016 dan 2017 lalu.
Namun, sebagai gantinya, diperbantukan stu kapal baru milik ASDP, yakni KMP Drajat Paciran. Kapal yang secara reguler beroperasi melayani penyeberangan Lamongan (Jawa Timur)-Kalimantan Selatan ini memiliki ukuran lebih besar dibanding KMP yang beroperasi di Selat Bali.
“Ukuran KMP Drajat Paciran memang tidak sebesar Portlink VII. Tapi, KMP Drajat Paciran yang kebetulan baru saja selesai dibuat jelang angkutan Lebaran tahun 2018 ini memiliki double dek kendaraan, dengan luas 80 meter x 15 meter per dek. Diperkirakan kalau khusus sepeda motor, bisa menampung 200 motor,” tegas Heru. 7 ode
1
Komentar