Museum Subak Akan Dilengkapi Arena Permainan Anak
Rasionalisasi atau pengurangan APBD Gianyar pada pos penataan parkir Museum Subak di kawasan Pantai Masceti, Desa Medahan, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, mengakibatkan penataan itu urung dilakukan.
GIANYAR, NusaBali
Namun museum ini akan dilengkapi landskap dan arena permainan anak-anak dengan anggaran dana Pusat.
"Penataan parkir Museum Subak kena dampak rasionalisasi. Anggaran yang dihilangkan untuk penataan subak ini, Rp 2.025.879.750. Tapi tahun ini, Pusat kucurkan dana Rp 3 miliar untuk lanskap dan permainan anak-anak," jelas Kepala Dinas Kebudayaan Gianyar I Gusti Ngurah Wijana, Jumat (8/6). Lanskap ini nantinya akan menggambarkan miniatur sawah dan subak di Bali, khususnya di Gianyar. "Lokasinya di luar museum, sebelah rumah tradisional Bali," terangnya.
Setelah Museum Subak Gianyar ini jadi secara utuh, Ngurah Wijana mengatakan Gianyar akan punya destinasi wisata baru. "DAS (Daerah Aliran Sungai) Pakerisan sudah diakui UNESCO dari hulu ke hilir, termasuk Museum Subak ini," terangnya. Beberapa objek wisata yang dilalui seperti Pura Tirta Empul, Pura Mengening, dan Pura Gunung Kawi. "Sepanjang itu punya potensi situs cagar budaya," imbuhnya.
Museum Subak yang berada di hilir atau muara Pantai Masceti akan menjadi persinggahan pertama. Konsepnya, mengusung program One Day River Tour atau One Day Culture Tour. "Jadi, seharian wisatawan akan berwisata di sepanjang DAS Pakerisan," terangnya.
Untuk membuat para wisatawan terkesan, di Museum Subak pun akan disajikan panorama pantai dan aktivitas langsung para petani. "Kami kerjasama dengan petani, dari pagi sampai jam 10 para petani akan beraktivitas biasa di sawah. Jadi wisatawan bisa melihat langsung, mulai dari membajak sawah, menanam bibit hingga panen," jelasnya.
Dari Museum Subak, wisatawan pun akan diajak ke Catus Pata Kota Gianyar. Di lokasi ini, wisatawan melihat sisi luar Puri Gianyar, Pasar Gianyar, Lapangan Astina, makan siang, lalu menuju Pura Samuantiga. Kemudian ke utara mengunjungi Pura Pengukur-ukuran, Gunung Kawi, Mengening, terakhir Pura Tirta Empul. "Sehingga komplit, Gianyar sebagai kota pusaka," ujarnya.
Ngurah Wijana berharap, tahun 2019 nanti Museum Subak sudah rampung sehingga program tour ini bisa terwujud. Tahun ini batal dilaunching karena Bupati Giantar AA Gde Agung Baratha terburu lengser. "Penjabat kan tidak bisa, jadi tunggu Bupati baru yang definitif," imbuhnya. Namun informasi di Gianyar, Agung Bharata saat masih menjabat Bupati Gianyar menginginkan museun ini dilaunching Presiden RI Joko Widodo. Namun, saat Presiden ke Bali, beberapa waktu lalu, hanya berkunjung ke Tabanan serangkaian penyerahan sertifikat Prona.7nvi
1
Komentar