Waspadai Jalan Ambles
Polisi melakukan pengecekan ke beberapa ruas jalan di perbatasan Ponorogo-Trenggalek yang akan dilewati pemudik.
Jalur Lintasan Ponorogo-Trenggalek
PONOROGO, NusaBali
Tepatnya berada di Desa Pangkal, Kecamatan Sawoo di kilometer 32, terdapat jalan amblas setinggi 75 meter. "Pemudik yang melintas diminta waspada. Dan jika nanti terjadi longsor di kawasan yang sudah dipetakan, pemudik diminta untuk mencari jalur alternatif," kata Kapolres Ponorogo AKBP Radiant, Minggu (10/6) seperti dilansir detik.
Bahkan Dinas Pekerjaan Umum (PU) memberikan penyangga besi agar tidak terjadi amblas yang lebih luas lagi di jalan tersebut. Selain itu, area jalan diberi karung berisi pasir untuk keselamatan pengguna jalan. "Jalan ini memang rawan amblas, ini sudah kali ketiga dari pemerintah memperbaiki. Namun masih saja ambles," tutur Kanit Patroli Ipda A. Saeful Bahri kepada detikcom di lokasi tanah ambles.
Saeful menambahkan dalam kesiap-siagaan menjelang mudik 2018 yang diperkirakan pada H-3 atau pada Selasa (12/6) mendatang, polisi pun mengimbau para pengendara untuk berhati-hati. Terutama di jalan berlubang dan bergelombang serta area rawan longsor," jelas dia.
“Saeful pun menerangkan jalan di KM 32 ini sementara masih menggunakan sistem buka tutup karena hanya ada satu jalur yang bisa dilalui. "Dinas PU pun sudah menambah jalur baru disebelahnya supaya arus mudik dan balik tetap lancar. Kemungkinan baru bisa dilalui pada Rabu (13/6) mendatang," ujar dia.
Saat ditanya area mana saja yang berbahaya di Ponorogo, Saeful mengaku di kawasan pegunungan serta area perkotaan di titik tertentu sering macet, seperti area pasar Legi Songgolangit dan sekitar Alun-Alun Ponorogo. "Trouble spot justru banyak di kota, tapi untuk warga yang berada di pegunungan pun juga harap berhati-hati karena banyak jalan rusak akibat longsor atau amblas," pungkas dia. *
PONOROGO, NusaBali
Tepatnya berada di Desa Pangkal, Kecamatan Sawoo di kilometer 32, terdapat jalan amblas setinggi 75 meter. "Pemudik yang melintas diminta waspada. Dan jika nanti terjadi longsor di kawasan yang sudah dipetakan, pemudik diminta untuk mencari jalur alternatif," kata Kapolres Ponorogo AKBP Radiant, Minggu (10/6) seperti dilansir detik.
Bahkan Dinas Pekerjaan Umum (PU) memberikan penyangga besi agar tidak terjadi amblas yang lebih luas lagi di jalan tersebut. Selain itu, area jalan diberi karung berisi pasir untuk keselamatan pengguna jalan. "Jalan ini memang rawan amblas, ini sudah kali ketiga dari pemerintah memperbaiki. Namun masih saja ambles," tutur Kanit Patroli Ipda A. Saeful Bahri kepada detikcom di lokasi tanah ambles.
Saeful menambahkan dalam kesiap-siagaan menjelang mudik 2018 yang diperkirakan pada H-3 atau pada Selasa (12/6) mendatang, polisi pun mengimbau para pengendara untuk berhati-hati. Terutama di jalan berlubang dan bergelombang serta area rawan longsor," jelas dia.
“Saeful pun menerangkan jalan di KM 32 ini sementara masih menggunakan sistem buka tutup karena hanya ada satu jalur yang bisa dilalui. "Dinas PU pun sudah menambah jalur baru disebelahnya supaya arus mudik dan balik tetap lancar. Kemungkinan baru bisa dilalui pada Rabu (13/6) mendatang," ujar dia.
Saat ditanya area mana saja yang berbahaya di Ponorogo, Saeful mengaku di kawasan pegunungan serta area perkotaan di titik tertentu sering macet, seperti area pasar Legi Songgolangit dan sekitar Alun-Alun Ponorogo. "Trouble spot justru banyak di kota, tapi untuk warga yang berada di pegunungan pun juga harap berhati-hati karena banyak jalan rusak akibat longsor atau amblas," pungkas dia. *
1
Komentar