Kemenhub Pantau Ramp Check Pesawat
Ramp check dilakukan terhadap 6 pesawat. Hasilnya, ada beberapa hal yang ditemukan pada level minor, tak ada yang melewati batas Minimum Equipment List.
MANGUPURA, NusaBali
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan mengingatkan maskapai untuk memenuhi seluruh persyaratan kelaikan pesawat (ramp check), untuk memastikan keamanan dan keselamatan penerbangan, khususnya dalam melayani arus mudik lebaran. “Pesawat yang tidak mempunyai ‘ramp check’, maka sanksinya (pesawat) itu langsung tidak boleh terbang,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Agus Santoso setelah melakukan pemeriksaan kelaikan atau ramp check di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, Selasa (12/6).
Pesawat yang lolos ramp check, kata dia, merupakan pesawat yang memenuhi seluruh komponen dalam equipment list atau daftar peralatan dalam penunjang penerbangan, termasuk keselamatan dan keamanan. Kemenhub, kata dia, menargetkan pemeriksaan terhadap 538 pesawat udara di 36 bandara di Tanah Air, namun jumlah tersebut bisa lebih dari target karena biasanya inspektur dalam satu bandara mampu melakukan pemeriksaan 11 pesawat dalam sehari.
Sementara itu dalam pemeriksaan pesawat udara di Bandara Ngurah Rai Bali, Agus Santoso juga turut terlibat melakukan ramp check, salah satunya di pesawat Garuda Indonesia rute Denpasar menuju Semarang. Di pesawat jenis Boeing 737 tersebut, Agus Santoso memeriksa dokumen penerbangan di ruang kendali atau kokpit bersama dengan pilot dan ko-pilot.
Hingga saat ini, baru ada enam pesawat udara yang sudah diperiksa termasuk kru pesawat, fasilitas bandara, dan Kantor Air Navigasi Indonesia Cabang Denpasar yang tidak luput dari ramp check. Sejauh ini, lanjut Agus Santoso, hasil dari ramp check di Bali, hanya ditemukan hal-hal minor yang masih dalam batas toleransi atau tidak melewati batas minimum kelaikan untuk terbang dan pelayanan penumpang.
“Masalah major tidak ada, masih dalam batas toleransi,” ucap Agus Santoso yang saat ramp check kemarin didampingi Kepala Otoritas Bandara Wilayah IV Kelas I Ngurah Rai Denpasar Herson, General Manager Bandara Ngurah Rai Yanus Suprayogi, dan General Manager AirNav Denpasar.
Meski Bandara Ngurah Rai bukan merupakan bandara dengan dominasi arus mudik seperti yang terjadi kebanyakan di bandara lain di Indonesia, namun dengan tingginya pergerakan penumpang khususnya wisatawan saat libur lebaran, menjadikan bandara itu memiliki karakter unik dan berbeda. Untuk itu, Kementerian Perhubungan tidak melewatkan Bandara Ngurah Rai Bali dalam daftar bandara yang juga harus melewati ramp check.
Selama musim mudik lebaran ini, rata-rata pergerakan penumpang di Bandara Ngurah Rai melonjak yang mencapai sekitar 68 ribu orang per hari dari jumlah normal harian mencapai sekitar 58 ribu orang. Rencananya setelah melakukan pemeriksaan di Bali, Kementerian Perhubungan juga menyasar bandara lain di antaranya Surabaya, Semarang, Solo, Jogjakarta, Makassar, dan Sorong.
Sementara Kepala Humas Bandara Ngurah Rai Arie Ahsanurrohim mengatakan pergerakan pemudik hingga H-4 lebaran, Senin (11/6) lonjakan penumpang terus terjadi. Dari data monitoring Posko Lebaran 1439 H, penumpang kedatangan domestik sebanyak 18.297 orang. Periode yang sama 2017 sebanyak 17.365 orang. Sementara penumpang keberangkatan 13.693 orang. Periode yang sama 2017 sebanyak 12.251 orang.
Penumpang keberangkatan internasional sebanyak 17.527 orang. Periode yang sama 2017 sebanyak 15.916 orang. Sementara untuk penumpang keberangkatan sebanyak 20.464 orang. Periode yang sama 2017 sebanyak 15.535 orang.
“Sudah terjadi peningkatan pergerakan penumpang. Selain itu pergerakan pesawat juga sudah meningkat. Normalnya setiap hari sebanyak 430 pesawat. Kali ini sudah ada penambahan penerbangan (extra flight) sebanyak 20 penerbangan. Tujuanya didominasi Denpasar–Surabaya, Denpasar–Cengkareng, dan Denpasar–Lombok (Praya),” ungkap Arie. *ant, p
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan mengingatkan maskapai untuk memenuhi seluruh persyaratan kelaikan pesawat (ramp check), untuk memastikan keamanan dan keselamatan penerbangan, khususnya dalam melayani arus mudik lebaran. “Pesawat yang tidak mempunyai ‘ramp check’, maka sanksinya (pesawat) itu langsung tidak boleh terbang,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Agus Santoso setelah melakukan pemeriksaan kelaikan atau ramp check di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, Selasa (12/6).
Pesawat yang lolos ramp check, kata dia, merupakan pesawat yang memenuhi seluruh komponen dalam equipment list atau daftar peralatan dalam penunjang penerbangan, termasuk keselamatan dan keamanan. Kemenhub, kata dia, menargetkan pemeriksaan terhadap 538 pesawat udara di 36 bandara di Tanah Air, namun jumlah tersebut bisa lebih dari target karena biasanya inspektur dalam satu bandara mampu melakukan pemeriksaan 11 pesawat dalam sehari.
Sementara itu dalam pemeriksaan pesawat udara di Bandara Ngurah Rai Bali, Agus Santoso juga turut terlibat melakukan ramp check, salah satunya di pesawat Garuda Indonesia rute Denpasar menuju Semarang. Di pesawat jenis Boeing 737 tersebut, Agus Santoso memeriksa dokumen penerbangan di ruang kendali atau kokpit bersama dengan pilot dan ko-pilot.
Hingga saat ini, baru ada enam pesawat udara yang sudah diperiksa termasuk kru pesawat, fasilitas bandara, dan Kantor Air Navigasi Indonesia Cabang Denpasar yang tidak luput dari ramp check. Sejauh ini, lanjut Agus Santoso, hasil dari ramp check di Bali, hanya ditemukan hal-hal minor yang masih dalam batas toleransi atau tidak melewati batas minimum kelaikan untuk terbang dan pelayanan penumpang.
“Masalah major tidak ada, masih dalam batas toleransi,” ucap Agus Santoso yang saat ramp check kemarin didampingi Kepala Otoritas Bandara Wilayah IV Kelas I Ngurah Rai Denpasar Herson, General Manager Bandara Ngurah Rai Yanus Suprayogi, dan General Manager AirNav Denpasar.
Meski Bandara Ngurah Rai bukan merupakan bandara dengan dominasi arus mudik seperti yang terjadi kebanyakan di bandara lain di Indonesia, namun dengan tingginya pergerakan penumpang khususnya wisatawan saat libur lebaran, menjadikan bandara itu memiliki karakter unik dan berbeda. Untuk itu, Kementerian Perhubungan tidak melewatkan Bandara Ngurah Rai Bali dalam daftar bandara yang juga harus melewati ramp check.
Selama musim mudik lebaran ini, rata-rata pergerakan penumpang di Bandara Ngurah Rai melonjak yang mencapai sekitar 68 ribu orang per hari dari jumlah normal harian mencapai sekitar 58 ribu orang. Rencananya setelah melakukan pemeriksaan di Bali, Kementerian Perhubungan juga menyasar bandara lain di antaranya Surabaya, Semarang, Solo, Jogjakarta, Makassar, dan Sorong.
Sementara Kepala Humas Bandara Ngurah Rai Arie Ahsanurrohim mengatakan pergerakan pemudik hingga H-4 lebaran, Senin (11/6) lonjakan penumpang terus terjadi. Dari data monitoring Posko Lebaran 1439 H, penumpang kedatangan domestik sebanyak 18.297 orang. Periode yang sama 2017 sebanyak 17.365 orang. Sementara penumpang keberangkatan 13.693 orang. Periode yang sama 2017 sebanyak 12.251 orang.
Penumpang keberangkatan internasional sebanyak 17.527 orang. Periode yang sama 2017 sebanyak 15.916 orang. Sementara untuk penumpang keberangkatan sebanyak 20.464 orang. Periode yang sama 2017 sebanyak 15.535 orang.
“Sudah terjadi peningkatan pergerakan penumpang. Selain itu pergerakan pesawat juga sudah meningkat. Normalnya setiap hari sebanyak 430 pesawat. Kali ini sudah ada penambahan penerbangan (extra flight) sebanyak 20 penerbangan. Tujuanya didominasi Denpasar–Surabaya, Denpasar–Cengkareng, dan Denpasar–Lombok (Praya),” ungkap Arie. *ant, p
Komentar