Proyek Pasar Keramas Tetap Lanjut
Sempat tertunda akibat ada protes dari pihak Puri Saren Kangin, Desa Keramas, proyek revitalisasi Pasar Keramas, Desa Keramas, Kecamatan Blahbatuh, mulai digarap.
GIANYAR, NusaBali
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Gianyar menargetkan, pasar berlantai II dengan nilai proyek Rp 3 miliar lebih ini, rampung tahun 2018. Hal tersebut diungkapkan Kepala Disperindag Gianyar I Wayan Suamba, Selasa (12/6). Pihaknya mengaku sudah berkoordinasi pasca adanya protes dengan pemasangan baliho dari pihak Puri Saren Kangin Keramas. “Balihonya sekarang sudah dicabut, itu sekarang sudah bersih,” ujar Suamba.
Pihaknya mendatangi prajuru Desa Pakraman Keramas. Dengan adanya pengerjaan tersebut, maka baliho protes yang tadinya berisi tuntutan pihak puri akhirnya dicabut. “Kami sudah masang plang proyek di lokasi pasar ini,” jelasnya. Selanjutnya, pelaksana proyek tinggal menggarap proyek sesuai dengan rancangan proyek. Disinggung mengenai adanya kisruh yang sempat terjadi sebelumnya, Suamba tidak ingin masuk ke ranah tersebut. “Kami tidak masuk ke sana, kami tidak mau masuk ke urusan interen. Kami komunikasi dengan prajuru,” tegasnya.
Kata Suamba, Disperindag kini fokus mengerjakan proyek pasar itu. “Nanti pedagang lama yang dipindahkan itu tetap bisa berjualan, mereka kembali ke pasar itu lagi,” ujarnya. Jelas dia, jumlah pedagang baik dalam los dan kios, masih sama seperti sebelumnya. Pasar ini akan dibuat lebih bersih dan nyaman sesuai pasar SNI (Standar Nasional Indonesia).
Sebelumnya, sameton Puri Saren Kangin, Desa Keramas, memasang baliho memprotes revitalisasi Pasar Keramas, Minggu (20/5). Pemasangan dua spanduk bertuliskan 'Dengarkan Suara Kami' ini dipimpin tokoh Puri Saren Kangin I Gusti Agung Ngurah Sudharsana. Mereka ingin dapat pengakuan dari pihak lain, bahwa areal pasar itu miliknya. ‘’Leluhur kami sudah serahkan untuk kepentingan desa dan fasilitas umum" jelas pejabat Kadis Perhubungan Provinsi Bali ini.*nvi
Pihaknya mendatangi prajuru Desa Pakraman Keramas. Dengan adanya pengerjaan tersebut, maka baliho protes yang tadinya berisi tuntutan pihak puri akhirnya dicabut. “Kami sudah masang plang proyek di lokasi pasar ini,” jelasnya. Selanjutnya, pelaksana proyek tinggal menggarap proyek sesuai dengan rancangan proyek. Disinggung mengenai adanya kisruh yang sempat terjadi sebelumnya, Suamba tidak ingin masuk ke ranah tersebut. “Kami tidak masuk ke sana, kami tidak mau masuk ke urusan interen. Kami komunikasi dengan prajuru,” tegasnya.
Kata Suamba, Disperindag kini fokus mengerjakan proyek pasar itu. “Nanti pedagang lama yang dipindahkan itu tetap bisa berjualan, mereka kembali ke pasar itu lagi,” ujarnya. Jelas dia, jumlah pedagang baik dalam los dan kios, masih sama seperti sebelumnya. Pasar ini akan dibuat lebih bersih dan nyaman sesuai pasar SNI (Standar Nasional Indonesia).
Sebelumnya, sameton Puri Saren Kangin, Desa Keramas, memasang baliho memprotes revitalisasi Pasar Keramas, Minggu (20/5). Pemasangan dua spanduk bertuliskan 'Dengarkan Suara Kami' ini dipimpin tokoh Puri Saren Kangin I Gusti Agung Ngurah Sudharsana. Mereka ingin dapat pengakuan dari pihak lain, bahwa areal pasar itu miliknya. ‘’Leluhur kami sudah serahkan untuk kepentingan desa dan fasilitas umum" jelas pejabat Kadis Perhubungan Provinsi Bali ini.*nvi
Komentar