Denpasar Akui 'TI Laksmi Duarsa'
Secara riil sebenarnya masih menunggu rekonsiliasi internal TI. Tapi dari perkembangannya tidak ada masalah di tubuh TI Denpasar. Jalannya seperti damai saja begitu dinahkodai Laksmi Duarsa.
DENPASAR, NusaBali
KONI Kota Denpasar menemukan titik terang soal kepengurusan di Pengkot Taekwondo Indonesia (TI) Denpasar. Denpasar yang mengincar juara umum Porprov akan mengirimkan atlet taekwondo di Porprov Bali XIV/2019 di Tabanan. Karena itu, atlet yang dikirim disebutkan di bawah komando Dr Putu Laksmi Anggari Putri Duarsa yang diakui resmi sebagai Ketua Umum Pengkot TI Denpasar.
"Secara riil kami sebenarnya masih menunggu rekonsiliasi internal TI. Tapi dari perkembangannya kami mulai temukan tidak ada masalah di TI Denpasar. Jalannya seperti damai saja begitu dinahkodai Laksmi Duarsa," ungkap Wakil Ketua Umum KONI Denpasar, Nyoman Mardika, diamini Sekum KONI, Made Erwin Suryadarma, Minggu (17/6).
Mardika menegaskan permasalahan di internal TI Denpasar mulai meredup dan tidak ramai ke permukaan. Dia mengisyaratkan mungkin sudah damai. Bahkan di kalangan atlet terlihat tidak ada masalah. Mereka terlihat berjalan normal seperti biasanya.
"Tentu kami bersyukur dan mengapresiasi situasi seperti ini. Damai itu kan jauh lebih bagus. Karena KONI Denpasar tetap sifatnya sebagai pembina cabor," tegas Mardika.
Dengan kondisi seperti ini kemungkinan besar Taekwondo akan bisa dipertandingkan di Porprov Bali di Tabanan. Itu terjadi setelah sebelumnya sempat atletnya gagal bertanding membela Denpasar. "Jika itu terjadi kami yakin ada tambahan medali dari taekwondo di event Porprov," terang Mardika.
Sebab, sejak awal perjalanan Porprov Bali, Denpasar komitmen mengikuti semua cabor yang dipertandingkan. Itu dilakukan karena keinginan kuat Denpasar melepas status sebagai posisi runner up. "Jika target turun tidak mungkin kan. Minimal bisa bertahan, dan malah membidik status juara umum Porprov yang kami inginkan sejak dulu," tandas Mardika.
Apalagi, cabor taekwondo Denpasar juga komitmen dan keinginannya sama, yakni ingin keluar sebagai juara umum di cabor taekwondo. Makanya Mardika berharap para pengurus taekwondo untuk memahami semuanya. Jikasampai tidak bertanding, korbannya semua itu adalah atlet. Jadi jangan sesekali mengorbankan atlet sampai tidak bisa tampil di Porprov. Jika itu terjadi yang tidak baik kan jadinya cabot Taekwondo sendiri. Dia juga berharap tidak lagi terjadi kisruh dan tetap berjalan sejuk dalam membina seperti sekarang ini.
"Pembinaan di Taekwondo saya lihat bagus, sistemnya menggenjot dalam membidik prestasi," tandas Mardika. Makanya kami dalam kondisi netral dan tidak ikut-ikutan. Jangan sampai nanti KONI Denpasar dilempari bola panas dan dikatakan memihak dan seterusnya.
"Makanya internal taekwondo yang harus menyelesaikan apa yang masih menjadi perselisihan. Dan, siapapun yang jadi Ketum TI itu tidak masalah. Tapi kami akui saat ini kondisinya jauh lebih baik dan adem. Mudah-mudahan tidak ada protes lagi sehingga bisa fokus dalam membina atlet persiapan Porprov di Tabanan," papar Mardika. *dek
KONI Kota Denpasar menemukan titik terang soal kepengurusan di Pengkot Taekwondo Indonesia (TI) Denpasar. Denpasar yang mengincar juara umum Porprov akan mengirimkan atlet taekwondo di Porprov Bali XIV/2019 di Tabanan. Karena itu, atlet yang dikirim disebutkan di bawah komando Dr Putu Laksmi Anggari Putri Duarsa yang diakui resmi sebagai Ketua Umum Pengkot TI Denpasar.
"Secara riil kami sebenarnya masih menunggu rekonsiliasi internal TI. Tapi dari perkembangannya kami mulai temukan tidak ada masalah di TI Denpasar. Jalannya seperti damai saja begitu dinahkodai Laksmi Duarsa," ungkap Wakil Ketua Umum KONI Denpasar, Nyoman Mardika, diamini Sekum KONI, Made Erwin Suryadarma, Minggu (17/6).
Mardika menegaskan permasalahan di internal TI Denpasar mulai meredup dan tidak ramai ke permukaan. Dia mengisyaratkan mungkin sudah damai. Bahkan di kalangan atlet terlihat tidak ada masalah. Mereka terlihat berjalan normal seperti biasanya.
"Tentu kami bersyukur dan mengapresiasi situasi seperti ini. Damai itu kan jauh lebih bagus. Karena KONI Denpasar tetap sifatnya sebagai pembina cabor," tegas Mardika.
Dengan kondisi seperti ini kemungkinan besar Taekwondo akan bisa dipertandingkan di Porprov Bali di Tabanan. Itu terjadi setelah sebelumnya sempat atletnya gagal bertanding membela Denpasar. "Jika itu terjadi kami yakin ada tambahan medali dari taekwondo di event Porprov," terang Mardika.
Sebab, sejak awal perjalanan Porprov Bali, Denpasar komitmen mengikuti semua cabor yang dipertandingkan. Itu dilakukan karena keinginan kuat Denpasar melepas status sebagai posisi runner up. "Jika target turun tidak mungkin kan. Minimal bisa bertahan, dan malah membidik status juara umum Porprov yang kami inginkan sejak dulu," tandas Mardika.
Apalagi, cabor taekwondo Denpasar juga komitmen dan keinginannya sama, yakni ingin keluar sebagai juara umum di cabor taekwondo. Makanya Mardika berharap para pengurus taekwondo untuk memahami semuanya. Jikasampai tidak bertanding, korbannya semua itu adalah atlet. Jadi jangan sesekali mengorbankan atlet sampai tidak bisa tampil di Porprov. Jika itu terjadi yang tidak baik kan jadinya cabot Taekwondo sendiri. Dia juga berharap tidak lagi terjadi kisruh dan tetap berjalan sejuk dalam membina seperti sekarang ini.
"Pembinaan di Taekwondo saya lihat bagus, sistemnya menggenjot dalam membidik prestasi," tandas Mardika. Makanya kami dalam kondisi netral dan tidak ikut-ikutan. Jangan sampai nanti KONI Denpasar dilempari bola panas dan dikatakan memihak dan seterusnya.
"Makanya internal taekwondo yang harus menyelesaikan apa yang masih menjadi perselisihan. Dan, siapapun yang jadi Ketum TI itu tidak masalah. Tapi kami akui saat ini kondisinya jauh lebih baik dan adem. Mudah-mudahan tidak ada protes lagi sehingga bisa fokus dalam membina atlet persiapan Porprov di Tabanan," papar Mardika. *dek
1
Komentar