Satpol PP Siaga Duktang Hingga H+7 Lebaran
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Denpasar menyiagakan personelnya hingga H+7 Lebaran untuk mendeteksi adanya penduduk pendatang yang tidak membawa identitas masuk Denpasar.
DENPASAR, NusaBali
Menurut Kasatpol PP Kota Denpasar I Dewa Anom Sayoga saat dikonfirmasi, Senin (18/6), pihaknya berupaya menyiagakan 36 personel setiap harinya untuk melakukan penyisiran penduduk pendatang baru yang dikhawatirkan sudah mulai masuk ke Denpasar. Penduduk pendatang tersebut biasanya datang setelah Hari Raya Lebaran yang diajak oleh sanak saudara mereka.
Dikatakan Sayoga, hal itu dimanfaatkan bagi penduduk pendatang untuk mencari celah agar terlepas dari pemeriksaan di penyeberangan Gilimanuk. Kata dia, pemeriksaan di penyeberangan bisa saja dikelabuhi oleh satu dua orang yang tidak memiliki identitas, sehingga duktang itu yang diantisipasi agar tidak menimbulkan permasalahan di Denpasar.
"Kami tetap siaga, walaupun sudah ada pemeriksaan di penyeberangan Gilimanuk, kami khawatir ada saja yang lolos karena sekarang kan hanya satu dua orang yang datang ke Denpasar. Penduduk itu yang kami antisipasi sekarang dan diperketat pemeriksaannya," ungkap Sayoga.
Apalagi kata dia, kasus terror bom masih hangat-hangatnya saat ini, pihaknya tidak menginginkan adanya kecolongan oleh penduduk pendatang yang baru datang ke Denpasar. Jika tidak dilakukan penyisiran secara rutin kata dia, pihaknya mengkhawatirkan akan mengganggu ketentraman masyarakat. Apalagi penduduk tanpa memiliki identitas, itu yang paling utama akan ditindak oleh satpol PP.
"Kami berupaya melakukan penertiban, jadi untuk penduduk pendatang kami tetap waspadai terutama yang tidak memiliki identitas. Kami akan bekerjasama dengan Dinas Sosial Denpasar untuk memproses duktang yang tidak memiliki identitas. Mungkin dari Dinsos akan mengembalikan ke tempat asal mereka. Jika tidak seperti itu mereka akan terus melanggar dan duktang pun semakin banyak masuk tanpa identitas," katanya. *m
Menurut Kasatpol PP Kota Denpasar I Dewa Anom Sayoga saat dikonfirmasi, Senin (18/6), pihaknya berupaya menyiagakan 36 personel setiap harinya untuk melakukan penyisiran penduduk pendatang baru yang dikhawatirkan sudah mulai masuk ke Denpasar. Penduduk pendatang tersebut biasanya datang setelah Hari Raya Lebaran yang diajak oleh sanak saudara mereka.
Dikatakan Sayoga, hal itu dimanfaatkan bagi penduduk pendatang untuk mencari celah agar terlepas dari pemeriksaan di penyeberangan Gilimanuk. Kata dia, pemeriksaan di penyeberangan bisa saja dikelabuhi oleh satu dua orang yang tidak memiliki identitas, sehingga duktang itu yang diantisipasi agar tidak menimbulkan permasalahan di Denpasar.
"Kami tetap siaga, walaupun sudah ada pemeriksaan di penyeberangan Gilimanuk, kami khawatir ada saja yang lolos karena sekarang kan hanya satu dua orang yang datang ke Denpasar. Penduduk itu yang kami antisipasi sekarang dan diperketat pemeriksaannya," ungkap Sayoga.
Apalagi kata dia, kasus terror bom masih hangat-hangatnya saat ini, pihaknya tidak menginginkan adanya kecolongan oleh penduduk pendatang yang baru datang ke Denpasar. Jika tidak dilakukan penyisiran secara rutin kata dia, pihaknya mengkhawatirkan akan mengganggu ketentraman masyarakat. Apalagi penduduk tanpa memiliki identitas, itu yang paling utama akan ditindak oleh satpol PP.
"Kami berupaya melakukan penertiban, jadi untuk penduduk pendatang kami tetap waspadai terutama yang tidak memiliki identitas. Kami akan bekerjasama dengan Dinas Sosial Denpasar untuk memproses duktang yang tidak memiliki identitas. Mungkin dari Dinsos akan mengembalikan ke tempat asal mereka. Jika tidak seperti itu mereka akan terus melanggar dan duktang pun semakin banyak masuk tanpa identitas," katanya. *m
1
Komentar