Golkar Sesumbar Patahkan PDIP di Bali
Golkar targetkan dapat kursi DPR RI Dapil Bali lewat Sumarjaya Linggih, Adhi Mahendra, dan Wayan Geredeg
Incar 3 Kursi DPR RI Dapil Bali, Target 15 Kursi DPRD Provinsi
DENPASAR, NusaBali
Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto targetkan partainya bisa rebut 3 kursi DPR RI Dapil Bali dalam Pileg 2019 mendatang. Selain itu, Golkar juga ditarget mampu tambah kursi di DPRD Bali dan DPRD Kabupaten/Kota se-Bali. Target utamanya, Golkar mampu patahkan kekuasaan PDIP di Bali.
Target ini dicanangkan Airlangga Hartarto saat membuka acara orientasi fungsionaris Partai Golkar di Inna The Grand Bali Beach Hotel, Sanur, Denpasar Selatan, Rabu (20/6) siang. Di hadapan 500 kader Beringin yang mengikuti orientasi fungsionaris, Airlangga mengatakan dari Bali harus mampu tambah kursi DPR RI dari semula hanya 2 kursi hasil Pileg 2014 menjadi 3 kursi dalam Pileg 2019 mendatang.
“Kita target tambah menjadi 3 kursi DPR RI Dapil Bali dalam Pileg 2019. Kalau DPRD Bali, dari sekarang 11 kursi, nanti kita targetkan dapat 15 kursi dalam Pileg 2019. Kalau DPRD Kabupaten/Kota se-Bali, kita targetkan naik menjadi 150 kursi dari 90-an kursi hasil Pileg 2014 lalu,” tandas Airlangga dalam acara orientasi fungsionaris yang melibatkan 500 kader Golkar bakal caleg berbagai level ke Pileg 2019 itu.
Menurut Airlangga, target ini harus bisa diwujudkan jika Golkar ingin patahkan dominasi kekuasaan PDIP di Bali. “Kalau mau menjadi pemenang dalam Pileg 2019, maka harus maksimal bekerja mulai sekarang. Kalau kita menang Pileg 2019, kita bisa menangkan Pilpres 2019, Golkar akan berkuasa lagi,” tegas politisi yang kini menjabat Menteri Perindustrian ini.
Airlangga menegaskan, Golkar akan berusaha mematahkan dominasi PDIP di Bali. Selama ini, PDIP selalu menjadi pemenang di setiap event politik sejak era Reformasi. “Kalau di Bali menang, maka terbukalah kemenangan secara nasional. Bali selalui menjadi cermin politik nasional. Kalau mau menang di Pileg 2019, kuncinya menang dulu Pilgub Bali 2018. Kalian yang menjadi caleg akan dievaluasi, dilihat siapa yang menang dan kalah di Dapilnya dan di TPS-nya,” ancam Airlangga.
Khusus untuk kursi DPR RI Dapil Bali, Golkar sudah mengumumkan 5 bakal caleg. Dua di antaranya berstatus incumbent alias masih duduk di DPR RI Dapil Bali 2014-2019, yakni Gede Sumarjaya Linggih alias Demer (politisi Golkar asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng) dan AA Bagus Adhi Mahendra Putra alias Gus Adhi (politisi Golkar asal Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Badung).
Sedangkan 2 kandidat caleg DPR RI dari Golkar Dapil Bali lainnya adalah I Wayan Geredeg, I Made Wijaya, dan AA Inten Yuliandari. Wayan Geredeg merupakan politisi senior Golkar asal Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Karangasem yang mantan Bupati Karangasem dua periode (2005-2010, 2010-2015).
Sementara Made Wijaya adalah politisi asal Desa Suana, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung yang kini Wakil Ketua Pemenangan Pemilu dan Korwil Klungkung DPD I Golkar Bali. Sebaliknya, AA Inten Yuliandari adalah Bendahara Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) Bali. Nama 5 kandidat caleg DPR RI Dapil Bali ini kemarin diumumkan langsung Ketua DPD I Golkar Bali, Ketut Sudikerta.
Nantinya, Golkar akan pasang 9 caleg DPR RI Dapil Bali, sesuai jatah kursi untuk Dapil Bali. Namun, 4 kandidat caleg DPR RI dari Golkar Dapil Bali lainnya belum ditentukan namanya. Menurut Ketut Sudikerta, kapasitas mereka saat ini masih dikaji. “Kalau 4 bakal caleg sisanya itu sudah ada namanya di kantong saya. Nanti akan diumumkan berikutnya. Kita siapkan yang terbaik menjadi caleg DPR RI,” tegas Sudikerta.
Menurut Sudikerta, dengan memasang kembali dua kandidat incumbent, yakni Demer dan Gus Adhi, serta Wayan Geredeg bertarung ke Pileg 2019, pihaknya yakin Golkar akan berhasil meraih 3 kursi DPR RI Dapil Bali. Kalkulasinya, ketiga figur ini semuanya lolos ke Senayan.
“Pak Geredeg yang sudah berpengalaman dua periode menjadi Bupati Karangasem. Beliau bisa menjadi anggota DPR RI. Sekarang harus kerja kerjas dulu,” ujar politisi Golkar asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung yang kembali diusung partainya sebagai Calon Wakil Gubernur (Cawagub)--pendamping IB Rai Dharmawijaya Mantra---ke Pilgub Bali 2018 ini.
Sekadar dicatat, berdasarkan hasil Pileg 2014 lalu, Golkar hanya meraih 2 kursi DPR RI Dapil Bali, yang direngkuh melalui Demer dan Gus Adhi. Sedangkan PDIP mendominasi 4 dari total 9 kursi DPR RI Dapil Bali, masing-masing melalui Wayan Koster (asal Buleleng), Made Urip (asal Tabanan), I Gusti Agung Rai Wirajaya (asal Denpasar), dan Nyoman Dhamantra (asal Denpasar).
Sementara, Demokrat kebagian 2 kursi DPR RI Dapil Bali, masing-masing melalui Jero Wacik (asal Bangli) dan Putu Sudiartana (asal Badung). Namun, keduanya harus diganti karena terjerat kasus korupsi. Kursi Jero Wacik yang tak pernah diduduki kemudian diisi Ni Putu Tutik Kusuma Wardhana (Srikandi Demokrat asal Buleleng), sedangkan Putu Sudiartana digantikan Putu Supadma Rudana (asal Gianyar). Sebaliknya, Gerindra kebagian 1 kursi DPR RI Dapil Bali hasil Pileg 2014, atas nama IB Putu Sukarta (asal Denpa-sar).
Untuk kursi DPRD Bali hasil Pileg 2014, Golkar juga kalah jauh dari PDIP. Golkar ahnya kebagian 11 kursi DPRD Bali, sementara PDIP mendominasi 24 kursi dari total 55 kursi DPRD Bali. Jadi, Golkar membutuhkan perjuangan ekstra berat untuk bisa mematahkankekuasaan PDIP di Bali. *nat
1
Komentar