Atlet Selancar Bali Jajal Lokasi ASC
Peserta Asian Sailing Championship (ASC) 2018 menjajal lokasi pertandingan di Ancol, Jakarta pada pada Rabu (20/6), termasuk dua atlet pelatnas Asian Games asal Bali di kelas RSX putra, Gede Subagiasa dan Komang Suartana.
JAKARTA, NusaBali
Menurut Gede Subagiasa, ujicoba yang mereka lakukan hanya satu kali race. "Hasilnya membuat kami yakin menghadapi pertandingan pada Kamis (21/6) hingga Senin (25/6). Kami juga bisa memperbaiki kekurangan-kekurangan," ujar Subagiasa, usai menjajal lokasi, Rabu (20/6).
Menurut Subagiasa, kekurangan yang perlu diperbaiki, yakni mempersiapkan alat dengan baik. Lalu mengawali start dengan posisi bagus agar dapat menguasai pertandingan. Bagi Subagiasa, menjadi tuan rumah ASC sedikit ada keuntungan lantaran telah mengenal medan pertandingan. Namun semuanya tergantung situasi pertandingan.
Ketika Subagiasa dan Komang Suartana mencoba tempat pertandingan, mereka mengakui kewalahan. Pasalnya angin berhembus kencang sehingga alat berjalan cepat. Pihak lawan pun mampu menguasai keadaan. Alhasil alat mereka lebih cepat pula dibandingkan Subagiasa dan Komang Suartana.
Alat Komang Suartana sendiri baru dua bulan di gunakan, namun sering di pakai untuk kejuaraan lainnya. Subagiasa sendiri memakai peralatan ala kadarnya yang sudah di gunakan satu tahun lebih. Sementara lawan memakai peralatan baru. Meski begitu tidak membuat mereka pesimis. Mereka yakin bisa memperoleh hasil terbaik.
"Bila melihat situasi saat ini, posisi lima besar setidaknya bisa kami capai. Tapi semua tergantung situasi di lapangan nanti," jelas atlet yang memperkuat Indonesia pada Asian Games 2014 di Incheon, Korea.
Di ASC Subagiasa dan Komang Suartana antara lain bersaing dengan atlet dari China, Korea, Jepang, Thailand, Taiwan, Pakistan, India, Singapura dan Hongkong. Dari negara itu, lawan yang mereka waspadai adalah China, Korea dan Jepang. Sebab, atlet dari negara itu sering mengikuti kejuaraan tingkat dunia dan menang. k22
Menurut Subagiasa, kekurangan yang perlu diperbaiki, yakni mempersiapkan alat dengan baik. Lalu mengawali start dengan posisi bagus agar dapat menguasai pertandingan. Bagi Subagiasa, menjadi tuan rumah ASC sedikit ada keuntungan lantaran telah mengenal medan pertandingan. Namun semuanya tergantung situasi pertandingan.
Ketika Subagiasa dan Komang Suartana mencoba tempat pertandingan, mereka mengakui kewalahan. Pasalnya angin berhembus kencang sehingga alat berjalan cepat. Pihak lawan pun mampu menguasai keadaan. Alhasil alat mereka lebih cepat pula dibandingkan Subagiasa dan Komang Suartana.
Alat Komang Suartana sendiri baru dua bulan di gunakan, namun sering di pakai untuk kejuaraan lainnya. Subagiasa sendiri memakai peralatan ala kadarnya yang sudah di gunakan satu tahun lebih. Sementara lawan memakai peralatan baru. Meski begitu tidak membuat mereka pesimis. Mereka yakin bisa memperoleh hasil terbaik.
"Bila melihat situasi saat ini, posisi lima besar setidaknya bisa kami capai. Tapi semua tergantung situasi di lapangan nanti," jelas atlet yang memperkuat Indonesia pada Asian Games 2014 di Incheon, Korea.
Di ASC Subagiasa dan Komang Suartana antara lain bersaing dengan atlet dari China, Korea, Jepang, Thailand, Taiwan, Pakistan, India, Singapura dan Hongkong. Dari negara itu, lawan yang mereka waspadai adalah China, Korea dan Jepang. Sebab, atlet dari negara itu sering mengikuti kejuaraan tingkat dunia dan menang. k22
1
Komentar