Pohon Bunut Tumbang, Enam Babi Hanyut
Hujan deras yang mengguyur kawasan Gianyar pada Jumat (22/6) dini hari menyebabkan sebatang pohon Bunut di Banjar Lekok Kelurahan Gianyar tumbang.
GIANYAR, NusaBali
Akibat tanah yang tergerus bersama akar pohon, menyebabkan pondasi kandang babi milik Pande Made Oka hancur. Tembok kandang di sisi barat jebol ke jurang. Apesnya, sekitar 10 ekor babi ikut terjun bebas. Diprediksi 6 di antaranya hanyut bersama derasnya arus sungai saat hujan. Sementara sisanya berhasil diselamatkan.
Oka sendiri tidak hafal betul berapa jumlah babi yang ada di kandang yang jebol itu. “Ada yang berhasil ditangkap, ada 6 babi tidak ketemu, mungkin sembunyi atau berkeliaran di bawah jurang. Di bawah itu ada sungai kecil, ke sana mereka cari makan mungkin,” jelasnya.
Enam babi itu, sampai siang kemarin tidak dia temukan. “Ya, mau gimana lagi. Situasinya gelap sekali, tidak bisa menyelamatkan semuanya,” ungkapnya.
Kata Oka, kejadian itu memang di luar dugaan. Pihaknya pun tak pernah kepikiran akan mengalami musibah ini. Sebab, dalam di sepanjang sungai yang biasa disebut Tukad Pangkung Daje ini sedang ada proyek pembuatan senderan. “Mungkin karena hujan terlalu deras, makanya pohon ini sampai roboh,” jelasnya. Beruntung tumbangnya pohon kea rah barat, sehingga tidak ada bangunan lain yang rusak. “Di barat kebetulan tanah kosong,” jelasnya.
Diungkapkan, 10 ekor babi dalam kandang yang rusak itu baru datang dari Karangasem. Rencananya, babi-babi ini hendak diguling untuk dijual sehari-hari di Pasar Gianyar. Termasuk untuk persiapan jualan di stan kuliner Pesta Kesenian Bali (PKB) dengan merk Bagugi (Babi Guling Gianyar). “Padahal baru kemarinnya itu babi didatangkan dari Karangasem. Memang spesial pesan babi Bali untuk PKB. Eh, taunya kena musibah,” ungkapnya. Untuk babi yang masih selamat, dipindahkan ke kandang di sebelahnya.
Oka menjelaskan, dalam sehari, pihaknya bisa memanggang 5-6 hari ekor. “Kami ada dua rumah makan, yang di timur Rutan Gianyar, sama di barat TK Bhayangkari. Kalau ini beli babi lebih banyak untuk persiapan PKB,” jelasnya.
Meski demikian, pihaknya masih menyediakan puluhan ekor babi siap guling. “Masih ada stok di kandang sebelh. Untung tidak ikutan jebol, isinya cukup banyak sekitar 20 ekor,” jelasnya. Atas hilangnya babi ini, Pande Made Oka mengalami kerugian jutaan rupiah. Sementara kandang babi yang hancur, langsung diperbaiki mulai kemarin.
Sementara itu, beberapa bencana masih terjadi pada Kamis malam akibat dari hujan lebat yang mengguyur belakangan. Kejadian menonjol lainnya, yakni bekas jalan longsor di Jalan Raya Tegenungan-Sukawati kini semakin parah. Dinas Pekerjaan Umum (PU) Gianyar, kemarin langsung menutup total jalur Tegenungan-Sukawati demi keamanan. Itu karena selama ini masih banyak kendaraan yang nekat melintas.*nvi
Akibat tanah yang tergerus bersama akar pohon, menyebabkan pondasi kandang babi milik Pande Made Oka hancur. Tembok kandang di sisi barat jebol ke jurang. Apesnya, sekitar 10 ekor babi ikut terjun bebas. Diprediksi 6 di antaranya hanyut bersama derasnya arus sungai saat hujan. Sementara sisanya berhasil diselamatkan.
Oka sendiri tidak hafal betul berapa jumlah babi yang ada di kandang yang jebol itu. “Ada yang berhasil ditangkap, ada 6 babi tidak ketemu, mungkin sembunyi atau berkeliaran di bawah jurang. Di bawah itu ada sungai kecil, ke sana mereka cari makan mungkin,” jelasnya.
Enam babi itu, sampai siang kemarin tidak dia temukan. “Ya, mau gimana lagi. Situasinya gelap sekali, tidak bisa menyelamatkan semuanya,” ungkapnya.
Kata Oka, kejadian itu memang di luar dugaan. Pihaknya pun tak pernah kepikiran akan mengalami musibah ini. Sebab, dalam di sepanjang sungai yang biasa disebut Tukad Pangkung Daje ini sedang ada proyek pembuatan senderan. “Mungkin karena hujan terlalu deras, makanya pohon ini sampai roboh,” jelasnya. Beruntung tumbangnya pohon kea rah barat, sehingga tidak ada bangunan lain yang rusak. “Di barat kebetulan tanah kosong,” jelasnya.
Diungkapkan, 10 ekor babi dalam kandang yang rusak itu baru datang dari Karangasem. Rencananya, babi-babi ini hendak diguling untuk dijual sehari-hari di Pasar Gianyar. Termasuk untuk persiapan jualan di stan kuliner Pesta Kesenian Bali (PKB) dengan merk Bagugi (Babi Guling Gianyar). “Padahal baru kemarinnya itu babi didatangkan dari Karangasem. Memang spesial pesan babi Bali untuk PKB. Eh, taunya kena musibah,” ungkapnya. Untuk babi yang masih selamat, dipindahkan ke kandang di sebelahnya.
Oka menjelaskan, dalam sehari, pihaknya bisa memanggang 5-6 hari ekor. “Kami ada dua rumah makan, yang di timur Rutan Gianyar, sama di barat TK Bhayangkari. Kalau ini beli babi lebih banyak untuk persiapan PKB,” jelasnya.
Meski demikian, pihaknya masih menyediakan puluhan ekor babi siap guling. “Masih ada stok di kandang sebelh. Untung tidak ikutan jebol, isinya cukup banyak sekitar 20 ekor,” jelasnya. Atas hilangnya babi ini, Pande Made Oka mengalami kerugian jutaan rupiah. Sementara kandang babi yang hancur, langsung diperbaiki mulai kemarin.
Sementara itu, beberapa bencana masih terjadi pada Kamis malam akibat dari hujan lebat yang mengguyur belakangan. Kejadian menonjol lainnya, yakni bekas jalan longsor di Jalan Raya Tegenungan-Sukawati kini semakin parah. Dinas Pekerjaan Umum (PU) Gianyar, kemarin langsung menutup total jalur Tegenungan-Sukawati demi keamanan. Itu karena selama ini masih banyak kendaraan yang nekat melintas.*nvi
1
Komentar