Akan Aksi di Pilkada Jabar, 3 Teroris Didor
AS, AZW, dan MM bersama-sama diduga akan melakukan teror saat pencoblosan Pilkada Jawa Barat pada 27 Juni 2018.
JAKARTA, NusaBali
Dalam dua hari, tim Densus 88 Antiteror menangkap empat terduga teroris. Tiga terduga teroris, AS, AZW, dan M ditembak mati karena melawan saat penyergapan. Sementara seorang terduga teroris, MM, diamankan polisi dan sedang diperiksa secara intensif. AS, AZW, dan MM diduga akan melakukan teror dalam pencoblosan Pilkada Jabar pada 27 Juni 2018.
Penyergapan pertama dilakukan di bawah flyover Jl E Tirtapraja, Pamanukan, Subang, Jumat (22/6). Terduga teroris berinisial M dibuntuti hingga akhirnya disergap. Namun M berupaya melawan menggunakan pisau. Polisi menembak mati. Dari tangan M disita pisau dan tas diduga berisi bom. M tergabung dalam JAD Haurgeulis Indramayu dan Subang.
“Telah dilakukan operasi penindakan hukum terhadap jaringan terorisme yang merencanakan aksi teror dalam waktu dekat,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen M Iqbal kepada detikcom, Sabtu (23/6). “(Diduga) merencanakan aksi pada saat pilkada serentak tanggal 27 Juni 2018,” imbuh Brigjen Iqbal.
Pada Sabtu kemarin, polisi menangkap terduga teroris di dua lokasi di Depok, Jawa Barat. Di lokasi pertama, Jalan Tole Iskandar, Sukmajaya, polisi menembak mati 2 terduga teroris berinisial AS dan AZW. Saat penyergapan, kedua terduga teroris itu melakukan perlawanan dan penyerangan serta mengancam nyawa petugas dengan pisau komando dan pistol.
Adapun barang bukti yang disita adalah 1 bilah pisau komando dan 1 pucuk pistol FN dengan magasin dan peluru 9 mm sebanyak 10 butir. Jenazah terduga teroris itu telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Di lokasi kedua, gang kontrakan di Kelurahan Mekar Jaya, Sukmajaya, Depok, polisi menangkap 1 terduga teroris berinisial MM. Penangkapan dilakukan di depan gang kontrakan di Kelurahan Mekar Jaya, Sukmajaya, Depok. Terduga teroris ini disebut tergabung dalam kelompok JAD Bogor. Polisi membawa MM untuk diperiksa. AS, AZW, dan MM sama-sama diduga akan melakukan teror dalam pencoblosan Pilkada Jabar pada 27 Juni 2018.
“Merencanakan aksi dalam pelaksanaan Pilkada Jabar 2018,” kata Brigjen Iqbal. AS dan AZW disebut mengikuti pelatihan semimiliter di Gunung Gede pada 2014 bersama Bahrumsyah dan Ahmad Syarifudin.
Kedua orang itu ditembak saat berboncengan di Jalan Tole Iskandar, Sukmajaya, Depok. Saat penyergapan, kedua terduga teroris itu melakukan perlawanan dan menyerang serta mengancam nyawa petugas dengan pisau komando dan pistol.
“Dalam proses penyergapan, terduga teroris melakukan perlawanan dengan menyerang petugas dan mengancam nyawa petugas dengan menggunakan pisau komando dan pistol, sehingga petugas terpaksa melakukan upaya pelumpuhan, yang mengakibatkan kedua terduga teroris meninggal dunia,” ujarnya. Sedangkan MM disebut sebagai mantan deportan dan tergabung dalam kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bogor. Saat ini polisi telah mengamankan MM untuk diperiksa secara intensif.
“Memiliki niat dan motivasi untuk memberikan hadiah Pilkada Jabar 2018 dengan menunjukkan pergerakan yang intensif ke arah persiapan amaliah (aksi teror) bersama kelompok lainnya,” tutur Brigjen Iqbal. *
Dalam dua hari, tim Densus 88 Antiteror menangkap empat terduga teroris. Tiga terduga teroris, AS, AZW, dan M ditembak mati karena melawan saat penyergapan. Sementara seorang terduga teroris, MM, diamankan polisi dan sedang diperiksa secara intensif. AS, AZW, dan MM diduga akan melakukan teror dalam pencoblosan Pilkada Jabar pada 27 Juni 2018.
Penyergapan pertama dilakukan di bawah flyover Jl E Tirtapraja, Pamanukan, Subang, Jumat (22/6). Terduga teroris berinisial M dibuntuti hingga akhirnya disergap. Namun M berupaya melawan menggunakan pisau. Polisi menembak mati. Dari tangan M disita pisau dan tas diduga berisi bom. M tergabung dalam JAD Haurgeulis Indramayu dan Subang.
“Telah dilakukan operasi penindakan hukum terhadap jaringan terorisme yang merencanakan aksi teror dalam waktu dekat,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen M Iqbal kepada detikcom, Sabtu (23/6). “(Diduga) merencanakan aksi pada saat pilkada serentak tanggal 27 Juni 2018,” imbuh Brigjen Iqbal.
Pada Sabtu kemarin, polisi menangkap terduga teroris di dua lokasi di Depok, Jawa Barat. Di lokasi pertama, Jalan Tole Iskandar, Sukmajaya, polisi menembak mati 2 terduga teroris berinisial AS dan AZW. Saat penyergapan, kedua terduga teroris itu melakukan perlawanan dan penyerangan serta mengancam nyawa petugas dengan pisau komando dan pistol.
Adapun barang bukti yang disita adalah 1 bilah pisau komando dan 1 pucuk pistol FN dengan magasin dan peluru 9 mm sebanyak 10 butir. Jenazah terduga teroris itu telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Di lokasi kedua, gang kontrakan di Kelurahan Mekar Jaya, Sukmajaya, Depok, polisi menangkap 1 terduga teroris berinisial MM. Penangkapan dilakukan di depan gang kontrakan di Kelurahan Mekar Jaya, Sukmajaya, Depok. Terduga teroris ini disebut tergabung dalam kelompok JAD Bogor. Polisi membawa MM untuk diperiksa. AS, AZW, dan MM sama-sama diduga akan melakukan teror dalam pencoblosan Pilkada Jabar pada 27 Juni 2018.
“Merencanakan aksi dalam pelaksanaan Pilkada Jabar 2018,” kata Brigjen Iqbal. AS dan AZW disebut mengikuti pelatihan semimiliter di Gunung Gede pada 2014 bersama Bahrumsyah dan Ahmad Syarifudin.
Kedua orang itu ditembak saat berboncengan di Jalan Tole Iskandar, Sukmajaya, Depok. Saat penyergapan, kedua terduga teroris itu melakukan perlawanan dan menyerang serta mengancam nyawa petugas dengan pisau komando dan pistol.
“Dalam proses penyergapan, terduga teroris melakukan perlawanan dengan menyerang petugas dan mengancam nyawa petugas dengan menggunakan pisau komando dan pistol, sehingga petugas terpaksa melakukan upaya pelumpuhan, yang mengakibatkan kedua terduga teroris meninggal dunia,” ujarnya. Sedangkan MM disebut sebagai mantan deportan dan tergabung dalam kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bogor. Saat ini polisi telah mengamankan MM untuk diperiksa secara intensif.
“Memiliki niat dan motivasi untuk memberikan hadiah Pilkada Jabar 2018 dengan menunjukkan pergerakan yang intensif ke arah persiapan amaliah (aksi teror) bersama kelompok lainnya,” tutur Brigjen Iqbal. *
1
Komentar