Inovasi Gotik dari Badung Unjuk Gigi di Ajang UNPSA
Inovasi Gojek Sampah Plastik (Gotik) dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Kabupaten Badung, unjuk gigi di ajang United Nations Public Service Award (UNPSA) yang diselenggarakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
MANGUPURA, NusaBali
Inovasi Gotik ambil bagian pada ajang kompetisi inovasi pelayanan publik di tingkat dunia ini setelah melalui seleksi ketat oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) RI. “Iya, Gotik yang resmi diluncurkan oleh Bupati Badung pada 18 Juli 2016 mewakili Indonesia di UNPSA di Marrakesh, Maroko, pada 21–23 Juni 2018,” ungkap Kepala Dinas LHK Badung I Putu Eka Merthawan dalam siaran pers, Minggu (24/6).
Dikatakan, pada ajang UNPSA tahun ini, Inovasi Gotik bersaing dengan 432 inovasi terbaik dunia dari 79 negara. “Inovasi Gotik masuk dalam kategori peran aktif masyarakat di dalam pembangunan berkelanjutan,” imbuh Merthawan. Untuk diketahui, selain Inovasi Gotik dari Pemkab Badung juga ada 20 inovasi publik lainnya yang oleh Kementerian PAN-RB diikutsertakan di ajang UNPSA. Inovasi publik dari Pemprov Jawa Timur dan Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat masuk sebagai finalis.
“Dari 21 inovasi dari Indonesia. Pemprov Jawa Timur dan Kabupaten Teluk Bintuni masuk sebagai finalis. Dan setelah melalui rapat pleno lagi, akhirnya Kabupaten Teluk Bintuni meraih penghargaan untuk kategori kesehatan dengan inovasinya penyelesaian wabah malaria dengan program Early Diagnosis and Treatment (EDAT). Selamat buat Kabupaten Teluk Bintuni,” tuturnya.
Meski begitu, birokrat asal Sempidi, Kecamatan Mengwi, itu tetap bersyukur inovasi Gotik dari Pemkab Badung sudah menjadi salah satu bagian ajang UNPSA. “Walau belum berumur dua tahun, inovasi kebanggaan Badung telah meraih banyak prestasi di tingkat regional maupun nasional. Di antaranya penghargaan dari NHK TV Jepang, penghargaan dari JICA (Japan International Cooperation Agency) 2017. Ini merupakan kesungguhan Bapak Bupati untuk mewujudkan destinasi pariwisata Badung terbaik dunia yang pro lingkungan,” katanya.
“Seluruh prestasi ini kami persembahkan kepada seluruh rakyat Badung dan seluruh komponen pendukun Gotik. Terima kasih juga kepada pemerintah pusat seperti Kementerian PAN-RB, Lembaga Administrasi Negara RI, dan Kementerian LHK serta BKPSDM Provinsi Bali dan seluruh jajaran Dinas LHK Badung atas dukungan penuh kepada Dinas LHK selaku penggerak inovasi Gotik,” ucap Merthawan.
Inovasi Gotik secara resmi diluncurkan pada 16 Juli 2016. Pemkab Badung mengklaim, setelah inovasi pelayanan publik ini diluncurkan secara nyata mengurangi sampah plastik hingga 100 kg dari 210 ton produksi sampah plastik per hari. Inovasi Gotik melibatkan 12.000 masyarakat dengan cakupan 320 sekolah, 16 pasar tradisional, dan banyak perumahan yang tersebar di 6 kecamatan di Badung. *asa
Inovasi Gotik ambil bagian pada ajang kompetisi inovasi pelayanan publik di tingkat dunia ini setelah melalui seleksi ketat oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) RI. “Iya, Gotik yang resmi diluncurkan oleh Bupati Badung pada 18 Juli 2016 mewakili Indonesia di UNPSA di Marrakesh, Maroko, pada 21–23 Juni 2018,” ungkap Kepala Dinas LHK Badung I Putu Eka Merthawan dalam siaran pers, Minggu (24/6).
Dikatakan, pada ajang UNPSA tahun ini, Inovasi Gotik bersaing dengan 432 inovasi terbaik dunia dari 79 negara. “Inovasi Gotik masuk dalam kategori peran aktif masyarakat di dalam pembangunan berkelanjutan,” imbuh Merthawan. Untuk diketahui, selain Inovasi Gotik dari Pemkab Badung juga ada 20 inovasi publik lainnya yang oleh Kementerian PAN-RB diikutsertakan di ajang UNPSA. Inovasi publik dari Pemprov Jawa Timur dan Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat masuk sebagai finalis.
“Dari 21 inovasi dari Indonesia. Pemprov Jawa Timur dan Kabupaten Teluk Bintuni masuk sebagai finalis. Dan setelah melalui rapat pleno lagi, akhirnya Kabupaten Teluk Bintuni meraih penghargaan untuk kategori kesehatan dengan inovasinya penyelesaian wabah malaria dengan program Early Diagnosis and Treatment (EDAT). Selamat buat Kabupaten Teluk Bintuni,” tuturnya.
Meski begitu, birokrat asal Sempidi, Kecamatan Mengwi, itu tetap bersyukur inovasi Gotik dari Pemkab Badung sudah menjadi salah satu bagian ajang UNPSA. “Walau belum berumur dua tahun, inovasi kebanggaan Badung telah meraih banyak prestasi di tingkat regional maupun nasional. Di antaranya penghargaan dari NHK TV Jepang, penghargaan dari JICA (Japan International Cooperation Agency) 2017. Ini merupakan kesungguhan Bapak Bupati untuk mewujudkan destinasi pariwisata Badung terbaik dunia yang pro lingkungan,” katanya.
“Seluruh prestasi ini kami persembahkan kepada seluruh rakyat Badung dan seluruh komponen pendukun Gotik. Terima kasih juga kepada pemerintah pusat seperti Kementerian PAN-RB, Lembaga Administrasi Negara RI, dan Kementerian LHK serta BKPSDM Provinsi Bali dan seluruh jajaran Dinas LHK Badung atas dukungan penuh kepada Dinas LHK selaku penggerak inovasi Gotik,” ucap Merthawan.
Inovasi Gotik secara resmi diluncurkan pada 16 Juli 2016. Pemkab Badung mengklaim, setelah inovasi pelayanan publik ini diluncurkan secara nyata mengurangi sampah plastik hingga 100 kg dari 210 ton produksi sampah plastik per hari. Inovasi Gotik melibatkan 12.000 masyarakat dengan cakupan 320 sekolah, 16 pasar tradisional, dan banyak perumahan yang tersebar di 6 kecamatan di Badung. *asa
Komentar