nusabali

Pendaftar di SMKN 1 dan SMAN 1 Amlapura Lebihi Kuota

  • www.nusabali.com-pendaftar-di-smkn-1-dan-sman-1-amlapura-lebihi-kuota

Yang menyulitkan yaitu visitasi yang harus dilakukan ke rumah siswa untuk mencocokkan kriteria miskin dengan kondisi riil di rumahnya dengan waktu yang sangat singkat,

Pendaftar di SMKN 1 dan SMAN 1 Amlapura Lebihi Kuota

AMLAPURA, NusaBali
Ratusan siswa mendaftar dari jalur miskin, membuat pengeng SMKN Amlapura dan SMAN 1 Amlapura. Bahkan, di SMKN Amlapura yang mendaftar melebihi kuota, menyebabkan kewalahan melakukan visitasi ke rumah-rumah calon siswa tersebut. Sedangkan waktu pendaftaran dan verifikasi sangat singkat.

Apalagi di SMKN Amlapura total siswa nantinya diterima 324 siswa, sedangkan yang mendaftar melalui jalur miskin, telah mencapai 355 siswa. Sedangkan di SMAN 1 Amlapura yang telah mendaftar 99 siswa, sementara total diterima 288 siswa. Kasek SMKN Amlapura I Wayan Artana dan Kasek SMAN 1 Amlapura Wayan Sugiana mengungkapkan hal itu secara terpisah di Amlapura, Minggu (24/6).

Pendaftaran mulai Jumat (22/6) berakhir Senin (25/6), sedangkan pengumuman Kamis (28/6). Pendaftar di SMKN Amlapura mencapai 355 siswa, melebihi jumlah siswa yang direkrut baik melalui jalur prestasi, miskin maupun zonasi.

Yang menyulitkan petugas yaitu visitasi yang harus dilakukan ke rumah siswa untuk mencocokkan kriteria miskin dengan kondisi riil di rumahnya dengan waktu yang sangat singkat. Selanjutnya hasil verifikasi diranking, dan diumumkan. "Benar-benar pengeng dibuat, atas membludaknya siswa miskin yang mendaftar. Makanya, begitu usai menerima pendaftaran, guru-guru berbagi tugas menyebar melakukan visitasi," kata I Wayan Artana.

Guna memudahkan menemui rumah siswa miskin, saat mendaftar setiap siswa wajib melengkapi alamat yang jelas, berikut denah rumahnya disetiap banjar. Sehingga petugas tidak lagi bertanya-tanya. Juga wajib mencantumkan nama orangtua agar lebih mudah menanyakan di lapangan.

Meski demikian, petugas tetap kewalahan melayani siswa miskin itu, antara menerima pendaftar dengan melakukan verifikasi, berjalan bersama-sama. "Nantinya jika siswa miskin jumlahnya sesuai jumlah siswa yang kami terima secara menyeluruh, maka kami hentikan merekrut siswa melalui zonasi, "katanya.

Disinggung, membeludaknya siswa yang mendaftar, Artana mengatakan untuk SMK, zonanya Bali dan luar Bali karena menyangkut kompetensi. Secara aturan merekrut siswa dari jalur miskin minimal 20 persen, maksimal tidak ada batasnya.

Di SMKN Amlapura sendiri telah membuka lima program keahlian: teknik kendaraan ringan, teknik sepeda motor, keperawatan, akomodasi perhotelan, dan jasa boga, total siswa yang telah naik ke kelas XI sebanyak 351 siswa.

Kasek SMAN 1 Amlapura Wayan Sugiana mengaku sementara merekrut 99 siswa miskin, rencana merekrut total 288 siswa telah pula mulai melakukan verifikasi. "Lumayan banyak juga mendaftar dari jalur miskin," katanya.

Berbeda dengan di SMAN 2 Amlapura menurut Kasek I Nengah Miyasa sementara mendaftar melalui jalur miskin, 40 siswa, dari 288 siswa yang direkrut di tahun ajaran 2018/2019. "Di sini tidak banyak mendaftar dari jalur miskin, sehingga lebih mudah melakukan verifikasi," kata I Nengah Miyasa.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Disdikpora Provinsi Bali di Karangasem I Made Puri Suastika mengaku heran terhadap calon siswa dari desa-desa memilih melamar di kota. "Misalnya siswa dari Desa Seraya, Kecamatan Karangasem melamar di SMAN 1 Amlapura, padahal di Desa Seraya Tengah telah ada SMAN 3 Amlapura," katanya. *k16

Komentar