Duktang Tanpa Identitas Diminta Dipulangkan
Pasca arus balik Hari Raya Idul Fitri 2018, masing-masing pimpinan lingkungan diminta antisipasi dan tingkatkan pengawasan terhadap penduduk pendatang (duktang).
MANGUPURA, NusaBali
Diharapkan duktang tak beridentitas ditindak dengan pemulangan ke kampung halaman. Hal ini disampaikan oleh salah seorang tokoh Kecamatan Kuta Selatan, Wayan Luwir Wiana, Senin (25/6). Politisi PDIP ini berharap agar pengawasan harus diperketat pada setiap pintu masuk Bali. Pengetatan itu bukan berarti bentuk penolakan terhadap duktang, tetapi khusus untuk yang tak beridentitas. Langkah tegas perlu dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan.
Dia juga menyarankan peran para kepala lingkungan (kaling) untuk melakukan pendataan di wilayahnya. Sebab para kaling inilah yang paham wilayah mereka. Namun tentunya juga harus didukung komponen lainnya dengan menggelar sidak secara berkesinambungan.
“Antisipasi ini penting untuk keamanan dan kenyamanan Kuta Selatan sebagai daerah pariwisata, di samping penataan infrastruktur yang sudah berjalan,” ujarnya.
Sementara itu, Camat Kuta Selatan Made Widiana mengaku sudah menginstruksikan kepada seluruh kaling se-Kuta Selatan untuk melakukan pengecekan ataupun sidak di setiap lingkungan. “Saya sudah instruksikan dalam rakor tadi siang (Senin kemarin) untuk melakukan pengecekan,” tuturnya.
Ditanya antispasi terhadap adanya pemilih baru dalam pemilu besok oleh duktang dirinya mengaku sudah diantisipasi. “Untuk pemilih sudah diantisipasi. Semua tetap berpedoman pada aturan KPU,” tandasnya.
Sebelumnya Kasatpol PP Kabupaten Badung IGAK Surya Negara mengatalan pihaknya akan melakukan sidak gabungan. Diakuinya, saat ini Satpol PP tengah sibuk persiapan pemilihan gubernur Bali. Namun pihaknya telah melakukan pemeriksaan awal di Terminal Mengwi saat arus balik lebaran. Saat itu puluhan duktang terjaring.
“Duktang yang kami temukan ini akan kami pantau ke mana mereka menyebar. Saat ditanya waktu dirazia mereka mengaku hendak ke Denpasar. Dari data yang kami terima dari Dishub Badung, pemudik yang tiba di Terminal Mengwi sekitar 2.000 orang. Sampai, Kamis (17/6) total pemudik yang masuk sebanyak 9.000 orang. Ada selisih 7.000 orang yang jadi tanda tanya. Apakah mereka melintas, tinggal di Badung atau menyebar ke kabupaten lain, itu yang akan kami telusuri,” ungkapnya. *p
Diharapkan duktang tak beridentitas ditindak dengan pemulangan ke kampung halaman. Hal ini disampaikan oleh salah seorang tokoh Kecamatan Kuta Selatan, Wayan Luwir Wiana, Senin (25/6). Politisi PDIP ini berharap agar pengawasan harus diperketat pada setiap pintu masuk Bali. Pengetatan itu bukan berarti bentuk penolakan terhadap duktang, tetapi khusus untuk yang tak beridentitas. Langkah tegas perlu dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan.
Dia juga menyarankan peran para kepala lingkungan (kaling) untuk melakukan pendataan di wilayahnya. Sebab para kaling inilah yang paham wilayah mereka. Namun tentunya juga harus didukung komponen lainnya dengan menggelar sidak secara berkesinambungan.
“Antisipasi ini penting untuk keamanan dan kenyamanan Kuta Selatan sebagai daerah pariwisata, di samping penataan infrastruktur yang sudah berjalan,” ujarnya.
Sementara itu, Camat Kuta Selatan Made Widiana mengaku sudah menginstruksikan kepada seluruh kaling se-Kuta Selatan untuk melakukan pengecekan ataupun sidak di setiap lingkungan. “Saya sudah instruksikan dalam rakor tadi siang (Senin kemarin) untuk melakukan pengecekan,” tuturnya.
Ditanya antispasi terhadap adanya pemilih baru dalam pemilu besok oleh duktang dirinya mengaku sudah diantisipasi. “Untuk pemilih sudah diantisipasi. Semua tetap berpedoman pada aturan KPU,” tandasnya.
Sebelumnya Kasatpol PP Kabupaten Badung IGAK Surya Negara mengatalan pihaknya akan melakukan sidak gabungan. Diakuinya, saat ini Satpol PP tengah sibuk persiapan pemilihan gubernur Bali. Namun pihaknya telah melakukan pemeriksaan awal di Terminal Mengwi saat arus balik lebaran. Saat itu puluhan duktang terjaring.
“Duktang yang kami temukan ini akan kami pantau ke mana mereka menyebar. Saat ditanya waktu dirazia mereka mengaku hendak ke Denpasar. Dari data yang kami terima dari Dishub Badung, pemudik yang tiba di Terminal Mengwi sekitar 2.000 orang. Sampai, Kamis (17/6) total pemudik yang masuk sebanyak 9.000 orang. Ada selisih 7.000 orang yang jadi tanda tanya. Apakah mereka melintas, tinggal di Badung atau menyebar ke kabupaten lain, itu yang akan kami telusuri,” ungkapnya. *p
1
Komentar