NUN 22 Tak Bisa Diterima di SMPN 1 Tabanan
Panitia PPDB SMPN 1, SMPN 2, dan SMPN 3 Kecamatan Tabanan dijadikan satu, dipusatkan di SMPN 1 Tabanan.
TABANAN, NusaBali
Penerimaan peserta didik baru (PPDB) jalur zonasi SMP negeri di Kabupaten Tabanan dilakukan mulai Selasa (26/6) hingga Jumat (29/6). Di hari pertama pendaftaran SMP yang ada di Kecamatan Tabanan, seperti SMPN 1 Tabanan, SMPN 2 Tabanan, dan SMPN 3 Tabanan atau kawasan kota membeludak.
Kepala SMPN 1 Tabanan I Made Sucahya mengatakan pendaftaran untuk jalur zonasi SMPN 1, SMPN 2, dan SMPN 3 Tabanan dijadikan satu dipusatkan di SMPN 1 Tabanan, supaya panitia dan orangtua siswa tidak bingung. Untuk ketiga SMP tersebut ada 25 SD sebagai pendukung. “Prosesnya siswa yang akan mendaftar di mana saja boleh, nanti terakhir ada perankingan NUN (nilai ujian nasional),” ujarnya, Selasa kemarin.
Untuk di SMPN 1 Tabanan, Sucahya memperkirakan siswa yang memiliki NUN 22 tidak bisa diterima. NUN yang bisa diterima di SMPN 1 Tabanan adalah 25, sampai 26. Pemilik NUN 22 meskipun tidak bisa diterima di SMPN 1 Tabanan, tetapi masih ada peluang diterima di SMPN 3 Tabanan. “Nanti panitia dari ketiga sekolah akan meranking, setelah pendaftaran jalur zonasi selesai,” imbuhnya.
Sucahya menerangkan, bagi yang memiliki NUN tertinggi namun tidak memiliki KK Kecamatan Tabanan, tetapi bersekolah di SDN pendukung SMPN 1 Tabanan, masih ada peluang bisa diterima, semasih kuota di sekolah tersebut belum terpenuhi. Namun kalau bukan lulusan SD pendukung dan tidak memiliki KK Kecamatan Tabanan, tidak bisa diterima di SMPN 1 Tabanan. Calon murid ini harus mendaftar ke zonasi sekolah SD-nya.
Sebab kuota di SMPN 1 Tabanan sebanyak 288 siswa untuk 9 rombongan belajar (rombel), per rombel 32 orang. Sedangkan sekarang sudah ada 44 orang yang diterima dari jalur khusus, miskin, dan prestasi sehingga kurang sekitar 244 siswa. “Pengumuman dari jalur zonasi pada 3 Juli,” beber Sucahya.
Aturan tersebut juga berlaku di SMPN 3 Tabanan. Saat ini SMPN 3 Tabanan menerima siswa sebanyak 4 rombel, per rombel 32 orang atau jumlah total 128 siswa baru. Tetapi bagi lulusan SD pendukung yang memiliki NUN 22, masih ada peluang diterima di SMPN 3 Tabanan.
“Panitia sekarang kami jadikan satu, nanti terakhir sama-sama melakukan perankingan,” tandas Kepala SMPN 3 Tabanan I Made Sandiartha. *d
Kepala SMPN 1 Tabanan I Made Sucahya mengatakan pendaftaran untuk jalur zonasi SMPN 1, SMPN 2, dan SMPN 3 Tabanan dijadikan satu dipusatkan di SMPN 1 Tabanan, supaya panitia dan orangtua siswa tidak bingung. Untuk ketiga SMP tersebut ada 25 SD sebagai pendukung. “Prosesnya siswa yang akan mendaftar di mana saja boleh, nanti terakhir ada perankingan NUN (nilai ujian nasional),” ujarnya, Selasa kemarin.
Untuk di SMPN 1 Tabanan, Sucahya memperkirakan siswa yang memiliki NUN 22 tidak bisa diterima. NUN yang bisa diterima di SMPN 1 Tabanan adalah 25, sampai 26. Pemilik NUN 22 meskipun tidak bisa diterima di SMPN 1 Tabanan, tetapi masih ada peluang diterima di SMPN 3 Tabanan. “Nanti panitia dari ketiga sekolah akan meranking, setelah pendaftaran jalur zonasi selesai,” imbuhnya.
Sucahya menerangkan, bagi yang memiliki NUN tertinggi namun tidak memiliki KK Kecamatan Tabanan, tetapi bersekolah di SDN pendukung SMPN 1 Tabanan, masih ada peluang bisa diterima, semasih kuota di sekolah tersebut belum terpenuhi. Namun kalau bukan lulusan SD pendukung dan tidak memiliki KK Kecamatan Tabanan, tidak bisa diterima di SMPN 1 Tabanan. Calon murid ini harus mendaftar ke zonasi sekolah SD-nya.
Sebab kuota di SMPN 1 Tabanan sebanyak 288 siswa untuk 9 rombongan belajar (rombel), per rombel 32 orang. Sedangkan sekarang sudah ada 44 orang yang diterima dari jalur khusus, miskin, dan prestasi sehingga kurang sekitar 244 siswa. “Pengumuman dari jalur zonasi pada 3 Juli,” beber Sucahya.
Aturan tersebut juga berlaku di SMPN 3 Tabanan. Saat ini SMPN 3 Tabanan menerima siswa sebanyak 4 rombel, per rombel 32 orang atau jumlah total 128 siswa baru. Tetapi bagi lulusan SD pendukung yang memiliki NUN 22, masih ada peluang diterima di SMPN 3 Tabanan.
“Panitia sekarang kami jadikan satu, nanti terakhir sama-sama melakukan perankingan,” tandas Kepala SMPN 3 Tabanan I Made Sandiartha. *d
Komentar