Korban Kebakaran Seririt Dibantu Keperluan Sehari-hari
Keluarga korban kebakaran di Kelurahan/Kecamatan Seririt, terdiri dari 4 KK dengan 13 orang dibantu keperluan sehari-hari.
SINGARAJA, NusaBali
Sejumlah bantuan diantarkan langsung oleh Dinas Sosial Buleleng ke tempat pengungsian mereka yang masih meminjam satu ruangan TK Panca Dharma Seririt.
Penyerahan bantuan diterima langsung oleh keluarga korban Ketut Sutama bersama istri, anak dan cucunya, Selasa (26/6) siang. Dari Dinas Sosial Buleleng membawakan 50 kilogram beras, permakanan, kasur lipat, bantal, baju layak pakai, peralatan dapur dan seragam sekolah. Seluruh bantuan sangat diperlukan keluarga korban Sutama yang tidak mengalami musibah kebakaran pada Sabtu (23/6) lalu. Dengan bantuan tersebut Gede Komang berharap keluarga Sutama dapat menjalani hari esok dengan lebih semangat dan beraktivitas seperti sedia kala.
Kepala Dinas Sosial Buleleng Gede Komang mengatakan penyerahan bantuan kepada keluarga Sutama merupakan kepedulian pemerintah Buleleng kepada warga yang mengalami musibah. Pihaknya pun menyakinkan akan membantu keluarga korban khususnya permakanan sepanjang diperlukan. “Kami akan bantu sepanjang diperlukan tidak hanya saat ini saja, apalagi mereka sudah tidak punya apa-apa,” kata dia. Keperluan pokok khususnya permakanan aka disuplai kembali jika bantuan yang dibawakan sudah habis.
Untuk penanganan bencana tahun ini, Dinas Sosial Buleleng menyiapkan stok mencukupi. Meski bencana tidak dapat diprediksi, stok beras di gudang Dinas Sosial distandbykan 4 ton. Gede Komang juga mengaku masih memiliki cadangan beras untuk penanganan bencana tahun ini, 80 ton.
“Untuk penanganan bencana tidak ada batas dan tidak bisa diprediksi, tidak ada kata krisis. Kami masih punya stok logistik bencana mencukupi. Beras cadangan 100 ton juga baru terpakai 20 ton, masih ada banyak sisanya,” ungkap dia. Sedangkan untuk pembangunan rumah korban disebut merupakan kewenangan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Provinsi Bali karena terjadi akibat bencana.
Sebelumnya diberitakan, satu keluarga Ketut Sutama,60, warga Jalan Ayani, Kelurahan/Kecamatan Seririt, Buleleng terpaksa mengungsi di sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) Panca Dharma Seririt, pasca rumahnya ludes terbakar pada Sabtu (23/6) pagi. Kini Sutama beserta istri, anak, menantu dan cucunya yang berjumlah 13 orang hanya bisa menempati tempat pengungsian sampai libur siswa usai. *k23
Sejumlah bantuan diantarkan langsung oleh Dinas Sosial Buleleng ke tempat pengungsian mereka yang masih meminjam satu ruangan TK Panca Dharma Seririt.
Penyerahan bantuan diterima langsung oleh keluarga korban Ketut Sutama bersama istri, anak dan cucunya, Selasa (26/6) siang. Dari Dinas Sosial Buleleng membawakan 50 kilogram beras, permakanan, kasur lipat, bantal, baju layak pakai, peralatan dapur dan seragam sekolah. Seluruh bantuan sangat diperlukan keluarga korban Sutama yang tidak mengalami musibah kebakaran pada Sabtu (23/6) lalu. Dengan bantuan tersebut Gede Komang berharap keluarga Sutama dapat menjalani hari esok dengan lebih semangat dan beraktivitas seperti sedia kala.
Kepala Dinas Sosial Buleleng Gede Komang mengatakan penyerahan bantuan kepada keluarga Sutama merupakan kepedulian pemerintah Buleleng kepada warga yang mengalami musibah. Pihaknya pun menyakinkan akan membantu keluarga korban khususnya permakanan sepanjang diperlukan. “Kami akan bantu sepanjang diperlukan tidak hanya saat ini saja, apalagi mereka sudah tidak punya apa-apa,” kata dia. Keperluan pokok khususnya permakanan aka disuplai kembali jika bantuan yang dibawakan sudah habis.
Untuk penanganan bencana tahun ini, Dinas Sosial Buleleng menyiapkan stok mencukupi. Meski bencana tidak dapat diprediksi, stok beras di gudang Dinas Sosial distandbykan 4 ton. Gede Komang juga mengaku masih memiliki cadangan beras untuk penanganan bencana tahun ini, 80 ton.
“Untuk penanganan bencana tidak ada batas dan tidak bisa diprediksi, tidak ada kata krisis. Kami masih punya stok logistik bencana mencukupi. Beras cadangan 100 ton juga baru terpakai 20 ton, masih ada banyak sisanya,” ungkap dia. Sedangkan untuk pembangunan rumah korban disebut merupakan kewenangan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Provinsi Bali karena terjadi akibat bencana.
Sebelumnya diberitakan, satu keluarga Ketut Sutama,60, warga Jalan Ayani, Kelurahan/Kecamatan Seririt, Buleleng terpaksa mengungsi di sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) Panca Dharma Seririt, pasca rumahnya ludes terbakar pada Sabtu (23/6) pagi. Kini Sutama beserta istri, anak, menantu dan cucunya yang berjumlah 13 orang hanya bisa menempati tempat pengungsian sampai libur siswa usai. *k23
Komentar