Apapun Hasil Pilgub Keamanan Bali Lebih Penting
Sebanyak 2,9 juta rakyat Bali yang terdaftar dalam pemilih tetap akan menggunakan hak pilihnya di 6.296 TPS dalam coblosan Pilgub Bali 2018, Rabu (27/6) hari ini.
DENPASAR, NusaBali
Bali yang masuk kategori tingkat kerawanan sedang akan dipertaruhkan namanya. Namun apapun hasil Pilgub Bali keamanan dan pariwisata di Pulau Dewata di atas segalanya, sehingga masyarakat harus menerima legowo hasil Pilgub Bali 2018.
Anggota Komisi X DPR RI dari dapil Bali, Putu Supadma Rudana, Selasa (26/6) mengatakan Pilgub Bali sebagai pesta demokrasi adalah wadah pendewasaan berdemokrasi. Dia katakan event politik sensitif dengan masalah keamanan. Sehingga apapun hasilnya semua elemen menjaga proses demokrasi ini tanpa gangguan keamanan dan kedepankan Bali yang damai.
"Apapun hasilnya, Pilgub Bali adalah milik rakyat. Pilgub Bali ini tidak membuat kita terkotak-kotak. Penyamabrayaan (persaudaraan) harus dikedepankan. Menang kalah tidak membuat kita larut dalam sikap berhadapan dengan aroma politik, " ujar politisi Demokrat yang duduk di Komisi X membidangi pendidikan, pariwisata, budaya, ekonomi kreatif ini.
Wasekjen DPP Demokrat ini pulang ke dapil Bali setelah 3 bulan lebih mendampingi roadshow Agus Harimurthi Yudhoyono (AHY) keliling Indonesia juga akan memilih di Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar pagi ini. Dia mengajak elemen masyarakat Bali dan masyarakat Gianyar dan Klungkung yang juga memilih pemimpin di daerah menggunakan hak pilih. "Bagi saya perhelatan politik ini menunaikan mewajiban. Pilihan kita satu sama lain tidak sama. Harus datang gunakan hak pilih. Jangan golput. Karena kita semua menentukan arah pembangunan di daerah kita, dengan cara memilih pemimpin, " ujar Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia yang juga Deputi Media dan Humas Komando Tugas Bersama (Kogasma) DPP Demokrat ini. *nat
Bali yang masuk kategori tingkat kerawanan sedang akan dipertaruhkan namanya. Namun apapun hasil Pilgub Bali keamanan dan pariwisata di Pulau Dewata di atas segalanya, sehingga masyarakat harus menerima legowo hasil Pilgub Bali 2018.
Anggota Komisi X DPR RI dari dapil Bali, Putu Supadma Rudana, Selasa (26/6) mengatakan Pilgub Bali sebagai pesta demokrasi adalah wadah pendewasaan berdemokrasi. Dia katakan event politik sensitif dengan masalah keamanan. Sehingga apapun hasilnya semua elemen menjaga proses demokrasi ini tanpa gangguan keamanan dan kedepankan Bali yang damai.
"Apapun hasilnya, Pilgub Bali adalah milik rakyat. Pilgub Bali ini tidak membuat kita terkotak-kotak. Penyamabrayaan (persaudaraan) harus dikedepankan. Menang kalah tidak membuat kita larut dalam sikap berhadapan dengan aroma politik, " ujar politisi Demokrat yang duduk di Komisi X membidangi pendidikan, pariwisata, budaya, ekonomi kreatif ini.
Wasekjen DPP Demokrat ini pulang ke dapil Bali setelah 3 bulan lebih mendampingi roadshow Agus Harimurthi Yudhoyono (AHY) keliling Indonesia juga akan memilih di Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar pagi ini. Dia mengajak elemen masyarakat Bali dan masyarakat Gianyar dan Klungkung yang juga memilih pemimpin di daerah menggunakan hak pilih. "Bagi saya perhelatan politik ini menunaikan mewajiban. Pilihan kita satu sama lain tidak sama. Harus datang gunakan hak pilih. Jangan golput. Karena kita semua menentukan arah pembangunan di daerah kita, dengan cara memilih pemimpin, " ujar Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia yang juga Deputi Media dan Humas Komando Tugas Bersama (Kogasma) DPP Demokrat ini. *nat
1
Komentar